00:06

174 31 6
                                    

" aku ingin menyakitkan banyak orang yang membuat aku terluka, tapi aku tidak mau melakukannya kerna, apa pun akan ku lakukan untuknya walaupun aku terluka"

'salena andeta wijaya'
____________________❤

Dikamar ini cukup luas bagi lena, kamar lena yang dipenuhi dengan warna hitam- abu dan merah itu membuat nya betah berlama-lama dikamar.

banyak boneka dikelilingi kamarnya dan novel novel yang berjejer dimeja belajarnya dan juga bintang- bintang kecil yang memenuhi atap kamarnya itu.

Ia menduduki tubuhnya di boneka besar milik nya itu, dia sedang menatap lurus kedepan entah apa yang ia pikirkan sekarang ini.

Lena bangkit dari duduk nya untuk keluar kamar mengambil air untuk membasahi tenggorokan nya yang kering entah kenapa ia sangat haus sekarang ini, lena keluar dari kamar nya dan berjalan turun kebawah
Untuk mengambil air.

ketika sampai di dapur di bingung kenapa rumah ini sepi sekali dimana mama dan ayah nya itu.

Lena yang sedang duduk di kursi meja makan sambil pegang gelas yang terisi penuh dengan air, lena minum air putih yang baru saja ia ambil tadi.

ia merasa ada yang jalan menuju dapur dia kaget rupanya abang nya ia kira semua orang sedang pergi.

Lena memperhatikan abang nya yang sedang mengambil minum, abang nya tidak sedikitpun menoleh kepada nya.

lena tau abang nya sangat malas melihat diri nya, lena melihat abang nya itu sampai abang nya yang makin menjauh menuju kamar milik nya.

Lena sedih apa salah ia sampai sampai abang nya itu tidak mau sedikitpun menegur ataupun menoleh kepadanya.

Lena menaikan anak tangga satu persatu dengan muka yang sedih dan tangan nya tak lepas dari gelas yang masih terisi penuh dengan air,lena membuka pintu kamar nya tapi dia tidak ingin beristirahat di kasur empuk milik nya, lena lebih memilih jalan ke balkon kamar nya itu dia meletakan gelas itu dimeja bulat yang ada di balkon kamar nya,lena duduk dibawah samping meja itu terletak padahal dia bisa aja duduk di kursi sebelah meja itu tapi dia memilih untuk duduk di bawah.

Lena menatap ke atas yang penuh dengan bintang, diri nya terkadang iri dengan bintang yang ada di atas sana yang selalu menerangi setiap malam yang indah kerena cahaya rembulannya, bintang yang ada diatasnya sana selalu membuat nya hidup dan berwarna selalu menemani nya di setiap malam tapi entah apa dia sangat iri sama bintang bintang diatas sana.

Lena terlepas dari pandangnya,menutup seluruh muka nya dengan tangan yang sedang memeluk kaki nya, lena tak sanggup lagi menahan air matanya itu.

Ia lemah,ia kacau disaat semua orang sedang ketawa-ketawa bersama orang tuanya,abang, adek kakak nya tapi tidak dengan nya ia sangat ingin seperti yang lain nya. ia tidak mau hidup seperti ini tuhan.

Apa salah nya sampai-sampai semua menjauh dari nya kenapa abang abang nya tidak pernah mau berbicara padanya kenapa tuhan apa salahku.

ibuk nya hanya ibuk nya yang mau berbicara padanya walaupun ia tau itu hanya alibu. kenapa saudara ku tidak mau berbicara padaku tuhan, aku sangat merindukan kasih sayang dari mereka.

Lena mengangkat kepalanya keatas menatap bintang yang berkelap-kelip.
indah cukup indah dan membuat hatinya tenang

ia tersenyum melihat bintang itu ia tidak boleh egois ia tidak boleh sedih pasti keluarganya punya alasan kenapa seperti itu terhadap dia,ia yakin pasti mereka sangat menyayanginya tapi dengan cara berbeda ia yakin itu.

