Beberapa hari setelah itu, Yeji benar-benar kehilangan Hyunjin. Hyunjin tidak masuk sekolah selama itu dan Yeji tidak bisa menghubungi nomornya karena nomornya sudah tidak aktif. Yeji benar-benar merasa kacau dan kehilangan. Mengapa Hyunjin tidak ada di manapun. Hyunjin benar-benar menghilang dari kehidupannya.
Dua hari yang lalu, Chaeyeon datang ke rumahnya untuk meminta maaf. Chaeyeon juga menceritakan bahwa adik kelas yang meninggal itu bukan karena Hyunjin.
Adik kelas itu namanya Jeongin, dulu sangat dekat dengan Hyunjin. Ia sering dibully karena dekat dengan Hyunjin tetapi Jeongin tetap suka berteman dengan Hyunjin. Suatu waktu Jeongin pulang sekolah bersama Hyunjin, dan ia meninggal di jalan dengan luka tusuk di perutnya sementara Hyunjin hanya luka-luka, dan orang menyalahkan Hyunjin sebagai pembunuhnya. Padahal setelah diselidiki polisi, Jeongin meninggal karena ditusuk oleh penagih hutang yang menagih hutang pada Hyunjin.
Setelah mendengar cerita Chaeyeon, Yeji semakin yakin bahwa Hyunjin adalah orang baik. Tetapi bukan berarti marahnya pada Chaeyeon hilang. Yeji sangat marah padanya, dan ia mengatakan,
"Gue ga akan maafin lo, sampai lo bawa Hyunjin kembali ke sekolah"
Yeji merasa bodoh karena terlalu cepat percaya perkataan temannya yang jahat. Ia juga sangat menyesal mengembalikan barang-barang Hyunjin dan mencampakkan uang ke wajah Hyunjin. Hyunjin tidak pantas menerima perlakuan seperti itu.
Tetapi Yeji bingung alasan Hyunjin menghilang dan menyakiti hatinya waktu itu. Dengan mengatakannya adalah budaknya.Sebentar lagi ujian dan Yeji merasa kehilangan karena tidak ada Hyunjin bersamanya. Ia jadi belajar sendiri, biasanya ada Hyunjin yang membantunya mengerjakan tugasnya dan belajar di ruang tamunya. Yeji memandang sedih ruang tamunya yang kosong.
#flashback
"Lo preman tapi rajin belajar, gimana sih lo" tanya Yeji yang melihat Hyunjin sedang membahas beberapa soal di buku kumpulan soal Yeji. Jika ada soal yang Hyunjin tidak tahu cara mengerjakannya maka ia akan bertanya pada Yeji.
"Gue preman yang punya cita-cita" Hyunjin tersenyum dan lesung pipinya terlihat.
"Apa cita-cita lo?"
"Interior designer, gue ingin merancang ruangan keren untuk rumah gue sendiri nantinya. Gue ingin bisa punya dan tinggal di rumah yang bagus" Hyunjin lalu mengarahkan pandangannya ke seluruh sudut rumah Yeji yang besar dan mewah kemudian ia menatap Yeji.
"Itu profesi eomma gue" ucap Yeji semangat.
"Serius?"
"Iya"
"Wah, jadi yang desain rumah lo, eomma lo sendiri?"
"Bukan, eomma sibuk, kalau ini sih gue yang minta"
"Lo sendiri?"
"Gue ngatur dan ngasih uang doang, semuanya gue nyuruh orang, belanja furnitur dan menatanya" Mereka lalu tertawa.
"Dasar tuan putri"
"Ruang tamu lo indah dan nyaman banget, gue suka desainnya."
"Artinya selera gue bagus dong" ucap Yeji.
KAMU SEDANG MEMBACA
He is not A Bad Boy
FanfictionBeberapa part pada setiap cerita saya di-private, silahkan follow sebelum membaca😊 "LIAT APA LO!" "Lain kali jaga mata lo! Jangan kehausan banget liat gw" ~Hyunjin~ sang preman dekil yang tampan. "PEDE BANGET LO! MISKIN AJA SONGONG" ~Yeji~ Gadi...