Kertas Tipis yang membuat Bimbang

324 16 2
                                    

Pagi ini seperti biasanya, kelas masih dikunci dengan gembok yang membuatku gemas ingin mematahkannya.

kepagian? huft tiap hari dateng pagi kok. Tapi gak ada perubahan sama sikon nih? batinku menerka nerka mengapa kelas ku yang tempatnya berada di pojok belakang dekat gudang tidak pernah dibuka dengan tertib seperti kelas kelas yang lain.

"Hei, Ul" ucap seseorang yang membuat ku menoleh dengan tidak santai ke arahnya.

"Ya?" jawabku dengan cepat.

"Oh nggak, cuma nyapa. Kali aja kamu kesambet" ujarnya lagi disertai cengiran.

"Mulutnya pak, heh. Nanti kalo kesambet beneran emang kamu mau nanggung heh?" ujarku dengan ekspresi datar.

"Iya iya. Maaf deh" jawabnya dengan nada mellow yang di lebih lebihkan.

Tak lama kemudian datang lah bapak bapak paruh baya di eps 1 yang membuat mataku berbinar melihat kearah segepok kunci yang ada ditangannya.

klik klik klik cklek

"Makasih pak" ujarku kepada bapak tadi dengan senyuman mengembang.

"Oke oke"

Selalu seperti itu jawaban si bapak. Tak pernah berubah.

"He-eleh Ul, si bapak aja di senyumin masa aku nggak sih?" ujarnya yang menurutku terlalu hiperbolis.

"Yaelah Thur, cemburu nih gak ku kasih senyuman?" tanyaku seraya mengangkat alis.

"Iya lah, kamu ramah sama si bapak, tapi sama aku nggak. Kan kemarin pak Heru bilang tidak boleh membeda bedakan orang kan?" ujarnya ketus seraya mengikutiku masuk ke dalam ruang kelas.

"Oke oke nih aku kasih senyuman yang paling manis" ujarku seraya berhenti berjalan. Lalu aku memutar badanku kearah Fathur dengan gerakan menikung sebesar 90°.

"Nih senyum manisnya" ujarku seraya memamerkan wajah garang dengan mata tajam dan senyum miring andalan para psiko.

"Kyaaaa! ya gak gitu juga kali sist!" ujarnya histeris.

"Muahahaha, kocak thur" aku hanya tertawa ala nenek sihir sambil menatap kearahnya.

***

Siang hari, ada pengumuman panggilan ketua untuk seluruh Ketua Kelas 10. Sekali lagi aku tidak peduli dan sibuk memainkan permainan TTS yang sudah mencapai level 50 dan mulai masuk ke level 51.

tok tok tok

"Assalamualaikum" ujar seseorang diluar kelas yang mengetuk pintu.

"Wa'alaikumussalam" koor anak anak kelas.

Sosok yang mengetuk pintu itu pun muncul dengan membawa setumpuk kertas putih yang terlihat banyak sekali.

"Ekm oke gaes, disini saya akan memberikan pengumuman. Mohon diperhatikan agar tidak perlu di ulang kembali" ujar Fathur sebagai ketua kelas yang berwibawa.

"Siyap Thur" jawab si wakil ketua kelas, Aryan.

"Sip, jadi gini, setumpuk kertas ini adalah kertas yang berisi formulir ekstrakulikuler. Nah setiap siswa baru wajib mengisi, dan maksimal 3 ekstrakulikuler saja yang boleh diikuti. Selanjutnya, isi dulu identitas kalian di kolom pojok kiri yang telah di sediakan. Untuk ekskul pramuka, semua wajib ikut. Tapi jangan di centang untuk Ekstra Pramuka. Nah di bawah pilihan ekstra ada kolom yang menanyakan alasan kalian masuk ektra tersebut. Isi sesuai alasan kalian ya" kata Fathur sambil menunjukkan sampel kertas tersebut.

Lalu Fathur segera membagikan kertas tersebut kepada setiap anak di kelas.

Ketika aku telah menerima kertas tersebut, aku langsung mengisi identitas seperti instruksi dari fathur. Setelah selesai, aku langsung mencentang sebuah ekstra yang sudah aku gadang gadang sesuai dengan minatku. Lalu aku memilih ekstra Rohis dan Olimpiade Astronomi sebagai tambahan.

Tak lupa aku juga membubuhkan Alasan alasan yang sekiranya logis menurut versiku. Tanpa pikir panjang dan menghiraukan teman teman yang masih gaduh tentang ekskul yang mereka akan ikuti, aku berjalan santai menuju meja fathur.

"Thur, nih kertasku" ujarku ketika sudah sampai di mejanya.

"Loh udahan? gak perlu pertimbangan lagi? nanti nyesel" ujar Fathur setengah menggoda.

"Udah dipikir mateng mateng, terus udah dibumbui sama garam dan royc* kok. Jadi udah fiks" jawabku santai yang aku yakin jawabanku tadi sangatlah receh.

"Idih, iya iya. Jan sensi sensi amat" ucap Fathur mengingatkan.

"Hmm" sahutku dengan gugaman dan langsung pergi dari meja Fathur.

***

Nama : Ulya Afifah
Kelas : 10 MIPA 6
Absen : 30

Ekstrakulikuler yang ingin diikuti :

∨  Mading
∨  Rohis
∨  Olimpiade Astronomi

Alasan ingin mengikuti ekstra tersebut :
1. Mading = Hiasan madingnya lucu lucu dan kakanya asyik semua.   

2. Rohis = ingin mendapat siraman rohani tiap minggu agat lekas taubat.

3. Olimpiade Astronomi = asyik, bisa berimajinasi. Membayangkan antariksa itu seperti apa.

Tanda pengesahan formulir

Tertanda
Ulya Afifah

eS-eM-A[selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang