"APPAAAAAA OYON HELE!"
Sihoon melotot kaget melihat Dohyon dan Sangyeon menginvasi karpet ruang tengah dengan berbagai macam permen. "Dohyon? Sangyeon? masuk dari mana?" tanya nya bingung. Sangyeon buru buru berdiri, membungkuk 90 derajat. "Maaf masuk sembarangan. Aku buru buru, harus menjemput Jaehyun ke bandara. Titip Dohyon ya."
Setelah itu Sangyeon berlari keluar dari unit apartemen Sihoon dan Hangyul, meninggalkan Sihoon yang terpaku kebingungan
Dohyon, yang baru menyadari keberadaan Sihoon, lekas berdiri lalu memeluk kaki si manis Kim itu. "Hawwo antel ciun. Oyon cuk yewat pinchuu." Sapa Dohyon ramah.
Ah, Sihoon mengerti. Hangyul pasti lupa menutup rapat pintu unit apartemen saat akan keluar tadi
Sihoon terkikik gemas dengan tingkah manja Dohyon. "Dohyon mau pudding? Uncle membuat cukup banyak tadi." tawar Sihoon sembari membantu Dohyon untuk naik keatas sofa. Dohyon cukup kesusahan untuk naik ke atas sofa dengan tubuh gempal itu, buat Sihoon memekik gemas.
Sepertinya apapun yang dilakukan bocah gembul itu akan dianggap menggemaskan oleh Sihoon.
Setelah menyodorkan sepiring cookies coklat ke pangkuan Dohyon, gang langsung diterima si gembul itu dengan senang hati, Sihoon beranjak untuk membersihkan dapur.
"Ah, Dohyon sayang." Dohyon mengerjap menatap Sihoon. "Kalau Appa datang, bilang aku sedang ada di dapur, okay? Arraseo?"
"Othay. Araco!"
Sihoon terperanjat kaget sepasang tangan melingkar di pinggangnya. Dia menoleh, menghela napas lega mengetahui siapa pemilik tangan itu
"Hangyuuul." panggil Sihoon. "Yep?" jawab Hangyul singkat, terlalu sibuk mengendus di leher sang submissive. Pipi Sihoon memerah saat tangan Hangyul mulai mengusap perutnya ringan.
"Kau tidak menutup pintu dengan benar tadi. . ."
"Hm, maaf."
Sihoon bergerak tidak nyaman. Sentuhan Hangyul membuat kakinya tidak kuat menapak lebih lama, juga tidak baik bagi kesehatan jantungnya.
"S-sudah bertemu Dohyon?"
Pergerakan Hangyul otomatis berhenti.
Sihoon tersenyum kecil. Dia berbalik, menemukan Hangyul yang menatapnya heran. "Ada Dohyon disini?"Si pemuda Kim mengangguk lucu. "Huum. Sangyeon mengantar Dohyon sekitar 10 menit setelah kau pergi ke minimarket. Dohyon sedang menonton di kamar, kelelahan setelah menghabiskan banyak cookies." jawabnya. Hangyul tersenyum lebar.
"Temui dia, ini susu nya. Aku akan menyusul sebentar lagi. "
Hangyul mengangguk. Dia mengambil botol susu yang diberikan Sihoon sembari mencuri kecupan singkat di bibir si manis. "Terima kasih." ucapnya. Sihoon mengangguk, mendorong tubuh Hangyul menjauh. "Cepatlah, jangan biarkan pangeran kita menunggu terlalu lama."
Pangeran kita
Sihoon merutuki ucapan nya sendiri. Akibatnya pipi Sihoon semakin tambah memerah. Hangyul terkekeh. "Baik eomma, cepatlah menyusul."
Oh tuhan, Sihoon ingin mati saja rasanya
"Eomma cihun!"
Pekikan Dohyon mengundang senyum lebar, terlampau lebar, dari Sihoon. Hatinya menghangat mendengar suara nyaring itu menyebutnya dengan sebutan eomma.
Hangyul menggendong Dohyon mmendekai Sihoon yang bersandar di ambang pintu kamar. "Katakan sekali lagi." bisiknya ke telinha Dohyon. Dohyon mengangguk semangat.
"Hawwo Eomma cihun! Oyon anggil na eomma talna eomma wife na appa!"
Sihoon mengambil alih Dohyon dari gendongan Hangyul, menyerang si kecil dengan banyak ciuman. Dohyon tertawa terbahak bahak.
"To be honest, kupikir dulu aku akan lebih suka dipanggil papa. But eomma sounds good." Ucapnya pada Hangyul. Hangyul mengangguk. "Eomma fits you."
"Eommaaa~" rengek Dohyon. Sihoon menghentikan aksinya. "Yes, sweetie pie?"
"oyon wealli thalane!"
Tawa Sihoon dan Hangyul meledak. Dohyon memang handal berbicara dalam tiga bahasa. Jepang, Korea dan Inggris. Tapi sepintar apapun dia, Dohyon tetaplah anak kecil yang bisa bingung dengan berbagai hal yang diketahuinya. Jadilah, terkadang si kecil menggemaskan itu berbicara dengan bahasa yang bercampur aduk.
"Dohyon love eomma? Hm?" tanya Sihoon jahil. Dohyon mengangguk semangat. "Huum! Oyon wealli wuff Eomma and Appa!"
Hangyul terkekeh, memeluk Sihoon dari belakang sementara si pemuda Kim itu masih menggendong Dohyon. "App love Eomma and Dohyon too." Ucap Hangyul pelan. Senyum Sihoon mengembang. "Eomma love Dohyon too~" katanya. Hangyul berdeham menyuarakan protes.
"Kau tidak menyayangi ku?" Protes pria yang pernah berprofesi sebagai pilot itu. Sihoon tertawa.
"Tidak... Aku mencintaimu."
Apa ini bujed:D
Yeyyyy eomma Sihoon dan baby Dohyon sudah ketemu-!
Eomma Sihoon say : "I wuff youu yang suka komen!"Btw, selamat ujian bagi yang menjalani:D
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Page ; gyulhoon
Fanfiction"pulang lah, cerita kita belum usai" Sihoon telah menunggu, sedang menunggu, masih menunggu, terus menunggu, dan akan tetap menunggu Warn! -Yaoi -Gyulhoon area