Happy Reading.
-
"Yakh persiapan ini sudah sempurna jadi jangan merusaknya" ke 7 pria dewasa yang sedang make Up hanya menghela nafas mendengar teriakkan Manajer mereka. Selalu saja seperti ini. Padahal ini sudah berlangsung selama 6 tahun lebih.
"Manajer Hyung berisik" Jungkook yang pertama kali berkomentar. Menatap pantulan wajahnya dicermin sebentar dan kembali fokus ponselnya.
"Biarkan saja!" Jin menengahi adik termudanya. Percuma dibahas, pasti juga itu-itu saja.
"Park Jimin buka matamu dan cepat!" Merasa namanya dipanggil dengan keras, Jimin hanya mendengus kesal dan membuka matanya. Menatap malas pada pantulan dirinya dicermin. Mood Jimin benar-benar buruk!
"Jangan difikirkan" Taehyung yang menyadari ekspresi wajah Jimin berubah langsung melakukan itu. Menepuk pundak Jimin.
"Mungkin dia bukan wanita yang baik untukmu" hati Jimin sedang dalam masa buruk. Benar-benar buruk.
"Kau akan menemukan gadis yang lebih baik darinya" cetus Hoseok yang memotivasi, Jimin sedang patah hati.
"Berhenti membahasnya Hyung. Kepalaku pusing" semuanya langsung diam dan kembali fokus pada riasan masing-masing.
"Jim ada hadiah untukmu. Ini kutaruh dimeja!" Jimin hanya berdehem dan memaki fokus pada cermin.
"Sialan!"
-
"Apa kau sudah memberikannya?"
"Uhm!"
"Gumawo Oppa!"
"Dasar. Berhentilah memanfaatkan Oppa-mu!"
"Aku tidak mau!"
"Dasar bocah menyebalkan!"
"Itu tau hahahaha!"
-
"Hyung kubuka ya?" Jungkook heboh setelah mereka selesai tampil. Minatnya tertarik pada hadiah yang dibiarkan tergeletak dimeja Begitu saja.
"Terserah" Jimin lebih memilih menjatuhkan dirinya kesofa, rasanya lelah sekali. Padahal ini hanya 2 jam.
"Wahh" Jungkook berbinar saat melihat hadiah yang terbungkus rapi itu. Matanya tiba-tiba berbinar.
"Apa Kook?" Jungkook menunjukkan sebuah kalung dengan bandul angka 03.
"Itu cantik!" Nilai Namjoon yang tertarik. Jungkook menyetujuinya, ini memang cantik.
"Ini ada suratnya juga!" Jungkook meraih kertas pink yang ada dibawah kalung itu.
"Ini punyamu Hyung!" Jimin Engan menerima uluran tangan Jungkook yang berisi surat itu. Matanya masih saja terpejam.
"Park Jimin!" Mendengar geraman Jin akhirnya Jimin membuka matanya. Menarik malas uluran tangan Jungkook, menaruh suratnya disaku dan kembali memejamkan matanya.
"Dasar es Sialan"
-
"Aku lelah!" Semuanya berbaring disofa setelah sampai di Dorm. Mereka kelelahan karena pekerjaan mereka. Tenaga mereka banyak terkuras, perjalanan mereka cukup jauh.
"Mandi dan makan dulu. Delivery makanan kalian akan sampai 30 menit lagi" mendengar ucapan manajer mereka, perlahan satu persatu meninggalkan sofa dan meninggalkan Jimin yang masih saja diam.
"Kau tidak mandi Jim?" Jimin menggeleng.
"Bersihkan dulu dirimu dan ya apa kau membuka surat itu. Kulihat sepertinya bagus!" Jimin hanya bergumam malas dan membuat manajer nya menghela nafas. Jimin memang agak pendiam setelah kejadian itu. Dimana Jimin di tolak akan perasaannya pada seorang gadis.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want You In My Life ✅
Romance"Dasar gadis penguntit" "Biar saja!" "Kau tidak lelah?" "untuk saat ini belum" "lalu kapan?" "Biarkan waktu yang menjawabnya!" - "Karena aku mendekatinya dengan sebuah alasan" "Apa itu?" "Dia mirip Mamaku dan aku menyukainya!" -