📖🖊 ♧ 24. SOPA ♧

472 57 65
                                    

Happy Reading Gaes (!) 💜

________________________
________________________________

"Ada beberapa mimpi yang ingin Kucapai meskipun mimpiku berbeda dengan keinginan orang tua."














*****

Ayla masih terkejut melihat siapa wajah lelaki dalam foto tersebut. Dia pikir marga keluarga "Kim" adalah marga yang sangat umum di Korea Selatan. Mungkin saja mereka hanya mirip, mungkin saja hanya kebetulan. Sesegera mungkin dia meletakkan bingkai foto itu kembali ke tempat semula. Ayla sangat terkejut sampai tidak bisa harus berekspresi seperti apa. Tiba-tiba ponselnya berdering. Ayla mengangkat panggilan di ponselnya tanpa melihat siapa nama yang menelepon.

(Telepon diangkat)

"Ayla? Kamu di mana? Sudah kubilang, kutunggu di gerbang sekolah waktu pulang? Kamu diculik? Aku khawatir sekali."

(Itu suara Kamal yang bicara dari balik ponsel, Ayla pun tersadar dari lamunannya)

"Eehh ... maaf, Kak. Aku lagi di rumah seseorang."

"Apa! di rumah siapa?"

"Di rumah kakak kelas,
Senior Geong Min."

__________

Kim Geong Min mengganti baju seragam dan membawa segelas minuman coklat panas yang cocok untuk suasana dingin musim gugur sore itu ke ruang tamu, dia melihat Ayla sedang menelepon seseorang.

"Siapa yang bicara di telepon?"

"Temenku, Eonnie."

"Owh, temen. Ini silahkan diminum."

"Iya, Eonnie, terima kasih."

_______________

(Percakapan di telepon kembali berlangsung)

"Eh, itu suara Senior Geong Min?"

"Kak Kamal juga kenal?"

"Tentu saja, kami sering belajar kelompok bersama di study cafe. Berikan ponselmu padanya."

(Geong Min menerima ponsel Ayla dan bertanya siapa yang ada dalam telepon)

"Nee ... Yôboseyo (hallo). Siapa?"

"Nuna, ini aku."

"Hei Kai, gadis ini temanmu?"

(Ayla baru kali ini mendengar Kak Kamal dipanggil dengan sebutan nama Kai. Dia sekarang jadi paham, kenapa dua gadis tadi hendak melukainya, mereka cemburu karena Ayla dekat dengan Kamal)

"Iya, dia juniorku di SMA Indonesia."

"Kau tidak menjaganya dengan baik! Kutemukan dia di toilet wanita sedang disakiti beberapa penggemar gilamu."

"Hehehhe, terima kasih atas bantuannya, Nuna. Mana aku tahu kejadian di toilet wanita. Hehehehhe."

"Dasar bodoh!
Cepat ke sini dan jemput dia,
lihat kondisinya dengan matamu sendiri."

"Iya iya. Aku ke sana."

(Kim Geong Min menutup teleponnya dan menyerahkan ponsel itu kepada Ayla)

"Istirahatlah dulu, Ayla. Kai akan segera ke sini."

𝐇𝐢𝐬 𝐅𝐨𝐫𝐭𝐮𝐧𝐚𝐭𝐞 𝐅𝐚𝐧𝐠𝐢𝐫𝐥 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang