Part 26

22.6K 2.9K 226
                                    








Jaemin segera menduduki kursi yang biasa ia duduki saat makan malam. Sebelumnya ia telah memaksa Renjun untuk ikut duduk semeja dengannya. Tapi pemuda Huang itu lebih memilih duduk bersama Haechan.



Saat makan malam sedang berlangsung Jaemin menatap tunangannya yang masih memasang wajah datar dan sama sekali tidak fokus kepada makanan yang ada di depannya seperti yang lain.


Saat makan malam sedang berlangsung Jaemin menatap tunangannya yang masih memasang wajah datar dan sama sekali tidak fokus kepada makanan yang ada di depannya seperti yang lain

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.






Entah apa yang terjadi, namun mood Renjun masih dalam keadaan buruk sedari tadi siang saat pemuda Itu menjemput Jaemin di bandara.



Tunangannya itu terlihat hanya mengaduk-aduk makanan yang ada di depannya sambil sesekali terlihat melotot kepada Haechan yang entah mengatakan apa kepada si pemuda mungil itu hingga si pemuda mungil sering memasang ekspresi jengkel.




Jaemin menghela nafas sesaat. Isi piring di depannya telah habis. Sedangkan ia melihat isi piring Renjun belum habis setengahnya. Memang di tempat ia duduk itu Jaemin bisa memantau seluruh kegiatan siswa-siswa penghuni asrama di ruang makan itu.









Setelah semua piring di singkirkan, Jaemin kini telah memegang sendok dan mangkuk berada di depannya, hal biasa yang akan ia sediakan jika akan memberikan sebuah pengumuman.




Ting ting ting!

Ketukan sendok di badan mangkok itu sukses membuat suasana hening dan memusatkan perhatiannya kepada si pemuda Na yang masih saja berwajah datar.




" Malam ini saya ingin menyampaikan kepada kalian semua tentang reword yang akan kita dapatkan dari kemenangan kita tempo hari." Jaemin mulai bersuara.



Mendengar kata Reword seharusnya semua orang akan merasa bahagia. Tapi kenyataannya masih saja ada banyak yang menggerutu dengan wajah masam setelah mendengar ucapan dari ketua asrama unggulan itu.






" Cukup lega kalian tidak akan mengadakan camping di hutan Amazon. Kita akan camping di resort camping yang tidak akan membuat kalian repot-repot mendirikan tenda dan tidak akan merasakan kerasnya tidur di atas tanah seperti tahun lalu. Resort itu berada di Gapyeong. Lebih tepatnya di Raventree Glamping Resort."




Dengungan rasa puas dan lega menguar di seluruh ruangan makan itu. Suasana agak berisik sehingga Jaemin kembali memukul mangkuk menggunakan sendoknya.




" Sebentar lagi kita akan mengadakan ujian tengah semester. Jadi bisa di pastikan sebelum mengikuti ujian kita akan mendapatkan hari libur selama 4hari untuk mengikuti camping itu."




Terlihat banyak orang yang terlonjak antusias kali ini. Suasana menjadi lebih bergairah dengan pengumuman yang sebelumnya terasa membebani itu. Karna biasanya SM SHS akan selalu mengadakan acara camping itu di hutan alam baik itu di Korea maupun di luar Korea. Kali ini entah apa yang terjadi hingga kepala sekolah mereka, Johnny Seo berbaik hati membiarkan mereka bersenang-senang di sebuah Resort camping yang mewah. Mereka hanya merasa yakin jika Ketua asrama mereka yang karismatik itu mempunyai andil yang besar disini.



Stranger | Jaemren ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang