DWD » EIGHTEEN

2.7K 429 47
                                    

[Deal with Devil]

Suasananya begitu sunyi dan tenang. Hanya lampu temaram yang menghiasi di sudut ruangan tentunya dengan nilai estetik yang tinggi, menemani Mr. Dan Mrs. Giatam sehabis bercinta dengan romantis tadi.

Jennie yang matanya masih saja terjaga walau hampir jam 1 malam, serta Sean yang menutup matanya sebentar namun membukanya lagi karena merasakan nafas Jennie yang masih tidak beraturan.

Istrinya ini belum juga tidur walau Sean sudah membuatnya berkeringat lelah sedari tadi.

Tubuh keduanya masih sama-sama telanjang bulat, dan hanya di balut selimut tebal di atasnya. Sean bergerak pelan dan mengusap rambut Jennie, menyisirnya dengan jari dan kemudian tangannya turun ke pinggang di dalam selimut besar itu.

"Kamu belum tidur, sayang?" Tanya Sean lembut membuat Jennie mendongakan wajahnya menatap Sean dan menggeleng pelan.

"Rasa kantukku menguap entah kemana." Ucap Jennie mengusap dada Sean dan menyandarkan kepala sampingnya kesana dengan nyaman, menghela nafasnya panjang dan mencoba menutup kembali matanya.

"Jangan pikirkan hal tadi.. Maaf.. Aku membuatmu menangis tadi.." Ucap Sean sambil mengusap punggung istrinya itu perlahan dan merangkulnya hangat membuat Jennie mengangguk sambil tersenyum kecil.

"Tak apa. Mungkin ini proses untuk memperkuat cinta kita. Kamu hanya perlu mengetahui satu hal bahwa aku tidak suka, kau dekat dengan wanita manapun. Tidak hanya dengan mantanmu."
"Berjanjilah untuk tetap bersamaku walaupun ada wanita lain yang lebih sempurna dari aku." Ucap Jennie menatap mata elang itu membuat Sean tersenyum hangat dan mengangguk. Memeluk tubuh besar itu dan menyamankan posisinya disana.

"Aku berjanji.. Aku berjanji untuk tetap bersamamu dalam keadaan apapun.. Aku mencintaimu, sayang."

Sean mengangkat wajah Jennie dan kemudian memajukan wajahnya sendiri. Mengecup bibir ranum itu dan melumat bagian atas dan bawahnya membuat Jennie melingkarkan tangannya di leher dan satu tangannya meremat bahu kekar Sean.

Dengan perlahan, yang awalnya posisi Sean di bawah tubuh Jennie kini berganti dengan Sean yang memegang kendali.

"Ughhmm.. Seanh.."

"Ya sayang.."

Sean terus mengigiti leher Jennie hingga meninggalkan warna merah keunguan. Dia begitu menikmati rasa manis yang ada di leher menjelang dada atas istri cantiknya ini.

Perlahan, tangan Sean turun ke bawah hingga sampai di kewanitaan Jennie, mengusapnya pelan dan memasukan jari telunjuk serta jari tengahnya kesana membuat Jennie semakin blingsatan di buatnya.

Ia harus memastikan Jennie siap sebelum kembali kejantanan sebesar pisang tanduk yang akan mengobrak abrik kewanitaan wangi, panas dan sempit milik istri cantiknya ini.

"Kau milikku sayang.." Ucap Sean menatap wajah Jennie yang memerah karena gairah membara dan foreplay dari Sean yang begitu membangkitkan jiwa liar Jennie.

"I'm yours."

Dengan perlahan, Sean mengarahkan kejantananya yang telah siap itu ke kewanitaan Jennie yang juga telah basah dan lembab di buatnya.

"Oughh Seannn.. Anghhh... Hngghhh.." Jerit Jennie tertahan dan tangannya sedikit mencakar pelan punggung Sean karena rasa terkejut bercampur nikmat yang melanda kewanitaannya.

"Yash baby.. Moan my name. Moan my name."

Jennie memejamkan matanya dengan mulut yang tidak berhenti mendesah karena gerakan Sean sangat tidak selow.

𝐃𝐄𝐀𝐋 𝐖𝐈𝐓𝐇 𝐃𝐄𝐕𝐈𝐋Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang