#Rindu_masa_kecil
Menjadi single parent atau orang tua tunggal sangatlah berat, harus melakukan tugasnya sendiri sebagai orang tua, apapun dilakukannya sendiri. Itulah yang dilakukan Ibunda saat mendidik dan mengurus ketiga putri dan satu putranya sampai selasai sekolah dan mandiri. Sampai saat ini hanya kesendirian dengan kesetiaan kepada suami yang menemaninya, berharap di dunia keabadian mereka dipersatukan kembali, ditaman firdaus-Nya. Aamiin.
Sosok ayah itulah yang dirindukan anak-anaknya saat itu. Usia lima tahunku rasanya terlalu kecil untuk mengingat semuanya. Hanya ada perasaan iri bila melihat anak yang bermain dan bercengkrama dengan ayahnya. Akupun akan sama seperti mereka, bila ayah masih menemani hidupku. Melihat susahnya seorang ibu mencari nafkah untuk keperluan anak-anaknya, ada perasaan sedih, dan itu takkan dilakukan seandainya ayah masih tetap ada di samping Ibu. Lauk nasi sepotong telur ceplok dan sayur buah papaya muda yang harus dimakan setiap sarapan pagi, tidak seperti itu adanya, seandainya Ayah masih setiap pagi sarapan bersama keluarga.
Namun aku masih tetap bersyukur, nikmat tak terhingga sampai saat ini. Takdir tak bisa dipungkir dan tak bisa dirubah, Allah berkehendak lain. Ternyata Dia sangat menyayangi Ayah, untuk kembali kepangkuan-Nya lebih awal. Dengan segala keterbatasan saat itu, aku masih bisa berdiri dengan semangat hidup untuk lebih baik demi keluargaku saat ini.
Ada pembelajaran yang dapat kupetik dalam perjalan hidupku, bahwa hidup penuh perjuangan. Takkan ada kebahagiaan sebelum hadirnya duka, dan takkan ada kesembuhan tanpa kehadiran luka dalam kehidupan kita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Coretan di Pinggir Kolam
General FictionKumpulan tulisan keseharian, saat santai di pinggir kolam sambil memberi makan ikan.