Part 16

27.3K 3.9K 189
                                    


Renjun terengah ketika berhasil melakukan smash terakhir dan memperoleh point untuk kemenangannya. Ini adalah pertandingan keduanya pada hari ini.


Melihat Renjun menjatuhkan raketnya, Haechan segera berlari menghampiri Renjun dan memapah temannya itu keluar lapangan.


" Kau memang hebat!" Soraknya sembari menyodorkan botol minum yang ia genggam dan langsung di sambar Renjun dan langsung meneguknya dengan rakus.


" Kau haus sekali ya?" Retoris Haechan. Renjun hanya diam sambil mengelap keringatnya.


" Ganti bajumu. 15 menit lagi tim basket kita akan melawan tim basket tingkat 2 social 3." Ujar Haechan sembari memperhatikan skema pertandingan yang ia bawa.



Renjun terperangah.



" Aku baru saja beristirahat." Protes Renjun. Haechan menatapnya simpati.



" Jaemin yang mengikuti 3 cabang perlombaan yang berbeda saja tidak mengeluh sepertimu. Kau masih masih punya 2 pertandingan lagi sebelum final badminton omong-omong."


Renjun menunjukkan wajah kesal lalu pergi dari hadapan Haechan.



" Haih. Bukan kau saja Injun-ah. Aku juga lelah. Ikut bertanding dan mengurus acara." Monolog Haechan sembari memperhatikan punggung Renjun yang keluar dari gedung sport center.

.
.
.


Renjun kembali lagi setelah mengganti seragamnya dan mendapati Haechan yang sedang bergelayut di lengan Mark yang sedang membaca lembaran kertas yang berada di meja panitia.



" Jjankanman Huang Renjun!"


Renjun yang hendak melewati pasangan lovey dovey itu menghentikan langkahnya dan menatap Haechan. Mark ikut mengangkat kepalanya dan menyapa Renjun sekilas sebelum kembali membaca lembaran kertas-kertasnya.


" Bisa kau panggil Jaemin ke dojo? Sepertinya dia telah selesai melakukan pertandingan disana." Ujar Haechan sembari menatap Renjun dengan raut serius. Bahkan ia kini telah melepaskan rangkulannya di lengan Mark.



" Kenapa tidak kau saja?" Ujar Renjun tajam. Ayolah, Renjun sangat lelah sekarang.


Haechan menghela nafasnya.


" Jujur kakiku rasanya mati rasa Injun-ah. Kau tau kan aku panitia acara dan juga ikut 2 pertandingan. Setelah bertanding aku harus berputar-putar memperhatikan keberlangsungan acara. Sekarang kakiku benar-benar kebas."


" Kenapa kau tidak minta tolong ke anggota basket lain saja?" Tanya Renjun ketus. Bukan cuma Haechan yang lelah. Dia juga.


" Ayolah Huang Renjun. Kau melihat anggota kelas kita di sekitar sini?"



Renjun menatap sekitar. Haechan benar, tidak ada satupun teman sekelasnya di sekitar sini. Pemuda Huang itu kini menghela nafas keras lalu dengan sedikit menghentak pemuda Huang itu melangkah menuju dojo di sebelah sport center.



Stranger | Jaemren ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang