" bagaimana mungkin luka yang kau rasakan ini tak terasa sama sekali pada dirimu? Apakan hatimu sudah tak bersama ragamu lagi saat ini sehingga luka itu terasa indah bagimu?"
' salena andeta wijaya'
______________________❤Pagi harinya lena sudah bersiap mengunakan baju sekolah nya dengan lengkap ia melihat dirinya yang ada didepan cermin,ia tersenyum karena semuanya sudah lengkap dan rapi
Lena menurunkan tangga satu per satu ia melihat tidak ada siapa-siapa dimeja makan, biasanya Abang abangnya dan kedua orang tuanya sudah memulai jam makan paginya.
Lena hanya melihat buk Lisa yang menyiapkan makanan sendiri di sana ia pun berjalan menuju bik Lisa dan bertanya " bik, kemana Abang dan ayah ibu" tanya Lena ke bik Lisa
"Eh...non lena, maaf non dari semalam ibuk dan bapak belum pulang non kalau den Alex dan Kevin bibi kurang tau non" ucap bik Lisa
Lena hanya menganggukkan kepalanya, dan berjalan menuju meja makan ,dan memakan makanan yang tersedia dimeja makan tersebut ia tidak perlu mengikut campurkan urusan kedua orangtuanya dan abang-abang nya itu
sesudahnya ia makan ia beranjak dari tempat duduknya dan mengambil tasnya di kursi dan melangkahkan kakinya menuju bik lisa yang sedang
Merapikan piring"Bik lena berangkat ke sekolah dulu ya" ucap Lena sambil mencium tangan bik lisa, itu sudah menjadi kewajibannya saat ia hendak kepergian kerna ia sudah menganggap bik lisa itu seperti ibuk kandung nya sendiri
"Iya neng hati-hati dijalan ya."ucap bik Lena sambil mengelus kepala Lena.
Lena tersenyum saat merasakan tangan bik Lisa mengelus kepalanya Dengan lembut tampah ia sadari mata nya berkaca-kaca coba saja yg melakukan itu mama nya pasti seberapa beruntung nya ia
Lena menggelengkan kepalanya ia harus bersyukur masih bisa merasakan tinggal sama kedua orang tua nya berserta Abang nya itu walaupun ia tidak mendapatkan kasih sayang yang orang lain dapatkan.
"Iya bik pasti Lena hati-hati jalanya,kalau gitu Lena berangkat dulu ya bik, assalamualaikum"ucap Lena " waalaikumsalam" jawab bik Lisa
☆☆☆
Lena berjalan dengan Santai menuju halte yg dekat dengan rumahnya itu sebenarnya ia bisa saja menyuruh pak Bardi untuk mengantarnya ke sekolah tapi ia menolak
nya untuk diantar jemput dengan pak Bardi lebih baik ia naik angkatan umum, itu lebih membuat nya nyaman dari pada harus mengunakan mobil dari ayahnya itu walaupun resiko nya ia harus rela terlambat.Saat ia sedang menunggu busnya yg biasanya mengantar jemput nya ke sekolahan nya itu.
tiba-tiba ada sebuah motor ninja besar yang berwarna hitam pekat dan ada merah-merah nya diujung motor ninja yang membuat kesan motor itu sangat lah indah dimata orang yang melihatnya.
Motor itu berhenti didepannya,ia bingung siapa orang ini apa jangan-jangan ia penjahat, tapi tidak mungkin ia penjahat massa penjahat pakai baju sekolah dan tunggu tunggu itu bukanya baju sekolah yang sama dengan ia gunakan sekarang ini.
Ia terus memandangi orang yang ada didepan nya ini muka itu tidak kelihatan kerna tertutup helm yang membuat nya tidak terlalu jelas siapa orang yang ada dibalik helm full face itu.
Ia terus memandangi helm itu sampai sampai ia dikagetkan oleh bunyi klakson yang rupanya suara dari orang yang ia padangin dari tadi.
TIT.....TIT....
lena kaget mendengar suara klakson secara tiba-tiba itu, belum kelar dengan kekagetan klakson itu, tiba tiba Lena di buat kaget saat cowok itu membuka helmnya dan ternyata diaa...." Kak bara! "
Ucap Lena dengan kagetIa sungguh kaget, kenapa kakak kelasnya ini bisa ada didepan nya sekarang, bahkan ia sedang menatap dirinya dengan muka datar nya itu, ohhh apa dia membuat kesalahan
"Naik!!"
Ucap bara datar"Hah? Apa yang naik"
Ucap Lena bingung"Ayo bareng kesekolah nya"
Ucap bara dengan nada yang pelan tapi Lena mendengar nya dengan jelas, kerna posisi Lena berada tepat disamping tubuh bara.Lena tidak tahu harus apa, ia di buat gelisah dengan kakak kelas nya ini.
Sudah beberapa hari ini ada yang berbeda dari sikap bara ke Lena, Lena sadar dan Lena tidak bodoh ia beberapa kali pernah memergoki bara yang sedang menatap nya baik dia sedang di koridor, di kantin bareng sahabat nya, kadang dia di lapangan dan banyak lagi.Ia emang tidak tau sikap bara seperti apa, yang ia tahu dari sahabat nya itu seorang bara itu cuek,datar dan tidak peduli dengan sekitarnya. tapi lihat lah yang dilakukan bara beberapa hari ini terhadap nya membuat nya selalu waspada,
kenapa bara selalu ada di setiap dia sedang membutuhkan bantuan,Dan Lena baru sadar kenapa cowok ini sudah berani untuk lebih dekat dengan nya, bahkan mengajak nya untuk berangkat bareng kesekolah.
Ia takut bara itu sahabat dari Abang nya Kevin, ia tidak boleh terlalu dekat dengan cowok didepan nya ini, ia harus berhati-hati bukan??
"Gak guna lo berdiri disitu, cepat naik, lihat jam sekarang udah mau jam 7 !"
Ucap cowok yang ada didepan nya iniLihat lihat sekarang dimana cowok yang datar kata para sahabat nya itu, bara memang cuek dan datar tapi kenapa dia banyak bicara saat ini. cowok ini makin membuat nya bingung, kenapa tidak meningkatkan nya saja, dia kan bisa naik ojek depan sana.
" Maaf kak, kakak deluan saja saya bisa naik ojek didepan"
Ucap Lena dengan penuh penekanan, iya penekanan ia mau membuat kakak kelas nya ini sadar kalau ia tidak mau berangkat barang.Tidak mendapatkan jawaban dari kakak kelas nya ini, Lena buru buru mundur dari tempat nya berdiri tapi ia di buat kaget kerna tiba tiba bara malah menahan tangan nya agar tidak pergi dari tempat dia berdiri.
" Lo mau telat"
Tanya baraDengan polos nya Lena menggelengkan kepalanya, siapa coba yang mau telat tapi kan ini udah telat juga, jadi biarkan saja untuk hari ini dia mendapatkan hukuman.
Yang terpenting tidak bareng dengan kak bara!!" Kita juga udah mau telat kak ini udah mau jam 7 lewat" ucap Lena gemas melihat kakak kelas nya ini kerna sudah membuat buang waktu Lena untuk menuju kesekolah.
" Makanya naik!" Ucap bara dengan dingin
"Maaf kak, kakak bisa deluan saja" ucap Lena dengan sopan serta melepaskan tangan bara yang sedang menahan nya.
Lena menatap wajah bara yang sudah memerah kerna sinar matahari yang terik.
"Seterah loh"
Ucap bara yang langsung bergegas menghidupkan mesin motor nya dan langsung pergi begitu saja."Apa dia marah?
Kenapa dengan wajah nya itu?
Kenapa dia terlihat datar tapi seperti terlihat marah?
Ada apa dengan nya, padahal ia menolak dengan halus. Apa dia akan mengadu kepada bang Kevin?
Tapi pertanyaan yang ia ingin tahu
Apa kah kakak kelas nya itu sudah tahu kalau ia dan bang Kevin adalah saudara kandung dan kakak kelas nya itu berusaha untuk mencari tahu tentang latar belakang keluarga kami? Apa jangan jangan dia Hanya mau main main aja kerna mau menyiksa Lena Sama seperti Abang Abang nya itu" pikir Lena dengan gelengan kepala yang kuat saat pikiran nya yg terakhir, tidak mungkin bara sejahat itu, tapi siapa sangka bisa jadi orang yang datar dan tidak punya rasa ke peduli itu dia yang paling mengerikan, bahkan bisa lebih dari iblis.Banyak pertanyaan yang saat ini Lena pikirkan, kenapa dengan kakak kelas nya itu.
lama Lena berdiri didepan halte akhirnya dengan tarikan nafas ia berjalan sedikit ke depan agar bisa menemukan ojek dan cepat cepat kesekolah nya.
Maaf kalau ada yang salah dengan kata-kata nya"jangan lupa kasih jejak nya ya"
❤SALENA❤
KAMU SEDANG MEMBACA
FEMALE STAR WITH A FAKE SMILE
NezařaditelnéCerita ini menceritakan Seorang anak perempuan yang sedang menyembunyikan kepahitan yang dia rasakan dalam dirinya, anak perempuan yang tengah berusaha keras untuk terlihat baik-baik saja. Padahal dia sendiri ingin melarikan diri dari hidupnya, begi...