Sihoon berada di rumah pasangan Seungchan. Dia enggan pulang ke apartemen nya, tidak enak hati pada Hangyul dan 'istri' pria itu.Sekarang pemuda manis itu berada di kamar tamu Byungchan, berbaring di single bed sementara Byungchan sibuk mengecek suhu tubuhnya dengan termometer sambil mendengar curhatannya. Tulangnya terasa ngilu, seperti bisa lepas dari tubuhnya sewaktu waktu. Tapi dia juga merasakan kepanasan walau di luar hujan. Sihoon demam, suhu tubuhnya tinggi.
"Baiklah. Dokter kita terkena demam musim semi. Kau harus istirasahat yang banyak Sihoon." Final Byungchan. Sihoon hanya mengangguk singkat, berusaha menyingkirkan selimut nya yang dihadiahi tatapan tajam Byungchan yang sebenarnya sama sekali tidak mengintimidasi.
"Sihoon..." Byungchan menatap Sihoon ragu. "Hm? Ada apa?" Tanya Sihoon.
"ada Hangyul di luar. Ingin bertemu denganmu."
Sihoon menghela napasnya berat. Kepalanya tambah berdenyut. "darimana dia tau kalau aku ada disini?" Keluhnya. Byungchan megigit bibirnya. "Maafkan aku. Aku yang memberitahu nya. Sebenarnya aku sudah bertemu dengannya sejak bulan Januari kemarin, tapi Hangyul bilang jangan mengganggumu saat sedang bekerja. Lalu aku, Seungwoo hyung dan Sangyeon..."
Byungchan menceritakan semua dengan raut seperti melakukan pengakuan dosa. Sihoon mengusap wajahnya gusar. "Kalian sengaja tidak memberitahuku karna ingin membuat Hangyul tau bagaimana perasaanku saat menunggu begitu lama?" dia menekankan setiap kata katanya. Byungchan mengangguk bersalah.
"Terima kasih."
Byungchan memiringkan kepalanya, "Kau tidak marah?"
"Tentu saja tidak."
Sihoon menarik selimut hingga menutupi bawah hidung. Maniknya menatap Byungchan ragu. "Hyung... Apa aku boleh membencinya?"
"Hangyul? Tentu saja kau boleh membenci keparat itu."
Helaan napas terdengar. Sihoon menatap sendu Byungchan. "Aku sangat ingin membencinya hyung. Tapi tidak bisa. Aku marah, kecewa padanya tapi tidak bisa membencinya." Keluh pemuda itu. Byungchan tersenyum maklum
"Kau tidak mau mendengar penjelasan Hangyul terlebih dahulu?" Tanya istri Han Seungwoo itu. Sihoon terdiam sebentar, lalu menggeleng pelan. "Tidak.. Aku sedang marah."
"Okay... Aku akan menyuruhnya pulang setelah membereskan lukanya."
Sihoon terduduk, maniknya membulat. "Luka? Hangyul terluka?"
Byungchan menahan tawanya. Lihat, Malaikat seperti Sihoon, tidak akan bisa marah. Malah Byungchan ragu jika Sihoon tau makna dari kata 'marah' yang sedang dilontarkannya saat ini.
"Seongwoo dan Hangyul sempat bertengkar tadi."
Mata Sihoon membola. "Bertengkar bagaimana?!" Pekiknya tertahan. Byungchan mengangkat bahu. "Ya begitu... Hangyul berusaha menjelaskan tapi Seungwoo terlanjur marah karna dia membuatmu menangis lagi. Tidak ada yang luka, tenang saja. Tapi rahang bawah Hangyul sedikit lebam karna hantaman Seungwoo hyung."
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Page ; gyulhoon
Fanfiction"pulang lah, cerita kita belum usai" Sihoon telah menunggu, sedang menunggu, masih menunggu, terus menunggu, dan akan tetap menunggu Warn! -Yaoi -Gyulhoon area