Milky Way | Rosekook [✓]

32. Bonchap pt. 1

Kuharap kalian ga geli baca ini ya,

Dramamamama~

HAPPY READING!

Pernikahan antara Jungkook dan Rose sudah berjalan selama lima tahun. Suka duka selalu dilalui bersama. Seiring berjalannya waktu, mereka memiliki seorang buah hati bernama Jeonsan.

Sebelum pensiun dari dunia entertainer, Jungkook pernah mengabarkan pada para penggemarnya kalau ia akan menikah. Sebagian ARMY bersedih kala itu dan mengirim pesan-pesan yang dominan hujatan pada Rose. Hingga Jungkook tidak sengaja membuka handphone Rose dan melihat pesannya.

Jungkook-pun membuka aplikasi Twitter, lalu menuliskan sebuah status yang menyinggung ARMY fanatik. Hal itu membuat seluruh para ARMY bungkam seketika dan langsung sadar.

Ceklek!

Pintu rumah terbuka, menampilkan bocah berusia lima tahun dan ibunya yang kebasahan. Hal ini membuat Jungkook langsung berdiri dan mengambilkan handuk untuk keduanya. Mereka kehujanan.

“Papa!” Laki-laki yang mirip sekali dengan Jungkook itu masih menyambut ayahnya dengan antusias, padahal tubuhnya bergetar hebat.

Jungkook-pun membaluti tubuh anak laki-lakinya itu dengan handuk putih, lalu menunduk agar menyamakan tingginya dengan Jeonsan. Hal ini sedikit mengurangi rasa dingin dan menggigil. “Jeonsan tidak kenapa-kenapa, 'kan?” tanya Jungkook khawatir pada jagoan kecilnya itu.

“Tidak apa-apa, kok. Justru itu tadi sangat seru, Pa. Mama mengajakku untuk bermain hujan.”

Mendengar kata-kata polos dari Jeonsan, membuat Jungkook menoleh ke arah istrinya. Tidak disangka ternyata istrinya-lah yang mengajaknya, bukan karena mereka kehujanan.

“Yasudah, Jeonsan mandi dulu, ya.” Jungkook mengelus puncak kepala Jeonsan, lalu kembali tegak dari posisi jongkoknya tadi. “Habis mandi, nanti ganti baju sendiri. Bisa, 'kan?”

“Bisa, Papa!” ujar Jeonsan antusias. “Jeonsan ke kamar mandi dulu.” Anak berumur lima tahun itu-pun meninggalkan kedua orangtuanya di depan pintu.

“Kenapa kau mengajak Jeonsan hujan-hujanan? Kau tidak memikirkan keadaannya? Apa kau tidak memikirkan kalau ia nantinya akan sakit? Atau kau tidak peduli dengan kesehatannya?” Jungkook menghujam Rose dengan pertanyaan. “Kau juga bohong padaku. Kau kehujanan padahal memang sengaja hujan-hujanan, 'kan?”

“Aku mengajaknya agar ia bisa merasakan bagaimana rasanya hujan itu. Dia sendiri penasaran dengan hujan. Wajar saja, dia masih—,”

“Dia masih kecil? Justru karena dia masih kecil jangan buat dia menjadi anak manja sepertimu!”

Anak manja sepertimu!

Anak manja sepertimu!

Anak manja sepertimu!

“Apa maksudmu?! Aku hanya ingin ia berkembang. Lagian, hanya sekali. Tidak sering-sering, 'kan?!” Rose balas dengan teriakan juga.

Mata Rose memanas, cairan bening keluar begitu saja dari matanya. Rose yang dulu masih sama dengan yang sekarang. Rose masih cengeng. Tidak ada yang berubah.

“Aku ibunya dan tentunya aku tahu apa yang lemah untuknya,” ujar Rose dingin. “Jika kau mengatakan kalau aku memanjainya itu salah. Aku hanya ingin pengetahuan anak itu lebih dalam,”

“Kau terlalu mengekangnya!”

Rose menatapnya tajam. Dengan tubuh yang gemetar dan dibaluti handuk, ia beranjak meninggalkan Jungkook yang terdiam karena kalimat Rose yang terakhir kali ia ucapkan.