Happy Reading.
+
Aliya menengok Jimin ke dorm Bangtan, dirinya tidak memberi kabar akan pulang cepat. Jimin memang menginap selama dirinya pergi dan Aliya tidak masalah. Lebih baik dari pada Jimin uring-uringan di apartemen mereka sendiri.
"Aliya?" Aliya meletakkan jarinya dibibir. Mengisyaratkan agar Jin diam. Aliya tidak mau Jimin tau dan rencananya gagal. Jin yang mengerti langsung mengangguk dan menuju Aliya. Membawa koper Aliya dan mengajaknya masuk.
"Jimin?"
"Bermain game dengan Taehyung dan Jungkook!" Aliya terkekeh geli. Kebiasaan ketiganya tidak berubah. Selalu saja bermain game.
"Titip koper ya Oppa!" Jin mengangguk saat Aliya menuju kamar Jungkook. Memang PlayStation yang paling lengkap ada dikamar Jungkook. Jadi wajar ketiganya selalu bermain disana.
Aliya berjalan mengendap-endap dan berdiri didepan pintu kamar Jungkook yang ada celahnya. Aliya bisa melihat ketiganya benar-benar fokus pada game. Dasar maniak game.
"Yaaa!" Aliya menutup mulutnya saat mendengar teriakkan Jimin. Pasti Jimin kalah jika sudah berteriak.
"Yuhu Jimin Hyung kalah. Huhuh Makannya jangan sombong!" Aliya mengulum senyum mendengar ucapan bangga Jungkook dan melihat frustasinya Jimin yang kalah.
"Oppa!" Aliya membuka pintunya dengan lebar dan berdiri didepan pintu. Aliya bisa melihat ketiganya menatapnya dengan pandangan bodoh. Aliya hanya terkekeh geli dan menuju ketiganya.
"Tidak merindukan aku?" Jelas Aliya memeluk Jimin. Dirinya merindukan Jimin, sangat.
"Sayang?"
"Ya?!"
"Kapan pulang?"
"Tadi pagi. Kejutan!" Aliya belum merasakan jika Jimin membalas pelukannya. Ah sepertinya Jimin masih terkejut.
"Setelah ini ikut aku?"
"Kemana?"
"Agensi!"
"Hah?"
+
"Tidak Aliya!" Aliya menghela nafas mendengar tolakan Jimin mengenai surat kontrak yang disodorkan oleh Bang Si Hyuk. Pasti akan seperti ini.
Memijat keningnya pelan dan fokus pada Jimin. "Aku tau Oppa menahan diri. Tolong jangan buat aku seperti orang jahat. Aku tau Oppa suka musik dan aku tidak mau jadi penghalang untuk kesukaan Oppa. Ayolah aku bukan Aliya yang suka cemburu. Apapun pekerjaan suamiku adalah konsekuensi dan aku menerimanya. Jangan mengorbankan semuanya untuk aku yang belum bisa memberikan apa-apa"
Jimin memilih membuang mukanya dan mengabaikan Aliya. "Kau tidak tau apapun!" Aliya meraih tangan Jimin dan meremasnya.
"Dan itu sebabnya aku ingin tau. Aku tidak mau jadi orang bodoh yang tidak tau apapun. Aku ingin jadi istri yang baik, istri yang mengerti akan suaminya dan bukanya istri yang memonopoli suaminya. Oppa aku yakin ini adalah jalan yang terbaik. Ada kalanya kita harus mengambil keputusan ekstrim untuk mencapai kebahagiaan. Ini tidak akan buruk. Percaya padaku. Jadi kumohon tanda tangani ini. Hanya 3 tahun. Please!"
Jimin menatap tajam Aliya. Memperhatikan Aliya dengan sorot marah. "Jangan mengeluh cemburu padaku!" Aliya tersenyum saat Jimin meraih pulpen dan membubuhkan tanda tangan di kertas kontraknya.
"You just have to trust me!"
+
"Aliya benar-benar membuat dunia Jimin teralih. Semuanya Aliya. Daebak!" Aliya tersenyum mendengar pujian Namjoon padanya. Ada pesta kecil untuk penyambutan Jimin kembali. Hanya untuk Bangtan saja, jelas berpasangan.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Want You In My Life ✅
Romance"Dasar gadis penguntit" "Biar saja!" "Kau tidak lelah?" "untuk saat ini belum" "lalu kapan?" "Biarkan waktu yang menjawabnya!" - "Karena aku mendekatinya dengan sebuah alasan" "Apa itu?" "Dia mirip Mamaku dan aku menyukainya!" -