Part 5

54 7 0
                                    

Bau pekat alkohol, dan hingar bingar musik Dj yang membuat lautan manusia meliukan badan mereka dengan baju yang kekurangan bahan, nyatanya membuat gadis dengan balutan tangktop hitam berlapisi jaket kebesaran hijau tosca,dan celana hitam setengah paha ini, terus menutupi hidungnya berjalan melewati kerumunan orang-orang yang berdansa gila.

Sesekali dirinya mengedarkan pandanganya mencari seseorang  dari negri Paman Sam  yang mengadakan reunian dadakan di sebuah Club malam, yang sialnya sekarang ia terpaksa mengijakan kakinya di sini jika bukan kalau alasan liciknya untuk menglabui A...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sesekali dirinya mengedarkan pandanganya mencari seseorang dari negri Paman Sam yang mengadakan reunian dadakan di sebuah Club malam, yang sialnya sekarang ia terpaksa mengijakan kakinya di sini jika bukan kalau alasan liciknya untuk menglabui Aryo dan bundanya.

Tudung jaket Tania ia naikan untuk menutupi kepalanya menghindari tatapan nakal dari orang-orang.

Berhenti sebentar Tania menyipitkan matanya menatap tepat di depan sebuah bertender yang terdapat kerumunan manusia sedang berkumpul, merasa tak asing lagi dengan seorang cewek berpakaian dress hitam ketat yang sedang memegang ponsel sambil tertawa ria, untuk itu ia membuka ponselnya mengirim pesan memastikan bahwa penglihatanya tak salah.

"Jaket hijau tosca, tepat di belakang musik."

Pesan yang di kirim pun telah berhasil. Kembali Tania menatap kedepan dan tepat sasaran, cewek dress hitam itu melambaikan tangan ke arahnya yang di balas dengan senyuman.

"Kok pake kostum kek gini?"

Tania tersenyum kikuk dengan penampilan dirinya malam ini yang menggunakan pakaian tak masuk akal untuk masuk ke sebuah club malam, apalagi dengan club yang cukup terkenal di Jakarta ini.

Tapi memang beginilah keadaanya ia tak terbiasa menggunakan pakaian minim yang mengekspos tubuhnya, ia pernah memakainya sekali saja. Tapi itu di saat dia berada di Amerika.

"Ekhem"

Deheman singkat itu menyadarkan Tania, ia beralih menatap gerombolan yang tak di sadarinya tengah memperhatikan dirinya dan Jessy sedaritadi.

"Kenalin guys, ini teman gue di Amerika, dan sekarang dia juga tinggal di jakarta dan Tania ini teman se club gue di Jakarta" Ucap Jessy dengan menatap teman-temanya

Tersenyum salah tingkah, Tania memperkenalkan dirinya kepada teman club sahabatnya dari cewek bernama Dara sampai cowok bertindik di telinga yang bernama Alex yang seringkali tertangkap basah melirik dirinya dan hal itu membuat ia cukup risih.

Mengalihkan rasa risihnya, Tania mencoba berbaur dengan suasana yang amat membosankan dan apalah daya dirinya yang kesulitan berbaur, sehingga ia mencoba memberanikan diri membuka obrolan sebelum Sodoran sebuah minuman berwarna putih bening menyentaknya.

Tania meringgis melihat minuman itu, ia tahu minuman itu pastilah vodka, ia pernah meminum sekali dan rasanya tenggorakannya seakan tercekik.

Sungguh ia tak bisa berlama-lama di dalam club ini, apalagi bau asap rokok dan vape membuat Tania susah menghirup udara. Untuk itu ia menggeleng kepalanya, dan menyenggol singkat lengan Jessy agar mengerti akan dirinya yang sedartdi resah dengan suasana ini.

DEVTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang