Milky Way | Rosekook [✓]

2. Meet him

"Terima kasih banyak, Jeon Jungkook, aku berhutang padamu," kata Rose, dan tersenyum kearah Jungkook. Jungkook hanya membalas senyuman Rose.

"Bayar hutangmu."

Rose mengernyitkan dahinya. "Dengan apa?"

"Berikan nomor teleponmu."

"Kau tahu? Aku hanya gadis biasa yang dianggap sampah masyarakat. Buat apa kau meminta nomorku?"

"Untuk berteman. Ingat, kau berhutang padaku, kan? Lunasi saja langsung," Kata Jungkook, dan menyerahkan selembar kertas beserta pena pada Rose. Rose menghela nafas panjang, dan menuliskan nomor ponselnya.

"Sudah. Hutangku lunas, kan?"

"Iya."

"Baiklah. Sekali lagi, terima kasih," Kata Rose, dan keluar dari mobil Jungkook. Sedangkan Jungkook masih memandang kepergian Rose. Melihat Rose, membuat Jungkook teringat seseorang yang dulunya ia cintai.

Dia cantik, gumam Jungkook, dan kembali menggeleng-geleng kepalanya, lalu pergi dari rumah megah milik Rose.

💜💜💜

"Jennie, kau mau ke kantin?" Tanya Rose, dan berdiri. Sekarang adalah waktunya istirahat.

Jennie-pun tertarik dengan ajakan Rose. Ia berdiri, lalu berkata, "Ayo."

Mereka-pun berjalan bersama, hingga mereka sampai dikantin. Mereka berdua duduk memojok. Mereka memang punya kesamaan. Memojok, itulah hobi mereka.

"Hai!"

Itu suara Ryujin. Ryujin duduk disamping Jennie, lalu memandang gadis Park itu dengan tatapan bingung. "Jennie, itu siapa?" Bisik Ryujin, ditelinga Jennie.

"Oh, ini? Ini temanku. Nama dia Park Chaeyoung. Kau bisa panggil dia Rose."

Rose tersenyum kearah Ryujin, dan melambaikan tangannya untuk bermaksud menyapa, "Hai, aku Rose."

Ryujin pun tersenyum bermaksud untuk membalas senyuman Rose, "Hai, aku Bae Ryujin. Kau bisa memanggilku Ryujin!" Kata Ryujin dengan hebohnya, "Kau cantik sekali ketika tersenyum."

Rose yang mendapat pujian itu tersipu malu. Ia kembali tersenyum. "Terima kasih. Kau juga cantik," kata Rose.

Jennie melotot tidak percaya, "Rose? Kau bilang dia cantik? Hm, kurasa matamu sudah minus."

"Mataku normal. Dia memang cantik, Jennie."

Ryujin tertawa keras mendengar perkataan Rose. "Dasar iri! Rose, kusarankan kau tidak berdekatan dengan seorang Kim Jennie. Nanti sikapmu yang baik itu akan berubah menjadi sikap yang kurang ajar!" Kata Ryujin, dan kembali tertawa.

Plak

Satu pukulan mendarat dikepala Ryujin.

"Sakit, bodoh!" Kata Ryujin, dan mengusap kepalanya yang dipukul oleh Jennie. Rose yang melihat tingkah kedua orang didepannya hanya tertawa.

"Kau itu, yah, mulutmu memang tidak bisa dijaga!" Kata Jennie dan kembali memakan makanannya dengan kasar dan Ryujin berkacak pinggang.

"Aku, kan, hanya bercanda. Kau saja yang menganggapnya terlalu serius!"

"Terserah."