Berawal dari.....
*BRUUKKK..
"Aku gakpapa kok"
"Maaf, ya, aku gak fokus."
"Gakpapa kak, gak parah kok."
"Tapi baju kamu kotor, pasti mau kerja kan? Aku antar ke rumah sakit ya kaki kamu bengkak."
"...."
"Ayok, aku bantu naik ke motorku."
"M..makasih...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"TAPI KAK WOO....."
Ucapan gue terpotong karena tiba-tiba kak Wooseok hilang kendali dan tangan gue seketika lepas dari perut kak Wooseok disaat motor sedang melaju kencang.
Tiba-tiba motornya oleng dan pegangan kak Wooseok lepas, dan tepat di tikungan depan badan gue kebanting cukup jauh sedangkan kak Wooseok berguling bersamaan dengan motornya.
Gue ngerasa pelipis dan perut gue kebentur sesuatu. Darahpun mulai merembes di daerah kening gue. Gue masih sadar dan mata gue menatap lurus ke arah kak Wooseok yang kebanting cukup jauh dari tempat gue jatuh, kak Wooseok gak bergerak karena dia ketimpa motornya.
Dengan pandangan yang mulai kabur dan sisa tenaga yang gak seberapa, gue manggil nama kak Wooseok beberapa kali berharap dia denger dan bangun terus bilang ke gue kalo ini semua gak nyata.
"Tolong...." Ucap gue lemah.
"Tolo...uhuk..."
Gue terbatuk, darah segar mulai keluar banyak banget dari mulut gue, dan beberapa saat kemudian gue denger beberapa langkah kaki mendekat sambil saling menyahut panik.
Disaat kesadaran gue mulai berkurang, gue ngelihat beberapa orang mengangkat motor yang menindih badan kak Wooseok, kemudian mereka bawa kak Wooseok pergi entah ke mana dan gue ngerasa seseorang menepuk pipi gue dan mengangkat tubuh gue yang kebas sambil manggil nama gue beberapa kali, semakin keras oang itu neriakin nama gue, semakin kabur pandangan gue dan selanjutnya semuanya gelap.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
3 hari kemudian...
Gue membuka mata perlahan sambil menyipitkan mata karena kaget ketika cahaya ruangan langsung menyorot mata gue.
Setelah menyesuaikan pandangan dengan cahaya, gue menyapu pandangan ke seluruh pojok ruangan, bertanya-tanya apa yang terjadi dan gue ada di mana. Ketika gue menggerakkan badan, mau bangun, tiba-tiba seluruh tubuh gue nyeri dan hampir dari kepala sampai kaki gak bisa digerakkin.
Gue mengerang dan meringis nahan sakit di sekujur tubuh gue sambil memejamkan mata.
Sebenernya gue kenapa? Gue nyoba sekuat tenaga buat menggerakkan kaki gue, tapi tetep gak bisa.
