↭ fourth chapter
Calum menyampirkan tasnya di belakang punggungnya saat dia turun dari bis sekolah. Cowok itu segera mengikat tali sepatunya, membenarkan rambutnya dan merapikan bajunya sebelum memasuki area sekolah. Dia tidak pernah mau terlihat tidak sempurna setiap hari; karena dia tahu akan selalu ada mata yang memandangnya.
"Cal, are we friends or enemies today?" seorang gadis muncul dari belakang, kini berdiri sejajar dengannya.
Calum memejamkan matanya, perlahan-lahan menarik nafas dan membuangnya. Sial, dia lupa bahwa di hari yang cerah ini, ada Michelle sebagai pemburuk suasana.
"Enemies," kata Calum pelan lalu pergi meninggalkan gadis itu.
Calum menghampiri teman-temannya yang sedang berkumpul di cafetaria. Setelah melakukan jabat tangan ala mereka, Calum mengambil tempat duduk di antara Juan dan Trevor. Baru saja beberapa menit bertemu, mereka sudah tertawa terbahak-bahak karena sesuatu yang lucu yang diceritakan oleh Ryan.
Dan Michelle berada disana. Dia tidak pernah sengaja untuk menghampiri Calum, tapi kali ini dia harus. Dan Michelle sempat terdiam ketika melihat Calum tertawa. Gosh, why does he always hide that beautiful laugh.
Tidak. Michelle tidak pernah berpikir untuk menyukai Calum, meskipun sekarang dia sudah tahu apa itu 'cinta' dan semacamnya. Michelle hanya sangat menyayangi Calum secara diam-diam, karena dia sudah seperti kakaknya sendiri. Michelle selalu percaya bahwa Calum sebenarnya peduli padanya, dan suatu saat akan berubah. Dia hanya perlu waktu.
Tapi bila perasaan itu berubah menjadi perasaan lain, Michelle tidak keberatan.
"C-Cal..." Michelle mengeluarkan suara pelan yang terdengar cukup imut.
Seketika semua orang di meja itu menoleh pada Michelle yang menatap Calum dengan tatapan takut-takut. Ekspresi Calum terlihat tidak bagus, dan Michelle sudah wanti-wanti terhadapnya.
"What are you doing?" tanya Calum, sangat ketara menunjukkan gengsinya.
"You left this in - uh, the living room," kata Michelle sambil menyerahkan buku gambar A4 milik Calum.
Calum menatap tangan Michelle dengan bingung, sebelum meraih buku gambarnya. Di sisi lain, dia sangat bersyukur karena dia akan kehilangan satu nilai apabila tidak mengumpulkan tugas menggambarnya hari ini.
"Hey, are you Calum's girlfriend?" celetuk Ryan, yang disusul oleh tawa dan siulan teman-temannya yang lain. Michelle hanya membuang wajahnya ke arah lain, entah salah tingkah atau memang dia sangat pemalu.
"Oooh, shut up," Calum manyun lalu segera berbalik kembali menghadap teman-temannya, mengacuhkan Michelle yang masih berdiri disana.
Ketika Michelle sudah pergi, teman-temannya kembali menggerumbul mengelilingi meja. Kali ini tatapan jahil mereka terfokus pada Calum.