8

1.5K 260 29
                                    

Saat itu pagi-pagi sekali di hari santai. Para penghuni asrama masih sibuk dengan dunianya sendiri, memasak untuk sarapan, mencuci baju, membersihkan senjata, dan bahkan ada yang masih tidur.

Mereka tidak memiliki pikiran buruk apapun pada awalnya, sampai..

"Urgent! Urgent! aku sudah melihat jejak kaki seobin lewat komputer ini" Teriak kookheon kepada kedelapan belas temannya.

Mereka bersembilan belas memang sudah berkumpul dari kemarin malam dan tidur disana.

Setelah mendengar teriakan panik kookheon, kedelapan belas orang lainnya bergegas ikut memeriksa layar komputer yang menampilkan lokasi jejak kaki milik seobin.

"Berapa kemungkinan waktu yang dibutuhkan mereka untuk sampai kesini?" tanya seungwoo.

"Sepertinya sehari jika dikira-kira, karena mereka masih harus menyebrang bukit" Sahut hangyul yang ada disamping kookheon.

"Benar.. jika dilihat dari pergerakan di komputer yang agak lambat sepertinya begitu." kookheon menyetujui.

"Baiklah, pagi ini setelah sarapan kita harus menyampaikan rencana kita kepada semua penghuni camp dan bersiap-siap" arah seungwoo kepada anggotanya.

Seluruh anggotanya mengangguk setuju.

"Lalu bagaimana dengan seungyoun hyung?" tanya hangyul tiba-tiba.

"Wooseok-ah, apa kau tau dimana dia?" tanya midam.

Wooseok sebenarnya juga memikirkan keberadaan lelaki itu dari kemarin. Sejak dua hari lalu setelah seungyoun menyetujui untuk bergabung dengannya, lelaki itu menghilang lagi.

Entah kenapa seungyoun suka sekali menghilang.

Terakhir mereka bertemu, seungyoun hanya mengatakan padanya jika ia akan bersiap-siap untuk perang nanti.

"Aku.. tidak tau.." Jawab wooseok lirih sambil menggelengkan kepalanya.

"Bukankah dia sudah setuju untuk ikut bergabung?" tanya yuvin

Wooseok mengangguk.

"Dia setuju.. terakhir ia mengatakan padaku jika ia akan bersiap-siap untuk perang nanti"

"Bersiap-siap seperti apa?" tanya sihun heran.

"Aku tidak tau, dia tidak mengatakan lebih detail. Dia hanya mengatakan akan bersiap-siap suntuk perang sebelum menghilang" jelas wooseok.

"Sudah biarkan dia melakukan apapun yang dia mau, kita disini tetap lakukan sesuai dengan rencana." jinhyuk menengahi.

"Benar. Sekarang kita kembali ke asrama masing-masing dan bersiap. Kita berkumpul lagi disini setelah sarapan nanti" kata seungwoo mengarahkan.

Setelahnya kesembilan belas orang itu kembali menuju asramanya masing-masing.

Wooseok berjalan sendiri dengan lesu.

"Seok-ah, tidak apa-apa?" tanya byungchan yang kini berjalan disampingnya.

Ada midam dan juga sejin disana.

Wooseok melihat ketiga temannya itu sekilas kemudian menggeleng pelan.

"Aku takut dia mengecewakanku.. aku takut dia tidak menepati janjinya"

Byungchan, midam dan sejin saling bertatapan mendengar ungkapan salah satu teman dekatnya itu.

"Hmm.. aku yakin dia bukan orang yang seperti itu. Memang kelakuannya buruk, tapi untuk melakukan tindakan seperti ingkar janji aku pikir itu bukan gayanya" kata sejin.

DEMIGOD-An Escapade [PRODUCE X 101 FANFICTION] (ON HOLD)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang