Cerita Kita

127 6 3
                                    

Yeah, lembaran hasil PTS sudah dibagikan oleh walikelas. Ya, setidaknya nilaiku cukup memuaskan. Dan itu cukup untuk memulai semester di awal SMA ini.

Ngomong-ngomong, kemarin aku ke Madiun, mau nonton film. Tebak, siapa yang aku jumpai? Kak firza. Iya kak Firza. Dia bersama dengan seorang perempuan yang aku ingat wajahnya juga kakak kelasku di sekolah. Hem, oke. Untung waktu dia 'begitu' ke aku, akunya ga mau ambil pusing hehe.

Lupakan kak Firza pecinta wanita itu, karena aku punya masalah yang lebih serius kali ini. Kenapa?

Kelasku mendapat bendera hitam. Iya bendera hitam. Warnanya hitam, ditengahnya ada logo SMANSA. Dan bendera hitam menandakan bahwa kelasku merupakan kelas terkotor pekan ini.

Bisa kalian tebak aku dan anak kelasku sedang apa? yak ketebak sekali. Sekarang kami sedang dihukum oleh walikelas kami. Hormat kepada sang saka merah putih dibawah teriknya matahari, serta ditonton oleh warga sekolah yang berlalu lalang. Savage sekali kelasku ini.

Walikelasku marah besar, ketika mengetahui kabar bahwa kelas kami mendapat bendera hitam. Yeah dan beginilah jadinya.

Tapi, kejadian ini membuat kami lebih solid dari pada sebelumnya loh. Ya itung itung sebagai pemersatu kelas hehe.

Buktinya seminggu setelahnya kami sadar diri masing masing. Bahu membahu dalam membersihkan kelas. Bercanda bersama, kekantin bersama, juga sholat bersama. Uh, so sweet hihi.

Hasilnya, 2 minggu setelahnya, kelas kami dinobatkan sebagai kelas terbersih dan mendapat bendera putih. Yipiii. Tak hanya bendera putih, kami juga memperoleh hadiah dari osis, yaitu sebuah semprotan pengharum ruangan. Terimakasih osis!

***

Sudah hampir 1 semester aku berada di kelas ini. Betah juga aku disini. Terlepas dari segala kekonyolan teman teman yang katanya 'jenius' oleh sebagian besar guru guru dan teman se-angkatan, kami -aku dan mereka- cukup solid.

Yeah, pekan ini adalah pekan terbaik sepanjang semester ini setidaknya menurutku. Tebak karena apa? Hum ayo tebak tebak. Hahaha okei okei, pekan ini adalah pekan classmeeting.

Mumpung ini adalah pekan terakhir sebelum libur panjang akhir tahun, jadi panitia osis membuat acara seperti lomba lomba antar kelas, seru deh pokoknya.

Dan tebak lagi aku sedang berada di mana? yeah ini yang kutunggu sejak 2 hari yang lalu. Yaitu babak Final CM cabor Futsal. Dan tebak lagi Final kali ini kelasku melawan siapa?

Ayo tebak,

Ya kalian salah

Kalian salah kalo gak tebak kelasnya kak Firza. Iya kak firza, yang suka tepe tepe itu hlo. Dan harus kuakui pesonanya itu mantab sekali.

Oke aku mulai halu, lupakan saja. Mari kita lihat bagaimana pahlawan futsal kelasku melawan pahlawan futsal kakak kelas yang suka tepe tepe itu. Aku jamin kelasku akan menang.

Eits, gak sombong ya, emang kelas ku itu cowoknya ada 4 anak futsal dan mereka jago banget mainnya. Makanya aku optimis kelasku menang.

"Gooooollllllll!!"

Riuh suara penonon yang memenuhi tribun sisi barat mengambil alih fokusku. Sekarang aku pun celingukan membaca papan skor yang dipasang di sisi timur lapangan.

4-0

Uwu! Betulkan apa yang ku bilang, kelasku itu tak hanya jenius, tapi juga atlet semua isinya.

Prrriiiiiiiittttttttttt

Oh! babak pertama berakhir. Dan kelasku sudah unggul 4 point dengan musuh. Hebat!

Aku pun celingukan menatap tribun sisi timur, mencari batang hidungnya si Firza. Dan Oh! Aku menemukannya.

Dia sedang marah marah -Oh bukan lagi. Dia sedang Misuh misuh bersama teman lelaki satu kelasnya yang agak gemulai dan bacot itu.

Setelah puas memandang muka jengkel mereka, aku mengalihkan perhatian ke tribunku sendiri, menyisir bagian dari utara sampai selatan. Tak sengaja mataku bertubrukan dengan seseorang yang entah mengapa bisa membuatku terintimidasi dalam sekali tatapannya.

Aku segera mengalihkan perhatianku pada tim Futsal kelasku yang tampak kelelahan disana.

Priiiiiitttttttttt

Babak dua dimulai, penonton dua kubu bersorak, tapi tidak denganku yang gelisah dan sesekali menengok ke arah orang itu.

eS-eM-A[selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang