Milky Way | Rosekook [✓]

34. SPECIAL 30K

Cerita ini nembus 30K views uwaw dan serius, aku nggak nyangka banget. Padahal kalau dilihat-lihat, cerita ini masih kurang menarik. Masih acak-acakan. Ya, kan? But, i wanna say thankyou so much, Reader-nim. Tanpa kalian, cerita ini gak bakal menginjak angka tigapuluh ribu views (meskipun vote-nya gak banyak, pft.)

By the way, kalian kangen Milky Way, kan? Aku mau kasih special chapter lagi, YEAY!!!!

Jadi, ini ceritanya part flashback yang terselip🌚. Semoga suka, ya, guys. Anggep aja hadiah 30K readers.

Enak, lah, bonusnya 3 chapter lhooo! Aku pengen bahagiain kaliaaaannnnn.

HAPPY READING✨

Rose menatap dari kaca jendela teratas gedung Big Hit. Pagi ini ia sengaja bolos sekolah untuk menemui kekasihnya yang akan menggelar konser di sky dome, yang masih berada di sekitaran Seoul.

Sesungguhnya Rose sedikit bosan dengan pemandangan dari atas gedung Big Hit ini. Dia merasa bahwa akan lebih baik ia pulang dan tidak ke sini. Kenapa? Di sini membosankan. Di tambah lagi ponsel Rose yang disita Jungkook karena tadinya Rose mengabaikan Jungkook dan terlalu asyik ber-chatting dengan Ryujin dan Jennie.

“Nona, anda tidak ingin menggunakan pakaian yang lebih baik lagi?” seorang coordi noona yang biasanya mengatur pakaian-pakaian artisnya datang sembari membawakan beberapa lembar gaun yang menurutnya cocok di tubuh Rose.

Rose menggeleng pelan. “Tidak usah, Eon. Aku lebih suka berpakaian kasual. Lagipula nantinya aku tidak akan konser juga, kan? Aku nanti akan menyamar menjadi penggemar BTS.” Ia berusaha berbicara selembut mungkin.

“Tapi, Nona---,”

“Noona, tolong pakaikan saja dia gaun yang putih itu. Tidak usah dengarkan permintaan gilanya. Ini perintah. Kau tidak menjalankan, akan ku laporkan pada Bang PD-nim agar kau dipecat.” Tiba-tiba Jungkook datang seraya mengambil ponselnya yang di charge di dekat meja rias. Rose menghembuskan napasnya kesal dan beberapa helai rambutnya berterbangan.

“Jungkook!” panggil Rose, dan berdiri. Ia menahan lengan Jungkook dan membuat Jungkook terhenti seraya menatapnya dengan penuh pertanyaan. “Kuharap kau mengembalikan ponselku. Aku---,”

“Tidak. Aku akan mengembalikan ponselmu saat konser sudah usai.”

“Bagaimana nantinya aku mem-video mu?”

“Untuk apa merekamku jika kau sendiri pacarku, euh? Kau juga bisa melihatku secara langsung bernyanyi dan menari, 'kan?”

Lagi-lagi, Rose mendengkus. “Tapi bagaimana jika ARMY-ARMY lain nantinya menatapku dengan penuh pertanyaan. Seolah-olah dia bertanya, 'kenapa gadis ini tidak membawa ponsel?' 'Apakah dia tidak mau mengabadikan hari ini sebagai hari spesialnya——dimana ia bertemu dengan BTS?'. Ingat, aku menyamar menjadi penggemarmu.”

“Whatever. Aku akan tetap menyita ponselmu bagaimanapun itu. Cepat ganti pakaianmu atau aku sita handphone-mu selama satu bulan!”

Rose menghentakkan kakinya kesal, lalu berjalan ke arah coordi noona untuk mengambil salah satu gaun yang menurutnya cocok. Pft, pasti dia akan ditatap dari atas hingga bawah karena menggunakan gaun di acara konser. Seperti artis yang akan tampil dipanggung saja.

“Eonnie, bisakah kau mengganti gaun ini dengan gaun yang sederhana saja? Aku merasa ini terlalu formal.” Rose menatap dirinya dari pantulan kaca yang tengah menggunakan gaun selutut berwarna pink lembut.