📖🖊 ♧ 25. Naira? ♧

461 53 45
                                    

Happy Reading Gaes (!) 💜

_______________________
_____________________________

"Aku ingin jadi sahabatmu dalam suka duka, bukan hanya saat kau sedang bahagia, tapi juga saat susah."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







*****

"Naira?"

Ayla memegang erat pergelangan tangan pelayan wanita kafe itu sambil terus menatapnya. Raut wajahnya lusuh, tidak seceria Naira dulu. Mukanya sedang terlihat sangat letih, berbalut make up sederhana yang digunakan untuk menutupi, terkesan seperti topeng. Tapi Ayla tetap tahu, dia benar-benar adalah Naira temannya yang dulu. Naira yang selalu ceria, Naira yang selalu berisik dan sangat bersemangat.

Rambut lusuhnya hanya dikuncir kuda dengan karet gelang warna hitam. Tidak terawat, tidak ada kilauan. Hanya rambut yang lusuh yang terikat. Di mana kain hijab yang dulu menutupi rambutnya? Dia melepaskannya? Kenapa? Naira yang memasang wajah ketakutan, tidak menyangka akan bertemu teman lamanya di tempat seperti ini.

"Naira? Kamu Naira, kan?" Sekali lagi Ayla menanyakan hal itu dengan bahasa Korea (anggep aja ngomong korea)

Pramusaji wanita itu masih diam saja. Semua pelanggan di kafe sedang menatap mereka, Naira makin ketakutan.

"Naira ... ini aku, Ayla ... temanmu waktu SMP ... kita dulu selalu bersama. Aku sering main ke pondokmu dan tidur di kamarmu ... kamu ingat?"

Dia masih diam, tidak menjawab. Menghempaskan tangan Ayla dengan segera. "Maaf, Anda salah orang." Dia membawa nampannya masuk ke dalam dapur kafe.

Naira masih ketakutan, napasnya tidak beraturan, dia takut sekali Ayla akan mengejek nasibnya yang buruk ini. Dia segera masuk ke dalam untuk menghindari mereka bicara lebih banyak lagi. Sesekali dia mengintip dari balik jendela kaca kecil di pintu dapur, Ayla memakai seragam salah satu SMA paling elit di Seoul dan bersama lelaki tampan yang mememakai seragam serupa.

Apa itu pacarnya? Apa Ayla sekolah di sini? Semua mimpi yang Naira katakan dulu, tentang sekolah di Korea Selatan, berkencan dengan lelaki setampan Baekhyun, kenapa?Kenapa justru Ayla yang menjalani dan mendapatkan kehidupan yang duimpikannya di Seoul? Naira hanya bisa tetap terdiam sambil terus melanjutkan pekerjaannya. Naira ingin sekali marah, menyalahkan atas nasib buruknya sekarang, tapi tak tahu harus marah pada siapa.

Kamal terus memperhatikan tingkah Ayla yang kebingungan, "Kamu kenal dia?"

"Kak, dia teman dekatku waktu SMP. Meskipun dia gak pakai hijab, aku tetep bisa kenalin wajahnya!"

"Tapi dia bilang bukan, mungkin aja kamu salah orang? Mungkin hanya mirip."

"Gak, Kak! Gak mungkin aku salah orang, aku hafal betul wajahnya."

𝐇𝐢𝐬 𝐅𝐨𝐫𝐭𝐮𝐧𝐚𝐭𝐞 𝐅𝐚𝐧𝐠𝐢𝐫𝐥 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang