Berdamai bukan melupakan

1 0 0
                                    


         Manusia tempatnya lupa dan dosa. Istilah ini yang disematkan pada manusia. Bahwa manusia itu tidak selamanya benar dan tidak selamanya salah. Kesalahan yang pernah dilakukan manusia adalah manusiawi. Tapi kadang kesalahan yang diperbuat membuat luka traumatik baik untuk diri sendiri maupun untuk orang lain yang pernah disakiti.

       Berdamai dengan hati memang tidak mudah. Ada rasa yang bercampur aduk. Benci pada diri sendiri, ingin menyalahkan kebodohan diri yang sulit diterima logika. Kadang kita melakukan kebodohan yang membuat membenci diri sendiri. Kesalahan fatal yang hampir membuat hidup kita kacau. Bila diingat cukup menyakitkan dan ingin sekali menghapus pengalaman itu dari memori kita.
 
        Dalam Psikologi ada yang disebut Trauma Menyakiti Orang Lain, yakni adanya pengalaman yang pada akhirnya berdampak merugikan orang lain, sehingga menimbulkan perasaan bersalah yang mendalam dan kecenderungan menyalahkan diri sendiri akibat peristiwa tersebut. Perasaan itu terus timbul sehingga mempengaruhi perilaku dalam bersosial. Muncul ketakutan bahwa mungkin dirinya pembawa sial, takut menyakiti orang- orang yang disayangi, takut menjadi penyebab bencana, atau sebagainya.

        Mencoba melupakan pengalaman tersebut, itu yang diinginkan. Tapi sulit karena stempel dan label itu sudah menempel dalam diri, ketika pernah menyakiti orang lain. Dengan meminta maaf dan menunjukkan itidak baik untuk berubah, tentunya itu jalan terbaik. Sehingga akan menimbulkan kepercayaan kembali dari orang lain, meskipun agak sulit. Namun pelan tapi pasti tentunya bisa diatasi.

Selamat mencoba!

Coretan di Pinggir KolamTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang