Aku langsung berjalan menuju kelas bahasa inggris. Tindakan terbaik yang bisa kamu lakukan ketika seseorang sedang meremehkanmu adalah dengan mengabaikannya. Percayalah, mereka akan merasa menyesal telah mengeluarkan kata-kata dari mulut sampai berbusa-busa tanpa ada respon.
"What's up?"
"Sup!" Aku mengeluarkan buku-buku pelajaran dan mulai pembicaraan dengan Jessy, my only bestfriend. Dia adalah spesies teraneh dibumi yang sejenis denganku. Hari ini, kita menggunakan outfit yang sama, hanya saja baju kaosnya bertuliskan Hey Violet. Kecuali, okay crush kami berbeda. Dia Calum's, dan aku Ashton's. Aku akui, syukurlah.
"I miss Calum, so bad. Yesterday, he succes to killed me again. Killed me with his smile. I don't know, how could he do this to me? How dare!" Yep, seperti biasa Jessy kumat, lagi. Ya begitulah hidup sebagai Fangirl, emotional adalah makanan keseharian kami.
Mrs. Stewart masih belum datang. Jadi, aku bisa mengobrol dengannya terlebih dahulu. Dikelas bahasa inggris, anak-anak diwajibkan untuk menggunakan bahasa inggris untuk berkomunikasi dengan sesama teman, bukan hanya dengan guru saja. Aku sangat mencintai bahasa inggris, seperti halnya aku mencintai Ashton.
"Alright, alright. Good fucking job, Calum." Aku tertawa sambil mendorong kecil lengan Jessy. "I have a big announcement."
"What the hell is that?"
"Calum..."
"What the hell is fucking that?"
"Calum hang out with some groupie." Not really. Peace.
"What the hell kind of that fucking bloody hell announcement?"
"Calm the fuck down. It's about our dream." Rolling Stone's icon to her.
"Which dream? We have a lots."
"Dream to meet the boys live."
"What?" Astaga. Suara Jessy menarik perhatian anak-anak yang sedang melakukan kesibukan mereka masing-masing. Aku mendengar, "Aku rasa, penyakit mereka kumat, lagi." Hell yeah, absolutely!
"Yes. The boys will hosting a big event for us after finishing their world tour this month. It's called The New Broken Scene." Wow. "The competition, yeah. We should make a creative video for the boys. The theme is 'Food' and there is one questions, 'Why you love this band?" Come on, we'll compete it with the fams all over the world. Um, no. Just compete with the fams from our country. Try hard on it. I don't know, we should make it happen no matter what." Jelasku. Jessy mendengarkannya dengan jelas dan dia mulai siap untuk menanggapinya.
"What's again?" Balasnya, kali ini dia terlihat tenang.
"If we win, we will get a free ticket to Los Angeles and hang out with them. I repeat, LOS ANGELES AND HANG OUT WITH THEM. LOS ANGELES AND HANG OUT WITH THEM—City of dreams, baby! The winner would be fly on October, 30th 2015. Video delivery limits on October, 15th 2015. We also get a free accommodation there."
"Holly shit! Today is October, 11th—are you fucking kidding me? Four days, we only have these day. This is our big opportunity, I don't want to pass through this fucking golden chance. How dare? OMG I can't, I wanna cry, really." Where the fuck am I going this time? Aku tidak sadar kalau ini sudah bulan Oktober tanggal 11, astaga.
Yeah, kali ini emotional-lah yang menguasai penuh seluruh jiwanya dan jiwaku. Rasa bahagia bercampur dengan rasa sedih. I have a question; Bisakah kamu jelaskan bagaimana rasanya asin? Seperti itu, susah dijelaskan.
Kami berdua melamun, membayangkan nanti jika misalnya pemenangnya adalah kami; Jessy bertemu Calum, aku bertemu Ashton. Can't breathing. Can't breathing. Lalu, mereka memeluk kami dengan erat seolah mereka tidak mau kehilangan kami. Can't breathing. Can't breathing. Make it happen. Make it happen.
"Lin, what we waiting for? Let's take an action right now!" Dia menyadarkanku dari bayangan Ashton yang akan segera memelukku, shit.
Aku segera merapikan buku-buku pelajaran dimeja sedangkan Jessy sudah siap untuk pergi. Anak-anak mulai memerhatikan kami kembali dan kami meninggalkan kelas pelajaran Mrs. Stewart dan membolos sekolah. Sorry, kami sangat kepepet.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Between Reality [COMPLETED]
FanfictionDua penggemar akut sebuah band ternama dari Australia, yang akan mewujudkan mimpi mereka untuk terbang ke Los Angeles. Akankah mereka bisa melewati rintangan yang menghadang didepan mereka?