Bukan kan hal yang terpenting adalah bertahan dengan hidup yang keras ini walaupun kita tidak tau apa yang terjadi di kehidupan yang saat ini kita jalankan tapi kita harus yakin kalau kita bisa menghadapi ini semua.

Disaat ia merasa lelah dan capek ia akan terdiam dibawah bintang-bintang dan dibawah air hujan dan merasakan setiap rintikan,membagi tangisan pada bumi yang ku tempati karena mereka lah teman nya saat ia merasa sedih dan kesepian.

Lena menarik nafasnya dan membuang nya perlahan-lahan ia menghapuskan air matanya dengan kasar cukup sudah ia menangis hari ini.

Lena bangkit dari tempat yang ia duduki itu dan berjalan menuju meja belajarnya yang ada diujung tempat tidurnya dan duduk disana, ia sampai lupa kalau mempunyai tugas yang harus dikumpulkan besok.

Waktu terus berjalan membuat lena mengarahkan tatapannya kek arah jam yang ada didekat meja belajarnya itu ia kaget kerna melihat jam yang sudah menunjukkan pukul set 3 subuh pagi itu.

Ia menggelengkan kepalanya itu kenapa matanya itu tidak lelah lelah ia memang mempunya penyakit insomnia angkut tapi ia tidak akan menggunakan obat agar ia tertidur, ia takut akan seperti dulu lagi kecanduan menggunakan obat tidur lena tidak boleh sampai kecanduan obat tidur lagi.

Tapi ia lelah saat ini Lena butuh untuk tidur tapi itu hanya khayalan buat seorang salena bisa tidur malam hari.

Lena melirik perutnya yang berbunyi ia lupa makan malam sangking sibuk nya ia mengerjakan tugas sampai-sampai ia lupa buat makan malam

ia melihat jam sekali lagi sudah jam segini apa ia cari makan aja dibawah kerna di kamar nya sudah tidak ada sisah makanan yang tersisa lagi ia belum berbelanja buat stok nya dikamar.

Lena menarik nafasnya perlahan dan bangkit dari duduk nya itu dan berjalan pelan menuju dapur buat mencari makanan

Lena berjalan pelan menurunkan tangga satu persatu ia takut ada yang terganggu kerna suara langkahnya itu sampai nya ia di dapur lena melihat meja makan yang masih ada makanan nya disana huuu syukurlah masih ada kalau tidak ia harus memasak lagi buat isi perutnya yang kosong ini

Lena cepat- cepat mengambil nasi dan lauk pauknya ia sangat menikmatinya ini sungguh sangat enak walaupun laut nya hanya sekedar ikan dan telur

Sangking nikmatnya lena makan ia tidak sadar ada yang memperhatikan nya dari tadi tapi lena tidak tau itu seseorang yg bersembunyi disalah satu pilar yang bersebelahan dengan dapur itu.

Seorang yang bersembunyi di pilar itu tersenyum sedih melihat gadis itu tumbuh dengan sempurna ia tau gadis itu lemah tapi ia harus melakukan sesuatu agar gadis kecil itu tidak dalam bahaya

Lena melihat piringnya yang kandas itu pun tersenyum dan mengelus perutnya itu dengan bangga

" uhhh...akhirnya kenyang juga hehehe"
Ucap lena sambil tersenyum

Lena bangkit dari duduk nya dan berjalan untuk mencuci piring nya itu, sesudah itu ia langsung berjalan ke kamar nya untuk bersiap-siap sholat dan sekolah

Seseorang yang ada di balik pilar itu tersenyum dan berkata "aku sayang kamu len, sungguh" ucapnya lirih dan berlalu dari sana menuju sebuah
ruangan.

Foto Lena yang sedang galau:v

Maaf kalau ada yang salah dengan kata-kata nya"jangan lupa kasih jejak nya ya"

SALENA

FEMALE STAR WITH A FAKE SMILETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang