|14| Meet

12.8K 1.5K 471
                                    

***
-SEOUL - Bandara Udara ICN

Terlihat Jennie berjalan keluar melalui pintu kedatangan. Dengan melambaikan tangan Jisoo memanggil Jennie berharap Jennie sadar dengan lambaian tangan yang sedari tadi ia lakukan.

Tak lama kemudian Jennie sadar dengan lambaian tangan Jisoo, Jennie pun membalas lambaian tangan diiringi dengan senyuman yang mengembang diwajahnya. Terlihat pula ia memegang Nini ditangannya.

Namun tiba-tiba Jennie mengernyitkan dahinya ketika ia melihat sosok yang tak asing dibelakang Jisoo. Ya.. Miss Jung... kenapa ia ikut menjemput Jennie?

Sebelumnya Jennie telah menjelaskan kepada Miss Jung bahwa ia akan pulang namun tak perlu menjemputnya, tapi sekarang? Jennie melihat Miss jung berdiri dibelakang Jisoo dengan raut wajah serius miliknya. Dan bagaiamana bisa Jisoo bersama dengan miss Jung menjemput Jennie dibandara?

Jennie tak ingin siapapun orang-orang kepercayaan appanya mengetahui kepulangannya. Karena ia membawa sebuah keluarga yang dihilangkan oleh appanya, sebuah keluarga yang disakiti oleh appanya. Jennie ingin menunjukkannya sendiri kepada sang appa bahwa ia dapat membawa sosok itu kembali kehadapan sang appa.

Benar.. Joy bersama keluarganya kembali ke Seoul setelah segala upaya yang Jennie lakukan.





Flashback On
AUTHOR POV

"Mommy...."
Jennie dan Joy menoleh ke sumber suara. Seorang gadis kecil memanggil Joy.

"Oh.. my baby Grace.. kau sudah pulang?" Joy menyapa gadis kecil itu dengan sangat hangat.

Seorang gadis kecil dengan rambut bergelombang menggunakan pita kupu-kupu berlari kearah Joy. Membuat Jennie membulatkan matanya, ia tak percaya dengan apa yang ia lihat dan ia dengar.

"Mommy?" ucap Jennie lirih seraya memandang gadis kecil yang saat ini ada dipangkuan Joy, dan diikuti seorang pria membawa ransel milik gadis kecil itu dibahunya, berjalan mendekat ke meja mereka.

"Kau menjemputnya? Bukankah kau ada meeting hari ini?" tanya Joy kepada pria yang saat ini berdiri disebelah Joy dan menyibakkan poni gadis kecil itu dengan lembut.

"Hari ini meeting dibatalkan, jadi aku bisa menjemut Grace, kau senang daddy Jemput?" tanya sang pria kepada gadis kecil itu.

"Grace senang daddy, mommy Grace lapar.." rengek manja gadis kecil itu kepada Joy. Membuat Jennie semakin menahan napas dengan apa yang ia lihat.






Daddy?

Mommy?

Joy sudah menikah?

Mereka menikah?






Pertanyaan-pertanyaan itu terus berputar dikepala Jennie. Ia merasa dadanya terasa sangat sesak, ia tak menyangka bahwa gadis kecil yang sangat lucu itu adalah anak dari seseorang yang ia sangat rindukan. Sekuat mungkin Jennie menahan airmatanya.

Jika Joy bahagia.. maka aku juga harus bahagia..





Jenn...

Jennie...

Jennieeee.....






Joy mengguncangkan tubuh Jennie dengan sedikit kencang, karena sedari tadi ia sudah memanggil Jennie namun Jennie hanya menatap kearahnya dengan tatapan kosong.

"Hei.. kau kenapa Jenn?" Joy berdiri disamping Jennie.

"Joy... kau sudah menikah? Dan apakah gadis kecil ini anakmu?" masih dengan tatapan kosong memandang kearah gadis kecil dan sang pria didepannya. Jennie tak sanggup lagi menahan rasa penasarannya.

Live In The Moment With Me, While We Can Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang