"Hati hati turun nya! "
"Kaget bang! " gerutu sora.
Sedari tadi lucas mengomeli sora. Dia juga protective pada hal hal kecil. Misalnya sekarang, mereka baru turun dari mobil hendak pergi kekantor karena sora memaksa.
"Sini gue bantuin" Lagi lagi lucas mengulurkan tangan nya, hendak menggendong sora turun dari mobil.
"Apasih bang? Gue bukan pasien kecelakaan patah tulang. Lu bawel banget tau ga? " ucap sora menepis tangan lucas lalu berjalan meninggalkan lucas.
"Heh! Tungguin gue"
"Ga denger, gue lagi jalan" ucap sora santai tanpa berbalik ke arah lucas.
Lucas be laik.
Untung adek, kalo engga sudah gue buang di sungai -_-
Sabar gue tuh, orang sabar makin ganteng.Sesampai nya diruang kerja mereka, sora dan lucas langsung disuguhi setumpuk berkas yang menuntut untuk di selesaikan.
"Bused dah. Ini berkas apa menara epel? Tinggi amat"
Ga banyak bicara, sora dan lucas langsung bekerja, karena mereka hari ini masuk siang. Dan harus menyelesaikan dokumen yang menumpuk.
Tadi pagi sora memaksa pulang dan langsung ke kantor. Dengan ancaman sora akan menangis jika lucas tidak menurutinya. Lucas awalnya mau menolak demi kesehatan sora, tapi lucas dilemahkan oleh ancaman tidak elit milik sora. Yaitu menangis.
Sejak lucas melihat sora yang tadi malam menangis kesakitan, ia berjanji tidak akan membuat sora menangis lagi apapun alasan nya.
Apa boleh buat. Lucas iya iya saja dengan sora. Selama sora tidak menangis, apapun lucas lakukan.
Termasuk merayu suster jaga untuk mengeluarkan sora dari rumah sakit lebih awal.
Huft -_ Lucas
"Woy ana monyed" panggil lucas
Seketika itu, sora memberikan tatapan tajamnya pada lucas.
"Monyed pala kau! " rip kepala lucas. Akibat lemparan botol akua sora. Karena ini adalah tanggal merah sora.
"Bused dah punya ade galak bener . Yauda sih gue makan sendiri aja. Ajak cewe enak nih" ucap lucas sambil memperbaiki rambut nya, tidak lupa memakai gatsby dan farfum. Lalu mengambil ancang ancang keluar ruangan.
Awalnya main main saja, lucas kira sora akan merengek sebentar lagi dan ikut makan bersama nya. Lucas memelankan langkah nya. Lalu menoleh kebelakang.
"Apa? Sana makan sama cewe! " Mampus kau lucas wong. Ibu negara kini mood nya sedang dibawah.
'Mampus deh gue'
"Hey sors! Lets have a lunch! " entah dari mana. Muncul william dari balik pintu.
"Sure! " sora dengan senyuman sumringah langsung membawa dompetnya lalu pergi bersama william.
Lucas cengo. Ingin rasanya lucas memaki. Tapi entah harus memaki siapa lucas juga bingung. Lucas harus sabar menghadapi anak monyed satu ini.
Dengan flat face nya lucas mengikuti sora dan william di belakang nya.
"Duduk disini aja" tawar sora. William mengangguk dan menitip handphone nya pada sora, lalu pergi memesan makanan.
Lucas baru masuk cafe, langsung menemukan sora duduk dipojokan kiri sambil berselfie ria. Ia memutar mata malas. Lalu mengambil tempat kosong tak jauh dari tempat sora duduk.
Sumpah, hari ini mood lucas jelek akibat monyed kecil itu.
Saat makan. Lucas hanya melihati datar sora yang terus tertawa dengan william. Ingin marah tapi tidak bisa. Sungguh ngenes kau lucas wong.
KAMU SEDANG MEMBACA
EVANESCENT | JungJaehyun END
Fanfiction•• EVANESCENT | Jung Jaehyun Kalo lo masih cinta sama rose, kenapa lo mau tunangan sama gue? -Sora Gue juga bingung perasaan gue sama rose itu sebenarnya apa- Jaehyun Ketika rasa simpati, menyamar menjadi rasa cinta. Dan perasaan bimbang pun menjad...