Bad

4.7K 398 27
                                    


Happy Reading.

-

Jimin menyadari satu hal, satu hal yang teramat penting baginya. Sesuatu yang terjadi padanya adalah takdir. Semuanya sudah ditulis sang kuasa dan manusia hanya menjalaninya.

Termasuk Aliya yang pergi darinya.

Hari ini tepat Ulang Tahunya yang ke 24, gadis itu pergi, tanpa jejak dan keterangan, bahkan semua keluarganya juga. Semua Kim itu hilang.

Jimin merasa kosong sekarang, tidak menemukan Aliya disampingnya membuat Jimin kehilangan semangat dalam hidupnya. Gadis yang selalu ada disisinya, tersenyum dan menyemangatinya kini pergi. Meninggalkan kenangan yang menyesakkan. Membuat dirinya menyesali setiap detik Hidupnya. Hidup yang dirinya gunakan untuk menyia-nyiakan gadis sebaik Aliya.

Kesempatan?

Tidak. Jimin sudah terlalu dapat banyak kesempatan, dan Jimin selalu menyia-nyiakan itu. Jimin tidak pernah menggunakan kesempatan yang Aliya berikan dengan baik. Jimin selalu egois, mementingkan dirinya sendiri dan tidak melihat Aliya dan ini balasannya.

Jimin pantas untuk ini. Sangat pantas.

Pandangan mata Jimin selalu jatuh pada kalung-kalung yang Aliya tinggalkan. Saat Jimin lelah hanya kalung itu yang dirinya lihat.

Kalung itu mengingatkan dirinya pada Aliya. Gadis kecil yang mencintainya karena Mata Mamanya yang ada didalam dirinya.

Alasan cinta yang sederhana tapi cukup membuat semuanya terharu.

"Lalui hari ulang tahun mu dengan bahagia Jim. Hidupmu harus berjalan!" Jimin tersenyum miris mendengar ucapan Taehyung.

Bahagia? Itu terasa tabu sekarang, jangankan bahagia, melihat sinar dimatanya saja sudah sangat tidak mungkin. Aliya mengalihkan semuanya. Sinar dan warna dalam hidupnya. Gadis itu membawa semuanya. Meninggalkan Jimin dalam kesesakan. Membawa hidup Jimin dalam kegelapan yang panjang.

"Entahlah Tae. Biarkan waktu yang menjawab ini semuanya. Aku bahagia dengan masa depan atau menderita dengan penyesalan!" Taehyung tau Jimin terpukul. Terlihat jelas, Jimin yang biasanya tersenyum jadi murung. Jimin yang biasanya selalu ceria jadi diam.

"Jika dia jodohmu pasti dia kembali. Percaya itu!" Jimin tersenyum hambar dan memperhatikan foto Aliya yang terpasang rapi di figura kamarnya.

"Kuharap!"

-

Waktu berjalan dengan semestinya. Mereka masih bekerja, bekerja dan terus bekerja. Bekerja sampai kontrak mereka habis. Juli 2020, itu hari terakhir mereka menyandang nama Bangtan dalam belakang namanya. Kontak mereka akan segera berakhir. Dan mereka akan menjalani hari masing-masing.

Mereka dapat liburan setelah menyelesaikan Tur Persona. Hanya 3 hari untuk mengistirahatkan tubuh mereka dan kembali lagi kedalam aktifitas yang dipenuhi kamera dan media disamping mereka. Penuh sorotan dan kamera.

"Ada tiket ke Lotte world? Kalian ikut?" Namjoon bertanya pada semuanya yang berbaring disofa. Semuanya sibuk dengan dunianya masing.

- Jin dan Suga dengan ponselnya.

- Hoseok, Jungkook, Taehyung dengan Game.

- Jimin? Dengan foto kecil Aliya yang selalu dirinya bawa kemanapun.

Yah Jimin berubah, selalu membawa dan melihat foto Aliya. Dimanapun dan kapanpun. Bahkan apa yang Jimin lakukan ini menjadi sorotan publik. Beritanya menyebar luas dan Jimin tidak peduli. Ini hidupnya dan kenapa orang harus ribut. Yang penting apa yang Jimin lakukan tidak merugikan orang lain.

I Want You In My Life ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang