Bahagiamu, Bahagiaku (Juga)

66 8 0
                                    

Aku melihat instastorymu waktu itu,
Ketika kau sedang berduaan dengannya di stasiun, hatiku pun tertegun melihat senyum yang kau berikan untuknya terlalu anggun.

Aku melihatnya turut bersuka cita, karena tanpa hadirku, kau bisa berbahagia.
Tanpa hadirku, kau bisa tertawa ria
Tanpa hadirku, kau bisa mengeluarkan senyum yang indah seperti permata.

Walau akhirnya aku meneteskan air mata, tapi tak apa, itu bukti bahwa aku turut merasakan kebahagiaanmu disana. Karena menurutku, kebahagiaanmu adalah hal yang paling utama.

Kelak kau akan tau bagaimana pahitnya orang yang selama ini kau banggakan, ternyata sudah dilain pelukan. Kurasa itu sangat menyedihkan, tapi tak apa, cukup aku yang merasakan.

Aku hanya bisa mendoakanmu dari jauh, agar cerita cintamu tak sekelam cerita kita yang lalu.
Agar cerita cintamu akan lebih indah daripada cerita kita yang lalu,
Agar cerita cintamu akan lebih lama daripada cerita kita yang lalu.

Aku berharap agar kau sehat selalu tanpa ada peganggu dari hubunganmu yang baru itu.
Mungkin saja kau dengannya akan membuat keluarga, ataupun cerita kau dengannya hanya berakhir dengan luka seperti cerita kita?
Ah entahlah, intinya aku mendoakanmu agar tuhan selalu menjagamu disana.

Hampir setiap malam, doaku berisi namamu. Mungkin hanya Tuhan yang mau mendengarkan keluh kesahku, setelah semuanya tak perduli akan masalahku yang telah ditinggal pergi olehmu.

Tetapi semuanya sudah berlalu, aku tak bisa kembali mengharapkanmu untuk kembali dalam pelukku. Yang aku bisa hanya menjagamu selalu didalam doaku. Mendoakan kesehatanmu dan keluargamu, mendoakan agar kau bahagia selalu dan mendoakan agar cerita cintamu tak seperti hubungan kita yang lalu.

Aku sudah tak bisa berbuat apa-apa lagi. Hatimu sudah punya tempat untuk menetap dan tidak mengizinkanmu untuk pergi.

Tenang saja, kalian berdua sudah kurestui.Terima kasih, pelajaran hidup yang kau beri,sungguh sangat berarti

Sesaat aku sudah bisa melupakan kisah kita yang dulu begitu kelam,
Kau hadir kembali dan mengingatkan ku pada luka yang paling dalam.
Aku tak percaya, kau kembali lagi.

Entah ada angin apa kau mau menanyakan kabarku hari ini.Jadi sekarang, harus apa perasaanku yang harus kusampaikan padamu saat ini?
Harus sedih? Harus gembira? atau harus sombong didepanmu karena perlahan aku sudah melupakanmu? Haha aku tak seperti itu, kapanpun kau menjadi tamu, aku siap menjamu.

Aku akan menghidangkan sebuah kopi, tak lagi kusuguhkan kau dengan hati. Agar kau merasakan pahitnya kopi yang kubuat dari luka yang tersirat.

Bila kau ingin menetap, maaf kau kuanggap sebagai tamu bukan lagi seorang ratu yang bertahta di singgasana hati kecilku.

Ketika aku sedang menikmati indahnya menyendiri tanpa ada gangguan,
Aku mendapat pesan dari seorang perempuan.

Ternyata itu kau.Kau meminta maaf apa yang telah terjadi.
Kau mengajakku bertukar kasih sayang lagi seolah piring yang kau banting bisa utuh kembali.
Sementara, memaafkanmu sudah aku lakui karena aku tak mau menyimpan dendam di kemudian hari.

Dengan seribu rayuanmu kau memintaku untuk mengulang lagi kisah cinta kita yang pernah mati. Sudah kubilang tak bisa, kau terus memaksa. Cerita kita berdua sudah tak ada guna.

Tak beberapa lama, kau membuka obrolan dengan basa basi, aku tak tau, harus menanggapi dengan kata atau pakai hati.
Yang pasti aku tak mau jatuh di lobang yang sama lagi.

Kau bertanya bagaimana kabar hatiku,
Dengan mudahnya aku menjawab, hatiku sudah beku akibat tingkahmu yang tak tau malu.
Semudah itu kau memintaku kembali setelah kau menghancurkannya bertubi tubi.

Aku sudah memaafkanmu, tetapi maaf, hatiku sudah bukan milikmu.

Tak beberapa lama, kau membuka obrolan dengan basa basi, aku tak tau, harus menanggapi dengan kata atau pakai hati.
Yang pasti aku tak mau jatuh di lobang yang sama lagi.

Kau bertanya bagaimana kabar hatiku,
Dengan mudahnya aku menjawab, hatiku sudah beku akibat tingkahmu yang tak tau malu.
Semudah itu kau memintaku kembali setelah kau menghancurkannya bertubi tubi. Di waktu yang sama, Kau juga mengirimkan pesan yang sama sekali diluar dugaan.
Dan ketika aku membaca pesan, seisi bumi seolah terkesan bahwa kau mengatakan ingin menjadikanku lagi sebagai masa depan.

Hatiku bisa saja terpancing lagi kedalam lautan sandiwaramu.
Bisa saja dengan mudahnya kau membuat hatiku kembali lagi kepadamu.
Dengan mudahnya kau mengatakan bahwa kau masih cinta kepadaku.
Kau masih menyimpan rindu, Kau juga mengatakan bahwa denganku, kau merasa bahagia selalu.

Ah sudah tak iya lagi!
Jatuh dilubang yang sama, adalah hal yang tak lucu.
Mengingat hatiku sudah kau buat hancur berkeping waktu itu.
Aku takut, jikalau hatiku mudah dibujuk oleh rayuanmu, rasa ini kembali lagi padamu karena rayuanmu terasa semanis madu.

Hal ini tak bisa kubiarkan, Bisa saja hatiku takluk kembali oleh berbagai kenangan.

Di rayu oleh sejuta sandiwara yang kau miliki sebagai senjata penuh warna,
Dalam hatiku berkata, bahwa aku belum bisa melupakan kejadian yang mengurai air mata.
Aku masih saja mengingat bahagiamu dengannya yang aku rasa tak ada tandingannya.
Haha, Saat itu aku merasa tak lagi berguna
Aku merasa perasaanku tidak pantas untuk siapa siapa.
Dan saat itu juga aku memaksa untuk tidak lagi mengingat seluruh cerita kita berdua.

Kau memintaku agar kita mengulang lagi cerita kita yang pernah kita jalani
Yang pernah kita lewati meski hujan panas mengitari.
Tetapi akalku bersikeras bahwa denganmu aku tak bisa lagi,
Dan aku memutuskan untuk pergi.

Tak usah kau cari aku lagi.Karena ada cinta yang benar benar akan kuperjuangkan di lain hari.

Philopobia.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang