Part 32 (End)

34.7K 2.9K 867
                                    



Renjun yang awalnya duduk tenang menunggu kedatangan Jaemin pun kini terlihat gusar. Ponsel Jaemin dari kemaren malam tidak aktif, dan tidak ada tanda-tanda Jaemin akan datang. Renjun melirik Haechan yang duduk di belakangnya, juga tengah menatapnya.



" Masih tidak bisa di hubungi? 5 menit lagi ujian akan di mulai."



Renjun menggeleng pelan sebagai jawaban. Menaruh ponselnya dengan lesu di atas meja.


" Tunggu saja sebentar lagi. Kalau Jaemin tidak datang, saat jam istirahat pertama kita ke kelas Jisung dan Chenle." Haechan berusaha memberikan solusi. Renjun kini mengangguk.







Renjun segera membereskan alat tulisnya dan segera berlari keluar kelas. Ia berencana menyusul Jaemin ke rumah sakit karna Jaemin benar-benar tanpa kabar. Bahkan Jisung dan Chenle juga tidak masuk hari ini.

Haechan yang tengah tengah membereskan barang-barangnya hanya membiarkan punggung sempit Renjun menghilang dari pandangannya.

Renjun yang tengah berlari menuju ke arah luar gedung segera mempercepat larinya saat dari arah berlawanan terlihat Tao dengan wajah kuyunya. Mata pandanya bahkan terlihat jelas dari kejauahan.


Renjun berhenti persis di depan babanya agak tersengal.


" Baba! Antarkan aku ke rumah sakit tempat Chanyeol Samchon di rawat." Seru Renjun terengah. Tao memaksakan sebuah senyuman untuk anaknya yang terlihat kacau. Bahkan Renjun masih berteriak saat berada persis di depannya.


" Ayo." Ucapnya, lalu mengikuti langkah kaki anaknya yang tergesa-gesa menuju arah parkir.


Renjun segera berlari menuju mobil sport merah babanya dan berteriak agar Tao mempercepat langkahnya.




" Baba tau kan dimana Chanyeol Samchon di rawat." Serbu Renjun ketika Tao telah duduk di belakang kemudi. Tao mengangguk dan tersenyum menatap anaknya yang terlihat panik.


" Kenapa anak kesayangan baba terlihat begitu khawatir?" Tanya Tao setelah mobil mereka meninggalkan parkiran dan melaju mulus menuju gerbang utama kompleks sekolah elit itu.


" Dari semalam Jaemin disana untuk menemani Jisung. Apakah operasi paman Chanyeol berjalan lancar baba? Kenapa Jaemin tidak ikut ujian hari ini? Bahkan Jisung dan Chenle pun tidak ikut." Renjun menyuarakan perasaannya sembari menatap wajah babanya yang terlihat kusut.

" Operasinya berhasil nak."


Sesaat Renjun merasa senang, tapi kelegaannya segera sirna setelah teringat sesuatu.


" Eh? Ngomong-ngomong kenapa baba tiba-tiba ada di sekolahan Renjun? Baba kebetulan punya urusankah di sekolah?"


Tao kembali tersenyum di paksakan, masih terfokus dengan jalanan di depannya.



" Jangan banyak bertanya anak nakal. Baba jadi tidak fokus menyetir." Jawabnya.



" Baiklah." Jawab Renjun dengan nada sebal. Tao tersenyum sembari mengelus kepala putra semata wayangnya penuh dengan kasih sayang.






" Baba ayo!"

Renjun yang tak sabaran berkali-kali menarik babanya agar berjalan jauh lebih cepat. Tungkai Tao yang panjang tentu saja tidak akan pernah bergerak lamban, masalahnya adalah Renjun secara tidak sadar berlari sepanjang lorong rumah sakit.

Stranger | Jaemren ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang