22

9.2K 656 8
                                    

Semuanya diam, tidak berkutik sama sekali. Yera dan Keira saling melirik bertanya dengan tatapan mata siapa wanita yang sekarang berdiri dengan senyum manis di depan mereka.

Yera dan Keira melirik kesemua lelaki disana, mereka diam memasang muka kaget yang menambah banyak pertanyaan di benak Yera ataupun Keira.

"Udah lama gak ketemu" Lanjut sang wanita yang masih ditanda tanyakan namanya.

Wanita tersebut melirik ke arah Baekhyun, memasang senyum paling cerah dan mendekat ke arah Baekhyun.

Duduk disamping Baekhyun yang masih diam layaknya patung.

Yera kaget,bukan main. Ia ingin protes karna wanita tersebut dengan seenak jidat duduk disamping Baekhyun yang sekarang adalah 'suamiya'.

Yera berdiri, menahan semua emosi yang ada didalam dirinya.

"Maaf jangan duduk dengan dia" Ucapnya yang mencoba untuk mengatakn dengan sangat amat sopan dan ramah.

Bukan menjauh wanita tersebut tersenyum kecil ke arah Yera dan mengaitkan tangannya ke tangan Baekhyun.

Wanita itu menoleh ke arah Baekhyun, "Dia siapa kamu Baek?"

Lagi dan lagi Yera kaget, air mata sudah menumpuk di pelopak matanya. Ia melihat kesal ke arah Baekhyun, ia sama sekali tidak menjawab atau bahkan menghindar dari wanita yang disampingnya.

"Baekhyun" Lirih Yera tidak kuat.

Baekhyun akhirnya sadar, ia menepis tangan wanita itu lalu berdiri.

"Ra, aku bisa jelasin"

Merasa tidak direspon oleh Baekhyun, wanita itu semakin menjadi.

"Apasih baek? kok kamu manggil dia pake sebutan 'aku-kamu' ?" Tanya sang wanita dengan wajah kesal.

"Lo yang gausah pake 'aku-kamu' lagi sama gw, kita udah bukan apa-apa Taeyeon" Ujar Baekhyun dengan emosi yang sudah di ujung tanduk.

Yera sekarang tahu, bahwa yang sekarang didepan dirinya, yang sedang berdebat oleh suaminya adalah mantan Baekhyun.

Iya mundur perlahan, menahan rasa sesak didalam hatinya, ia memutar badannya kasar lalu berlari sekencang mungkin.

Ia ingin pergi, menenangkan dirinya dengan cara tersendiri, saat ingin berbelok ia mendengar suara teriakan yang memanggil namanya.

"YERA TUNGGU!" Pekik Baekhyun sebesar mungkin dan berlari mengejar sang istri.

Suasana canggung, semua lelaki disana satu persatu pergi, dan sekarang hanyalah tersisa Sehun, Keira dan Taeyeon.

"Apa kabar lo?" Ujar Taeyeon lalu terduduk santai di samping Sehun.

Sehun berdiri, melirik sinis Taeyeon lalu menarik tangan Keira agar ikut dengan dirinya dan meninggalkan Taeyeon sendiri.

"Gak usah sok asik" Tekan Sehun sebelum menarik Keira untuk pergi.

"Dih pada ngapasih" Kesal Taeyeon lalu mengambil ponsel di saku untuk dimainkan.

• • •

Setelah berlari mengejar Yera, ia tidak menemukan keberadaan wanitanya.

Hingga sekarang ia masih mencari keberadaan Yera, bahkan semua orang yang ia lewati tidak pernah ia lewatkan untuk bertanya.

"Kenal Yera?"

"Iya" Ucap satu perempuan berambut pendek.

"Liat dia?"

"Enggak" Jawabnya membuat Baekhyun lagi-lagi mengumpat kecil.

"Ah, shit" Umpatnya pelan.

"Yaudah makasih ya" Ucapnya lalu pergi meninggalkan perempuan tersebut dan bertanya lagi dan lagi.

Sampai akhirnya Baekhyun menyerah, ia berjalan dengan malas ke arah balkon, menatap lapangan sekolah yang sepi karna sudah bel sudah berbunyi sekitar 20 menit yang lalu.

Ia menghela nafas berat, hingga akhirnya ia ingin melampiaskan kemarahannya di rooftop.

Baru saja membuka pintu untuk masuk kedalam rooftop, ia melihat Yera yang masih menangis di salah satu kursi yang ada disana.

"Yeraa" Lirih Baekhyun amat sangat pelan, namun terdengar di pendengaran Yera.

Yera menoleh, "Baekhyun" Lirih Yera yang langsung dibanjiri air mata yang tidak henti keluar.

Baekhyun berjalan mendekat, duduk disamping Yera lalu memeluk erat tubuh mungilnya.

"D-dia siapaa..?" Tanya Yera dengan isakan yang terdengar nyeri di telinga Baekhyun.

"Dia Taeyeon. Udah kamu ngga usah nangis, aku tetep bakal sama kamu sayang" Lirih Baekhyun tidak tahan melihat sang istri menangis karna dirinya.

Ia tidak tega melihat orang yang ia sayang menangis, sampai kedua mata milik Yera sangatlah besar.

Baekhyun mencoba menenangkan Yera, memeluk tubuhnya ditambah menghelus punggung belakang milik Yera.

Hingga akhirnya Yera yang sudah tenang, walaupun masih terisak sedikit namun ia sudah lebih baik dari sebelumnya.

Baekhyun menarik dagu Yera untuk menghadap dirinya, ia tatap lalu ia cium kedua kelopak mata yang sudah sangat amat membengkak.

"Gausah nangis" Ucapnya

"Ini" Baekhyun menunjukan ke arah hatinya lalu,

"Cuma ada nama kamu seorang, nama kamu udah di tattoo permanent di dalam hati aku" Ucapnya lalu tersenyum sendu dengan mata yang melihat satu sama lain.

Satu detik kemudian, Yera langsung memeluk Baekhyun erat, Baekhyun yang sedikit tersentak terhuyung kebelakang namun ia langsung membenarkan posisinya dan membalas pelukan Yera dengan sama eratnya.

vote dan komen ya kawan💆‍♀️🤘😬

Dijodohin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang