24

9K 577 2
                                    

Yera menghela nafas berat sebelum keluar dari pintu mobil, sedetik kemudian Baekhyun membuka pintu untuknya.

Yera keluar dengan senyuman kecilnya, dalam hati ia berharap semoga wanita gila itu tidak menggangu dirinya.

Sekarang ia yakin, walaupun Taeyeon atau siapapun itu mengganggu dirinya dan Baekhyun, Baekhyun akan tetap berada disisi nya.

Baekhyun tak akan memilih Taeyeon, ia akan memilih dirinya, Ia memilih Yera.

"Hey, mikirin apa?" Ujar Baekhyun yang melihat Yera terdiam dengan pikiran sendiri.

"Engga kok" Jawabanya dengan senyuman tipis.

"Yauda ayo" Ajak Baekhyun.

Disepanjang perjalanan menyusuri kelas, Baekhyun merangkul Yera dengan perasaan yang gembira, berbeda dengan Yera.

Ia diam, murung bahkan tidak terlihat senang sama sekali. Hingga mereka berhenti di depan kelas Yera, Yera langsung memasang wajah ceria di hadapan Baekhyun.

"Belajar yang bener, oke?" Ujar Baekhyun yang dibalas anggukan oleh Yera.

"Kamu juga" Sahut Yera.

Baekhyun tersenyum, "Iya" Balasnya

"Aku ke kelas kalo gitu, daaa" Lanjutnya namun, sebelum pergi ia menyempatkan menghelus puncuk kepala Yera yang membuat Yera memejamkan matanya karna sentuhan itu.

"Daaa" Ujar Yera melambai ke arah Baekhyun, dan masuk ke kelasnya.

"Kenapa lo?" Ujar Keira saat Yera baru saja mendudukan dirinya di kursi.

Yera menghela nafas lalu tersenyum, "Gw gapapa kok"

Keira memutar matanya malas, berjalan mendekat ke arah Yera lalu menarik dagunya agar melihat dirinya.

"Gw tau lo ada masalah, jangan boong gitu. Kenapa coba cerita" Ujarnya yang membuat Yera memasang bibir bebeknya.

"Dih malah monyong-monyong gajelas gitu, jelek tau!" Seru Keira yang membuat Yera tambah kesal.

"Tau ah, males dikatain mulu" Yera bangkit, meninggalkan Keira sendirian dengan ekspresi wajah yang, mesam?

"Dasar" Gumam Keira melihat Yera sudah berbelok, mungkin menuju taman.

• • •
Yera pov

Gw berjalan ke arah taman, sunyi dan sepi. Gw duduk di bangku yang tersedia disana, gw memajamkan mata sambil menyenderkan punggung gw ke kursi.

Hingga akhirnya suara itu ada.

"Halo Halo Halo" Ujarnya.

Pasti kalian tau, ia dia Taeyeon.

Gw menatap dia sinis, dia cuma berdidi sambil maju dan mundur doang.

"Kenapa?" Sahut gw dingin.

Dia berhenti, berputar lalu menarik dagu gw buat natep dia. Gw tepis tangan dia yang berani megang dagu gw.

"Gausah pegang-pegang!" Seru gw.

"Wow, galak banget" Ujar Taeyeon yang sehabis itu tertawa.

"Gw cuma minta, mending lo gausah sama Baekhyun. Gw lebih tau dia dibanding lo, gw udah bareng sama Baekhyun dari kelas 3 SMP" Ujarnya yang ngebuat gw sesek sendiri.

"Apa hak lo?" Sahut gw dengan pandangan lurus kedepan.

Dia diam, enggak bisa menjawab pertanyaa gw. Gw menoleh ke arah dia "Apa hak lo gw tanya?" Kali ini gw bertanya dengan suara yang lebih mengeras.

"Enggak ada" Jawab dia terlihat senang.

Gw tersenyum sinis, "Yaud—"

Belum gw lanjutin kalimat yang pengen gw ucapin, tapi dia udah motong duluan "Tapi gw cinta petama dia" Sambungnya dengan senyuman sinis.

Gw mau nangis, hati gw udah ngga tahan. Hati gw layaknya ditusuk 100 jarum. Sesek, sakit, perih semuanya kecampur jadi satu. Ditambah gw tahan tangisan agar enggak tumpah di depan Taeyeon.

"Oh ya?" Ucap gw nahan semua rasa
sakit itu.

"Mungkin, emang lo cinta pertama dia. Tapi lo enggak pantes buat Baekhyun, lo cuma bisa nyakitin dia jadi mending lo pergi dari kehidupan Baekhyun"

"Percuma lo disini, kalo buktinya Baekhyun lebih memilih gw yang sekarang PACAR dari seorang BAEKHYUN sendiri"

Gw berdiri, menatap Taeyeon yang entah tiba-tiba diam dengan air mata yang mau tumpah kalau ia mengedipkan matanya.

"Duluan, nyonya Taeyeon" Ujar gw lalu pergi ninggalin Taeyeon sendirian.

Peduli setan dengan dia, gw ngga peduli sama sekali, yang sekarang harus gw lakuin adalah tetap bersama Baekhyun.

Gada ide mon maap
vote dan komen lahh

Dijodohin ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang