Chapter 3

12 3 0
                                    

Tak terasa sudah seminggu Axel bersekolah di SMA Garuda. Dan seminggu itu pula ia terus sibuk mengganggu Alevia yang selalu berakhir dengan pengabaian.

Bukan Alevia namanya kalau ikut terbawa suasana dengan hal-hal yang menurutnya ribet dan tak penting.

Seperti saat ini, Axel dengan setia mengikuti kemanapun gadis itu melangkah. Sekarang Alevia benar-benar bosan dengan sikap Axel. Ia mendadak berhenti dan menatap tajam pria yang berdiri disebelahnya.

"Kamu kenapa sih? Bisa gak sih jangan ikutin Aku mulu? Risih tau gak, sekali-kali ikutin Eca atau Nala kek, jangan aku terus yang dibuntutin. Serasa dikejar-kejar rentenir nih." Cukup sudah, Alevia tidak bisa terus-terusan tinggal diam. Jika dibiarkan ia takut pria itu malah semakin melunjak.

Pria itu bertepuk tangan penuh minat, ekspresinya membuat Alevia bingung.

"Kamu kenapa?" Tanya gadis itu masih tak paham.

Axel terkekeh, "Untuk yang pertama kalinya setelah seminggu gue bersekolah disini, gue takjub denger lo ngomong panjang lebar kek tadi. Harusnya tadi gue rekam yah, biar bisa dijadiin kenang-kenangan. Soalnya ini moment langkah! Jarang banget bisa denger lo ngomong panjang." Jeda sebentar. "Tapi gue yakin, setelah kejadian ini lo bakal sering-sering ngomong panjang lebar."

Alevia memutar bola matanya malas. Ia merutuk dalam hati karena sudah terpengaruh sikap menyebalkan Axel.

"Terserah kamu deh!" Ucap Alevia final, dan segera pergi dari hadapan pria itu.

Belum terlalu jauh Alevia melangkah, ia dapat mendengar teriakkan Axel dari belakang.

"KARENA TADI LO UDAH NGOMONG BANYAK. KHUSUS HARI INI, GUE GAK BAKAL NGIKUTIN LO! GUE JANJI! TAPI CUMA HARI INI, GAK TAU KALO BESOK."

Alevia menghembuskan nafas berat.
dasar aneh!

-----

Setelah bel istirahat berbunyi, Alevia segera mengemasi barangnya dan bersiap untuk keluar. Diliriknya Axel yang masih sibuk berkutat dengan catatan kimianya. Alevia berpikir keras bagaimana caranya ia bisa keluar tanpa diikuti pria itu.

Saat teringat akan kata-kata Axel tadi pagi dikoridor, Alevia tersenyum tipis. Ia mengeluarkan handphone dari saku seragamnya dan segera mengetikkan pesan untuk Eca.

GecyaPricillia

P
P
P
Ca
Ecaaa
Hoy
Read dong:/

Yups
Paan?
Busetdah nyepam🙄

Ke kantin yuk!
Tpi kamu keluar dluan, tngguin aku didpan kelas yah!

Elah
Sama2 aja ngape?
Ribet bat!

Jangannnnnnn
Ntar si kmpret ngikut lgi😑
Nnti aku mau alesan ke toilet biar gk dibuntutin

Who?
Oh.. I know
Si Axel?

Hu'um
Ayoklah, ntar kburu msuk

Ok
Kuylah!
(Read)

Setelah membaca pesan terakhir dari Eca, gadis itu segera mengantongi kembali handphonenya dan bersiap keluar. Eca sudah lebih dulu keluar mendahuluinya. Ia berdehem pelan untuk menarik perhatian Axel.

ALEVIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang