Today is a big day.
Aku bangun sekitar pukul 4 pagi, Jessy masih tidur dengan pulasnya. Aku membuka jendela kamar hotelku dan duduk dikursi, memandang cahaya-cahaya yang masih bersinar dengan indahnya disetiap tempat diluar sana. Aku tidak sabar untuk hari ini. Sesekali, aku berdoa dan tetap bersyukur atas apa yang sudah terjadi didalam hidupku, momen yang sebentar lagi akan menjadi tinggal kenangan ini dimasa yang akan datang. Pikiranku tertuju kepada Ashton, dimana dia sekarang? Apakah dia melihatku disini? Apakah dia mengetahuiku kalau aku ini benar-benar ada? No one know. Andy.... ya Andy juga terselip dipikiranku, dimana dia sekarang? Apakah dia memikirkanku juga? No, what that I just said. No.
"Good job, Lin. Kamu tidak membangunkanku!" Jessy mengagetkanku yang sedang menatap keluar jendela.
"Sorry haha. Aku kan tidak bermaksud mengganggu mimpimu seperti pada malam minggu bulan lalu, aku membangunkanmu dan kamu marah-marah, katanya Calum hampir menciummu, haha."
"Okay well, you win. Dia tidak mampir kali ini. Kira-kira, mereka dimana ya sekarang? Kita sudah sangat dekat dengan mereka. Aku tidak sabar nanti, really."
"Aku juga tidak tahu. Mungkin saja, mereka ada dibawah tempat tidur kita? Haha."
"Haha dasar, mana mungkin." Jessy tertawa, dia masih berada ditempat tidur.
"Apa sih yang tidak mungkin hari ini." Balasku.
"Lin..."
Okay, suasana mulai serius. Jessy mulai beranjak dari tempat tidur dan mulai meghampiriku.
"Sup?"
"Lin, you are my bestfriend, my human diary, and my other half. Kita sudah 6 tahun bersama-sama dan ini, kita mempunyai mimpi yang sama dan kita bisa mewujudkannya bersama juga. Aku sangat senang bisa merasakan kebahagiaan yang sampai tidak bisa aku ungkapkan bagaimana, bersamamu Lin. Aku seperti orang yang paling bahagia di dunia ini bisa memilikimu—I feel lucky to have you, you mean more than world to me. I love you, mybestfriend, my dork."
Oh, Jessy.
Dia mulai memelukku, "Don't forget that, my little dork."
"Jessy, kamu habis makan apa sih?" Aku tertawa sambil memeluknya.
"Habis makan orang nih, sungguh lezat." Balasnya.
"Okay well. Aku juga feel lucky, bisa mengenalmu, Jes. I love you more."
Today is a big day.
Today is a big day.
Today is a big day.
Today is a big day.
Kami sudah siap-siap untuk pergi ke The Forum pada pukul 10 siang. We are so fucking ready! Gah!
Aku dan Jessy bergegas menuju kamar Ellen dan Kelly. Sesampainya kami disana, mereka sudah sangat siap.
"We are ready for the trip to the heaven, let's go!"
Kami mulai keluar dari hotel, sementara itu, aku dan Jessy berniat satu mobil dengan Ellen dan Kelly, tetapi kru kami malah memarahi kami, "Jika nanti kalian menghilang, siapa yang akan bertanggung jawab? Sudah jelas kami, jadi ikuti saja apa kata kami, tolong turuti. Mengerti?" Kata salah satu dari mereka.
Kami mulai menghampiri mereka dan saling berpelukan, "See ya guys at The Forum, make sure we are on the same seat together." Kata mereka dan kami mulai memasuki mobil masing-masing.
I AM READY. I AM READY. I AM READY. I AM READY. I AM READY.
HOLLY SHIT. HOLLY SHIT. HOLLY SHIT. HOLLY SHIT. HOLLY SHIT.
We are already at The Forum.
Kami memasuki arena tersebut:
I am so freakin' out, we are so freakin' out.
The New Broken Scene everywhere. The New Broken Scene everywhere. The New Broken Scene everywhere.
We gonna see them live. See them live. See time live.
Kami mulai mencari-cari dimana keberadaan Ellen dan Kelly, suasana sudah semakin ramai dipenuhi oleh pemenang kontestan lainnya dari seluruh dunia. Kami terus mencari dimana mereka dan terdengar suara, "Linda.... Jessy.... right here." Itu mereka, berdiri paling depan berdekatan dengan stage. Holly shit. Kami mulai menghampiri mereka dan saling berteriak tidak jelas.
OMFG. OMFG. OMFG. OMFG.
On the big screen:
ARE YOU READY FOR A BIG DAY? ASHTON, MICHAEL, LUKE, CALUM IS SO EXCITED. 10,9,8,7,6,5,4,3,2,1!
Mereka disana ya itu Michael the real one, this isn't dream, this is real. Dia sangat keren. Holly shit. Kelly mulai berteriak histeris tidak karuan.
"Hi or Hey!" Kata Michael.
"Mikey, mikey I am Kelly, right here honey can you see me I am alive here, I am exist for you. Come here, come take me, hug me, kiss me, Mikey can you hear me?!" Kelly.
Selanjutnya disusul dengan kedatangan Luke, Ashton, Calum.
Holly shit, damn! Aku tidak bisa berkata apa-apa, this is real. Aku melihat Ashton secara nyata dan ini bukan mimpi.
"Ashton, Ashton, I am so glad to met you live here. OMFG, are you real or not? Holly shit. This is real." Aku berteriak sebisa ku, berharap teriakanku mengalahkan teriak-teriakan lainnya. Ashton, you are so beautiful human being!
Aku melihat Jessy dan Ellen yang masih terpaku terdiam memandangi mereka.
"Guys, this is real." Kataku sambil berteriak histeris kembali.
"Lin, we are gonna die. I can't say nothing, I am gonna die."
"Calum, I am Jessy. Your favorite girl. Take me here baby, and let's get married." Akhirnya, Jessy.
"Pluke, how dare you! I love you so much." Oh well, Ellen this is your turn.
Mereka segera siap-siap untuk membawakan lagu pembuka.
"Guys, let's begin this war!" Kata Ashton dan mulai memainkan drumnnya disusul dengan Michael, Luke dan Calum dengan gitarnya. Kami, semua orang yang ada disini berteriak histeris memanggil nama mereka. Kami sangat bahagia bisa berada disini sekarang, bertemu mereka di Los Angeles, bertemu dengan orang-orang baru dari negara lain. Dan, satu hal lagi, karena ini semua, aku bisa mengenal Andy.
I want a little bit of California, with a little bit of London Sky. I wanna take my heart to the end of the world, and fly away tonight
KAMU SEDANG MEMBACA
Dream Between Reality [COMPLETED]
Fiksi PenggemarDua penggemar akut sebuah band ternama dari Australia, yang akan mewujudkan mimpi mereka untuk terbang ke Los Angeles. Akankah mereka bisa melewati rintangan yang menghadang didepan mereka?