BAB 8

25 6 4
                                    


-Pergi-

Keesokan harinya, Musholla dan masjid berkumandang dengan adanya pengumuman bahwa gama telah tiada....

Sementara itu Orangtua gama yang berada diluar kota tidak mengetahui bahwa anaknya sudah meninggal...

Yoshua dan Jeje menelpon Alex dan Sirilius untuk mengabari bahwa teman baiknya gama sudah tiada...
Setelah mendapat kabar duka tersebut
Alex dan Sirilius tak tinggal diam
Mereka berdua langsung menuju kerumah Gama untuk membantu penguburan nya....

Setelah beberapa jam....
Teman-teman Gama membantu warga untuk mengurusi pemakaman nya...
Jeje yang non muslim
Ia tak peduli dengan masalah itu, sebab ia sayang dengan Gama..
Gama sudah dimandikan...
Dan Sudah Di kafankan...
Dan menunggu waktu senja ashar tiba...

Setelah beberapa jam membaca lantunan ayat suci Alquran...
Adzan ashar pun tiba..
Gama diangkat menuju masjid
Dan akan disholatkan sesudah sholat ashar....

Setelah disholatkan...
Jeje tak kuasa menahan nangis bahwa gama akan dikuburkan dan tidak akan ada lagi untuk selama-lamanya...

Seluruh warga disana pun pergi menuju kuburan....

Sesudahnya sampai....
Liang lahat terbuka lebar untuk Gama....
Semua temannya Gama menangis kecuali Yoshua yang tetap sabar menahan itu semuanya....
Orang tua gama yang tidak hadir di pemakaman anaknya sendiri
Seluruh warga tak kuasa menahan sedih untuk Gama...

1jam bekerja menguburkan Gama..
Semuanya telah selesai~
Gama sudah pergi untuk selama-lamanya....

Yoshua pun berkata disamping kuburan Gama...
“Gam, semoga tenang ya kau disana, masalah janji? Insyaallah aku akan jalani semampu yang aku bisa” ucap Yoshua

Jeje pun masih menangis di papan namanya Gama sebab ia tak terima
Alex pun angkat bicara karena kasihan
“Sudah je, ikhlasin dia pergi. Dia pergi sebab ia memang sudah dipanggil sama tuhan” kata Alex
“Iya betul tu je” saut Sirilius

Jeje pun tegak sambil gemetaran dengan Isak tangis yang cukup membuat nya lelah
“Gam, aku sayang sama mu, semoga kamu tenang disana ya. Petak umpet?aku akan cari mu dimanapun kau berada” ucap Jeje

Semua teman Gama pun sudah mengikhlaskan kepergian Gama

Mereka semua pergi untuk meninggal lokasi....

-upnext-

HUJANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang