📖🖊 ♧ 57. Happy Wedding! ♧

593 42 13
                                    

Happy Reading Gaes (!) 💜

_______________________
___________________________

"Cinta dan suka itu dua hal yang berbeda. Saat kau menyukai setangkai bunga, maka kau akan memetiknya tapi saat kau mencintai bunga itu, kau akan berusaha menjaganya tetap hidup. Dan puncak mencintai seseorang adalah ketika kau bisa rela melepaskan cintamu bersama orang yang membuatnya lebih bahagia."
















*****

Tring!

Bunyi notifikasi chat masuk di ponsel Ayla.

Sebuah undangan pernikahan digital terpampang di layar ponselnya.

Ayla menghembuskan napas perlahan. Akhir bulan ini, dengan berat hati, dia harus datang kembali ke Indonesia.

Seseorang akan menikah.

***

Selesai acara makan malam di rumah kediaman Sevgi. Ayla dan Raisyah pergi ke kamar lebih dulu, mereka berdua meninggalkan ruang makan.

"Lo dapat undangannya juga, kan?" Tanya Raisyah pada Ayla yang sudah merebahkan tubuhnya di atas kasur empuknya.

"He'em," jawab Ayla singkat.

"Gak semangat banget sih! Andra sama Sherly mau nikah loh!" Raisyah melemparkan bantal sofa yang ada di dekatnya.

Bugh!

Ayla menangkap bantal sofa itu dengan cekatan.

"Yeeey! Mereka nikah, yeay ... bahagiaaaaaa." Ayla mengangkat kedua kepalan tangannya ke udara, tapi ekspresinya tetep datar.

"Oooohhhh! Gua tau! Pasti gara-gara lo mau ketemu Kak Kamal lagi yah? Jadinya gak semangat, hahaaay!" Goda Raisyah sambil duduk bersilah di sebelah Ayla yang sekarang sudah berbaring dengan ponsel masih menyala di tangannya. Dia tidak menoleh sama sekali ke arah Raisyah.

"Apa'an sih, Rai!" Dengkus Ayla kesal.

"Kalian sebenarnya pernah pacaran gak sih? Segitu gak semangatnya loh, cuma gara-gara mau ketemu Kak Kamal." Raisyah ikut berbaring bersama Ayla.

"Gak pernah." Ayla masih dengan sikap dinginnya.

"Terus?" Tanya Raisyah sembari menoleh ke arah Ayla yang sekarang tidur terlentang dengan menatap layar ponsel.

"Gapapa." Ayla melirik sebentar.

"Cuiih! Kesel gua ngomong sama cewek!" Raisyah berdiri. Sikapnya masih barbar meskipun penampilan sudah berubah feminim.

"Mau ke mana?" Tanya Ayla melihat Raisyah keluar kamar.

"Haus, ambil minum." Raisyah membuka pintu kamar.

"Sekalian ambilin puding di kulkas dong, Rai!" Seru Ayla sambil sedikit beranjak dari tempat tidur.

"Yo'i!" Raisyah menutup pintu.

Tring!

Satu chat masuk di HP Ayla. Seseorang mengirim foto. Senyum simpulnya langsung mengembang begitu tahu siapa nama yang mengirim foto itu.

𝐇𝐢𝐬 𝐅𝐨𝐫𝐭𝐮𝐧𝐚𝐭𝐞 𝐅𝐚𝐧𝐠𝐢𝐫𝐥 ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang