Chapter 9

850 60 1
                                    

~~~~Kondisiku masih nggak fit,, sekarang sakit nya malah nambah yg lain😢😢
Tapi aku nggak mau kalian menunggu lebih lama lagi,, jd aku ttp up mlm ini,,
Maaf ya kalau chap ini mungkin rada giman gitu,,
Semoga ttp bisa dinikmati!!

____________    

"Hai, Jungkook."

"Kenapa eonni bisa disini?"

"Aku hanya merasa bosan. Tiap hari hanya makan dikantin yang sama. Sungguh membuatku tak nafsu makan. Makanya aku teringat kau ada di Fakultas Ekonomi, jadi karena itu aku jadi kesini. Siapa tahu bisa ketemu sama kelinci manis sepertimu. Eh emang benar kamu lagi disini. Bolehkan aku gabung makan disini?" tanya Jimin antusias.

"Tentu saja boleh eonni. Toh ini bukan kampus milikku hehe. Ayo eonni mau kupesankan apa?"

"Sama kan saja seperti milikmu." Ah kenapa dia sangat menggemaskan. Aku jadi ingin mencubit pipi gembilnya. Ditambah gigi kelinci yang sangat imut itu, Huahh aku tidak tahan dengan kadar keimutan Jungkook.

"Baiklah. Tunggu sebentar ya eonni. "Jungkook ingin berlalu namun Jimin menahannya.

"Tunggu Jungkook."

"Ada apa eonni?"

"Emmm bolehkah aku mencubit pipimu? Kamu sungguh menggemaskan Jungkook."

"Eh?? Ahh eonni ada-ada saja," Jungkook hanya tersenyum menampilkan gigi kelincinya.

Jimin dan Jungkook tidak memerhatikan ketiga namja yang sedari tadi kebingungan melihat interaksi mereka berdua. Jimin dan Jungkook sungguh terlihat seperti seorang eonni dan dongsaengnya.

Hingga mata tajam Taehyung menatap tak berkedip Jungkook yang tersenyum menampilkan gigi kelincinya itu. Oh sungguh manis. Bagaimana bisa dia tersenyum seperti itu. Sepertinya tempo hari lalu aku tak menemukan senyum seperti itu. Dimana dia sembunyikan keindahan ini? Apa dia memang seperti ini aslinya? Ataukah ini hanya kebetulan saja? Tak salah kalau Jimin juga sangat merasa gemas melihatnya. Bagaimana ini? Sepertinya aku....

Jungkook beranjak untuk memesan makanan. Membuatnya sadar kalau bukan hanya Jimin yang ada tapi ada Taehyung, Yoongi dan Hoseok juga.

"Kalian juga kesini?" tanya Jungkook.

"Oh. Iya," jawab Yoongi singkat.

"Iya, kami mengikuti Jimin. Dia mengajak kami kesini," sahut Hoseok.

Hoseok melirik Taehyung yang masih terdiam menatap Jungkook. Mencoba menyadarkan Taehyung.

"Tae,,tae,,taehyung. Woi sadar. Kamu dari tadi sudah menatap Jungkook seperti itu," tegur Hoseok.

Jungkook mengalihkan pandangannya pada Taehyung. Mata mereka bertemu. Entah kenapa ketika Jungkook memusatkan mata indahnya pada hazel setajam elang milik Jungkook, serasa ada sesuatu yang berdesir di hatinya. Perasaan apa ini. Aku tiba-tiba merasakan ada yang lain. Mata itu begitu tajam. Aku tak merasa takut akan tatapan tajam itu tapi ini lebih seperti mata yang bisa membuatku jatuh. Aku seperti terkunci dengan tatapannya. Seakan aku tak bisa pergi kemana-mana.

"Ahh iya," sahut Taehyung  yang sudah sadar kembali.

Jungkook mengalihkan pandangannya dari Taehyung.

"Kalian juga ingin makan sesuatu?" tanya Jungkook.

"Aku samakan saja seperti pesanan Jimin," kata Hoseok.

"Aku juga," sahut Yoongi datar seperti biasa.

"Kalau kau? Apa juga sama?" tanya Jungkook pada Taehyung. Namun Jungkook tak berani menatap nanar mata Taehyung.

My Precious ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang