00. Prologue 📖✍

2.1K 211 478
                                    

⚠️ PERHATIAN⚠️

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


⚠️ PERHATIAN⚠️

SELURUH ISI CERITA ADALAH 100% FIKSI. PENULIS HANYA BERUSAHA MENARIK BEBERAPA FAKTA SEBAGAI BUMBU DALAM KONFLIK CERITA, TIDAK ADA HUBUNGANNYA DENGAN KEHIDUPAN NYATA PARA TOKOH!
PENULIS TIDAK BISA MEMILIH SIAPA PEMBACANYA, MAKA DIHARAPKAN PEMBACA SEKALIAN LEBIH BIJAK MENYIKAPI DAN TIDAK BERUSAHA MENGHUBUNG-HUBUNGKAN KISAH FIKSI DENGAN KENYATAAN YANG ADA.

TERIMA KASIH 🙏

Karya ini sepenuhnya dibuat untuk biasku, Kim Namjoon (RM). Lelaki yang dengan berjuta kekurangannya mampu mengubah pola pikir hidupku yang menyedihkan hanya dengan kata-kata dalam tiap lirik lagunya.

Happy Reading Gaes (!) 💜

__________________
___________________________

"Your dimple is Illegal, so I call you Illegirl."

(RM BTS)






Seoul, 24 Desember 2024

*****

Jalanan Kota Seoul yang tak pernah sepi, menjadi pemandangan lazim senja itu. Aku mengeluarkan ponsel setipis kertas HVS dari saku jaket, bening layaknya kaca transparan, jenis ponsel pintar terbaru saat ini. Beberapa remaja Korea Selatan bahkan sudah akrab dengan model ponsel itu, hanya tinggal menunggu waktu sampai brand-brand elektronik mengeluarkan model ponsel baru lagi berbentuk cip kecil yang ditanam di pergelangan tangan, agar manusia tidak perlu repot-repot membawa benda persegi panjang itu di saku baju atau tas selempang mereka.

Waktu di layar digital ponselku menunjukkan pukul 16.12 KST. Aku menghela napas perlahan, berlalu dua belas menit sejak kakiku datang ke bangku ini. Orang-orang lalu lalang melintas, sembari melemparkan pandangan tajam ke arahku. Maklum, karena hanya aku satu-satunya wanita yang memakai hijab. Orang-orang Korea Selatan memang lebih suka melayangkan tatapan aneh bagi yang berpenampilan berbeda dari mereka.

Kuusahakan bersikap apatis seperti biasa, hawa dingin kota ini benar-benar merangkul ragaku. Jaket navy tebal, syal biru, dan sweater rajutku masih kewalahan menahan suhu yang hampir menyentuh -3° Celcius. Sudah mulai masuk musim dingin. Harusnya aku memakai baju rangkap dua tadi. Harusnya begitu.

Masih sore, tapi malam sudah tak sabaran ingin menyelimuti mega merah. Ini malam natal, jalan trotoar lumayan ramai, memadat. Orang-orang sedang bersiap merayakan natal. Orang korea memang banyak yang tidak menganut agama tertentu-bukan tidak bertuhan (atheis), tapi tidak ada yang bisa menolak untuk merayakan malam natal.

𝐇𝐢𝐬 𝐅𝐨𝐫𝐭𝐮𝐧𝐚𝐭𝐞 𝐅𝐚𝐧𝐠𝐢𝐫𝐥 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang