Chapter 23

644 46 0
                                    

Hi hi nunggu up dr aku? 😉
Ini aku kasih deh kelanjutannya yah,, tp maaf kali ini aku ngetik nggak byk
Maaf kan kalau kalian nemu typo
Ayo vote nya jgn lupa😊😊😘😘
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸

"Terimakasih sudah mengantarku. Kau ingin mampir sebentar mungkin?"

"Kau hanya menawariku singgah sebentar? Tak lama?"

"Yaaa Kim. Kau tak tau kata basa-basi? Kupikir kita tadi sudah cukup menghabiskan waktu. Kita masih bisa bertemu di senin pagi," yeoja cantik bergigi kelinci itu memandang serius wajah tampan disampingnya.

"Hehehe,,aku hanya bercanda sayang. Tapi jujur waktu terasa terlalu sebentar. Hanya beberapa menit saja sepertinya saat kita bersama. Aku benar-benar ingin terus berada disampingmu Kookie," mengeluarkan wajah tampak memelas sekaligus imut?? Yang jelas sangat tak cocok dengan wajah tampannya itu.

"Tae hentikan tampang anehmu itu. Sangat tak pantas kau menampilkan mimik seperti itu. Kau yakin? Kau tak bosan kalau kita terus-terusan bersama sepanjang waktu?"

Anggukan pasti di dapat dari namja yang sekarang sudah berubah status menyandang gelar kekasihnya.

"Tak akan. Aku rela menukar waktuku untuk terus bersama kekasihku yang super duper cantik ini yah selain kuliah, makan, tidur dan waktu bersama keluargaku."

"Tapi aku yang akan Bosan Kim Taehyung."

"Kau serius Kook?" tampang tak percaya tercetak di wajah berahang tegas itu.

"Sudahlah. Ada apa denganmu yang jadi melow seperti ini. Kau masih bisa menchatting atau mungkin menelponku. Kau tak selebay ini seingatku saat kita pertamakali bertemu."

"Yahh teganya sayang kau menyebut kekasih tampanmu ini lebay. Aku tak seperti itu," kedua alisnya menyatu menekuk tajam, jelas tak terima ketika sang kekasih menyebut dirinya yang menyandang gelar The Most Handsome in the world dengan sebutan lebay.

"Iya-iya kau tak lebay. Lupakan kata-kata ngawurku," memilih mengalah karena malas akan perdebatan yang bisa saja terjadi karena hal yang sangat tak berbobot untuk dijadikan tema perdebatan panas di antara mereka berdua. Semakin cepat mengakhiri percakapan, maka akan semakin cepat Jungkook keluar dari mobil namja bermarga Kim ini dan dia sudah berangan-angan ingin menikmati berendam air hangat dan merebah tubuhnya di kasur kesayangannya.

"Tapi tunggu kenapa tadi kau bilang,, Kau masih bisa menchatting atau mungkin menelponku. Hanya aku yang akan menchatting atau menelponmu?"

"Kim Taehyung,,,saat kau menchatting atau menelponku,, itu tetap saja kan aku akan membalas atau mengangkat panggilanmu. It's not a problem," wajah Jungkook sudah mulai terlihat kesal mengira percakapan mereka akan semakin lama.

"Tapi tetap saj,,,,"

"Sudahlah Tae. Tak masalah siapa yang menchatting atau menelpon duluan. Aku mau keluar." Keluar dari mobil sang kekasih, diikuti oleh Taehyung yang juga mengantarkan Jungkook hingga kedepan pintu mansion mewah tersebut.

"Aku jadi punya pemikiran cerdas," menghentikan Jungkook untuk membuka pintu mansionnya saat mendengar kalimat yang kembali terucap dari namja dibelakangnya.

"Pemikiran cerdas apa Tae?"

"Bagaimana kalau kita menikah saja secepatnya," dengan entengnya satu kalimat itu meluncur dari bibir tebal seorang Kim Taehyung.

"Apaaa?? Menikah?? Kau,,kau yakk Kim Taehyung. Kau ini. Kenapa bisa berbicara tentang menikah. Kita saja baru hari berstatus kekasih dan sekarang dengan mudahnya kau bisa mengajakku menikah? Kau pikir pernikahan itu sebuah permainan?" suara lantang Kookie jelas terdengar ditelinga Taehyung yang menampakkan wajah meringis.

"Sama sekali tak seperti itu sweet heart. Aku hanya berpikir, dengan menikah, aku bisa terus bersama-sama denganmu seberapa pun yang aku mau, kapan pun dan dimana pun. Dan juga kita jadi bisa ekhemmm," menaik-naikan alisnya menggoda si bungsu Jeon dengan raut waja yang sudah mulai memerah  mendengar kata-kata namjachingu nya entah marah atau malu.

"Dasar Kim Taehyung,,namja mesum, byuntae,,kau hanya berpikir tentang hal ITU ohh??"

"Aku hanya bercanda sayang. Jangan marah. Tapi benar kan, kalau kau sudah menjadi istriku dan aku suamimu,,kita bisa Swadi....... "dengan cepat Jungkook menutup mulut kotor Si bungsu Kim itu.

"Sekali lagi kau melanjutkan mengatakan hal-hal seperti ini, aku tak mau lagi berbicara denganmu."

"Iya-iya maaf kan aku Kookie." Dengan cepatnya namja bermarga Kim itu menunjukkan wajah menyesaknya pada yeojachingu nya. Berniat hanya ingin menggoda namun malah membuat kekasih hatinya marah.

"Lagian Tae kita ini belum menyelesaikan pendidikan kita. Aku ingin kita tetap fokus terhadap kuliah kita masing-masing dan menyelesaikannya dalam waktu yang efesien. Dengan adanya dirimu, aku berharap semakin memotivasi diriku sendiri untuk lebih semangat dalam menggapai cita-citaku. Begitu juga sebaliknya. Aku tak ingin kita malah jadi bersantai dan membuat hal-hal yang mengecewakan orang tua. Sangat tak kuinginkan hal seperti itu terjadi. Aku yakin kau memahaminya."

"Aku mengerti Kook. Yakinlah, aku akan benar-benar melamarmu saat kita sudah bisa menggapai impian kita masing-masing dan membuktikan kesuksesan yang kita raih sudah ada di dalam genggaman. Terimakasih sudah mengatakan hal seperti ini. Aku benar-benar tak salah memilihmu menjadi sosok pemilik hatiku." Senyum tampan yang dapat memikat para yeoja untuk menekukkan lutut  mereka dihadapan pemuda Kim itu, dia berikan pada yeoja cantik bertubuh montok itu.

“Terimakasih kembali karena juga bisa mengisi hari-hari yang kulewati. Membuat perasaanku menjadi hagat karena keberadaamu Tae," tersenyum malu saat mengutarakan isi hatinya.

"Sama-sama sayang. Ya sudah kau bisa masuk, mandi dan beristirahat lah."

"Kau tak jadi mampir?"

"Tak usah. Aku ingin kau sesegera mungkin beristirahat. Aku kemungkinan besok baru menelponmu atau kalau aku benar-benar merindukanmu, aku akan menemuimu.

"Ok. Aku masuk. Kau hati-hatilah dijalan. Jangan mengebut. Kirim lah pesan saat kau sudah sampai."

"Tentu. Selamat malam sayang," mengusak puncak kepala Jungkook dengan lembut.

"Selamat malam,,sayang."

Tersenyum bahagia saat Jungkook juga memanggil dirinya sayang. Meninggalkan kediaman keluarga Jeon dengan kebahagiaan menyelimuti kalbunya.

"Darimana saja kau Jungkook????" suara tegas terdengar memasuki rungu yeoja bergigi kelinci yang baru saja ingin  melangkahkan kakinya menaiki tangga.

Tbc.

🏵🏵🏵🏵🏵🏵🏵

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🏵🏵🏵🏵🏵🏵🏵

My Precious ManTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang