◾◾Martin◾◾

3.2K 314 8
                                    

"Sor, udah jangan banyak banyak" dari tadi martin udah berulang kali ngambil botol bir dari tangan sora. Tapi sora nya tetep kekeuh buat minum lagi dan lagi.

Temen temen hrvy yang lain udah pulang. Yaiyalah, bayangin aja, dari siang ampe tengah malam gini siapa yang sanggup?

"Tin lo--pulang sana" ujar sora. Sora teler. Ia menidurkan kepalanya dimeja bar. Sedangkan martin bingung harus apa.

Selain berusaha berebut semua botol bir dari tangan sora, martin juga harus melototi banyak pria yang menatap sora seperti orang kelaparan.

Banyak yang mencoba mendekati nya, tapi martin langsung memberi gencatan. P

Padahal, sora memakai pakaian yang bisa dibilang tertutup. Walaupun pendek setidaknya tertutup.

Sora juga tidak berdandan banyak. Hanya memakai lipstik dan rambut nya tidak disisr. Bayangkan saja, serembes itu saja, banyak pria yang terpukau. Entah bagaimana kalau sora berdandan.

Martin benar benar bersyukur hari ini. Setidak nya ia tidak perlu repot repot mengeluarkan jurus tinju atau semacamnya.

Atensi martin teralih pada ponsel sora. Yang entah sudah keberapa kalinya terus berbunyi. Awalnya martin abaikan. Tapi karena terlalu mengganggu, akhirnya ia mengangkat nya.

"Halo? "

"Halo? Siapa ini? Sora mana? "

"Disamping gue, mabok orang nya"

"Hah? Kok bisa? Bisa sharelock? Saya mau jemput dia"

"Bisa, tapi lo siapa? "

"Saya suami nya"

"Pfftt iya iya. Gw sharelock"

Martin terkekeh. Ada ada saja. Martin pasti mengira itu adalah abang sora. Yang mengaku sebagai suami nya karena untuk menggertak sang penerima telpon agar tidak macam macam.

Martin sih memaklumi hal tersebut. Mungkin ia akan melakukan hal yang sama jika berada di posisi abang nya sora.

Setelah sharelock, martin masih duduk disamping sora. Ia meneguk habis air mineralnya. Ia hanya meminum sedikit. Karena ya, dia menyetir.

"Sora"

Martin menoleh. Seingat nya, abang sora bukan begini wajahnya. Namun yang ia temukan malah pria tampan ber jas rapi dengan wajah khawatir tercetak jelas di wajah nya.

"huftt, saya kira kamu kemana sora" gumamnya sambil memijat pelipisnya. Lalu jaehyun menggendong sora di pundak nya. Martin membantu membawakan sling bag dan ponsel sora.

"Thanks ya, saya duluan" ucap jaehyun menepuk pundak martin.

Martin tergagu, "oh i-iya. Hati hati dijalan" katanya.

"Pantesan hrvy galau luar biasa. Cewe yang dia suka udah ada suami ternyata. Ganteng banget pula" itu gumaman martin sebelum ia benar benar meninggalkan area bar.

.
.
.

Dalam hati, Jaehyun tak berhenti bersyukur dan berterima kasih pada pemuda yang baik hati menjaga sora.

Setelah parkir, jaehyun kembali menggendong sora menuju apartnya.

"Sok cantik lu rose~~"

"Sok~~cantik"

Jaehyun dibuat menoleh oleh gumaman tidak jelas sora. Ia kaget.

Oh jadi ini bentuk cemburu sora pada rose?

"Heh manusia! " teriak sora tiba tiba. Seketika itu pula jaehyun menghentikan langkah nya.

"Turunin gue buru! " perintah sora lantang sambil meronta turun. Jaehyun hanya menaikkan sebelah alisnya, "Mau ngapain?" tanya nya.

Ya. Antisipasi. Mana tau pas diturunin si macan kabur.

"Gue mau muntah bego! "

Setelah mendengar kata 'muntah' , cepat cepat jaehyun menurunkan sora dan membawanya di dekat saluran air.

Jaehyun membantu sora memegangi rambut hagrid nya, lalu menatap cemas pacarnya itu.

Seberapa banyak yang dia minum hari ini?

Kalau terus kayak gini, gabakal bagus buat kesehatan sora.

"Gue~gue mau mandi!" dengan mata merem melek dan kaki yang sempoyongan, sora menarik kedua sisi jas jaehyun. Ia memerintah nya.

"Ou iya iya. Santai aja. Iya saya antarin"

.
.
.

Jaehyun membuka jas nya. Saat sora muntah tadi, sisi kanan jas nya terkena sedikit. Jadi jaehyun melepasnya dan menaruh nya di mesin cuci sora.

Selagi menunggu macan mabuk nya mandi, jaehyun berusaha merangkai kata kata yang tepat untuk menjelaskan dengan detail apa yang terjadi tadi siang.

Sampai sampai ia tidak sadar. Kalau saat ini, ia sudah mondar mandir lebih dari 50 kali.

Jaehyun benar benar tidak mau ada kesalahpahaman. Ia ingin menjelaskan nya. Tapi sudah 15 menit lebih sora dikamar mandi, apakah tidak terlalu lama?

Dengan langkah ragu tapi pasti, jaehyun berjalan mendekat ke pintu kamar mandi dan mengetuknya.

"Sora? Masih lama mandi nya? "

Hening. Tidak ada jawaban.

"Sora sayang? Sora? "

Ayo katakan pada Jaehyun. Kenapa harus kamar mandi?

Ah persetan dengan tinjuan yang akan ia dapatkan nanti. Jaehyun akhirnya membuka pimtu kamar mandi. Matanya ia pejamkan. Bersiap menerima semacam pukulan diwajahnya.

Tapi tidak ada.

Akhirnya mata jaehyun kembali normal. Saat ia melihat bathub, kosong. Tidak ada sora.

"Gue~~ngantuk" gumaman sora membuat jaehyun cepat cepat menoleh ke sumber suara.

Bukan di bathub melaikan di meja wastafel sora duduk dengan piyama elmo nya yang kancing nya tidak beraturan. Panjang sebelah. Matanya terpejam. Sepertinya ia tertidur.

Jaehyun menghela nafas lega. Ia mengelus dada nya. Gila. Spot jantung malam malam.

Ia lalu berjalan mendekati sora. Kelakuan sora benar benar random.

Tepat saat jaehyun berdiri di depan sora, saat itu pula kepala tak bernyawa itu jatuh terhuyung kedepan. Tepat di dada Jaehyun.

"Astagfirullahalajim. Tahan jae tahan.  Astagfirullah. Cobaan macam apa ini ya allah. Untung gue udah sholat isya tadi di masjid"

Setelah menetralkan detak jantung dan gejolak pria nya, jaehyun mengambil hairdryer dan mengeringkan rambut sora.

Engga, hairdryer sora masih berfungsi. Namun sora mengiranya rusak, karena bagian badan nya pecah karena dibuat nyatok kecoa.

"Hey, bangun dulu, keringin rambut" Jaehyun menggoyangkan tubuh sora. Namun sora masih terlelap. Sepertinya ia sangat lelah.

Huft. Maaf sors...

Setelah sedikit kering, jaehyun kembali menaruh hairdryer nya dan mengangkat sora kembali pada tempat tidurnya.

"Night ya sor, besok saya mau jelasin sesuatu" bisik jaehyun. Ia hendak meninggalkan sora dan pergi keruang tamu untuk tidur.

"Jelasin aja" jawab sora. Mata nya terbuka namun sayu. Tapi bisa Jaehyun lihat, dari tatapan itu jelas sora sadar dan bisa mencerna sesuatu yang dikatakan nya.

"Besok aja. Tidur dulu, sudah malam" Jaehyun tersenyum, ia mengusap lembut surai sora dan berniat pergi. Namun tangan nya ditahan.

Sora menatap jaehyun, "Sekarang" katanya.

Akhirnya jaehyun berbalik, ia mengatur pernafasan nya. Dan..
















Dan bersambung awokoqkwoaw

Lunas ya! Hehe~

Janlup FOLLOW & VOMMENT!

SEE YOU MWAH!

EVANESCENT | JungJaehyun ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang