"Ed, apa Elena baik-baik saja?"
Elias sedang sarapan bersama Sheinna dan tiba-tiba saja ia teringat dengan kakaknya, ditambah perkataan Cleo kemarin membuatnya merasa khawatir dengan keadaan Elena.
"Nona Elena, baik-baik saja Tuan. Tapi, saya sedikit cemas."
"Ada apa?"
"Ayah Tuan, dia sudah 3 malam menginap di sini dan beliau memintaku untuk tidak memberikan obat tidur kepada Nona."
Elias seketika menggebrak meja, membuat Sheinna terkejut dibuatnya.
"Ada apa El?" tanya Sheinna panik.
"Apa sekarang dia masih ada di sana?" tanya Elias yang tersulut emosi.
"Ada Tuan."
"Tolong sampaikan padanya, nanti malam aku ingin bicara dengannya." Kemudian Elias memutus panggilannya, dan dengan kesal ia melempar ponselnya ke atas meja.
"Elias.."
"Sial! Sial! Kenapa semua orang mencoba mengusik kehidupanku?"
Sheinna memperhatikan Elias, ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang. Elias begitu kacau.
"Na, aku bahkan enggak pernah mengusik hidup mereka."
"Iyaa aku tau." Sheinna berdiri dari kursinya lalu meraih Elias ke dalam pelukannya.
"Aku nggak bisa diginiin Na, aku harus buat perhitungan sama mereka." Elias bangkit dari kursinya seraya mengambil ponselnya, lalu ia mengecup kening Sheinna.
"Mau ke mana?" Sheinna begitu cemas.
"Aku mau menemui seseorang."
"Terus wawancaranya gimana?"
"Aku nvgak bakalan lama." Elias memeluk Sheinna kemudian ia bergegas pergi keluar dari Penthousenya.
Sheinna hanya bisa menatap kepergian Elias dengan perasaan cemas. Sheinna kemudian berjalan ke kamarnya dan tak henti menggigiti kukunya. Sheinna merenung dan pikiran-pikiran jelek memenuhi isi kepalanya. Dan ketakutan terbesarnya adalah kemungkinan kalau Elias nekat melukai Chas atau Cleo, Elias bisa saja melakukannya.
"Oh Tuhan, apa yang aku pikirkan?"
Sheinna kemudian meraih ponselnya dan memeriksa beberapa pesan yang masuk. Salah satunya dari perancang busana pernikahan mereka. Si perancang memberi tahu kalau pakaiannya sudah hampir selesai dan ia juga mengirimkan gambarnya. Sheinna tersenyum puas melihat hasilnya, meski setelah itu ia terdiam dan muncul kembali perasaan tidak nyaman dalam hatinya.
Dia mengecek semua pesan, dan pesan dari Jayden menarik perhatiannya.
"Apa kamu yakin mau nikah? Ini udah hampir mendekati hari pernikahan tapi belum ada kabar dari kalian yang mau jemput aku dari sini!" -Jayden-
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You, More! [Completed]
Romance[Konten Dewasa] Mereka tahu hidup bersama adalah akhirnya.. Mereka tahu hidup bersama adalah kebahagiaan.. Tapi mereka lupa, bahwa kebahagiaan itu masalah.. [Disarankan Baca dulu Kiss Me More!]