[1]

5.9K 230 4
                                    

"Mentari gerakkan tubuhku pagi ini dan secercah harapan itu pun datang lagi menghampiri"
- EL

Farell menggeliat saat sinar cahaya menyilaukannya dari sela-sela jendela kamarnya. Farell bersyukur karna masih bisa merasakan angin segar, dan tidak ada beban yang menghimpit dadanya yang membuatnya sesak. Dan yang terpenting, tenaganya masih terkumpul dengan sempurna.
Merasa semuanya baik baik saja Farell turun dari tempat tidur dan langsung masuk ke kamar mandi untuk siap siap berangkat ke sekolah.


Ia berjalan santai menuruni anak tangga satu persatu, ia melihat sudah ada ayah dan bundanya di meja makan.

"Selamat pagi. Bunda, ayah" Sapa Farell lalu menarik salah satu kursi dari meja makan dan duduk di samping bundanya

"Pagi juga sayang" ucap Farah dan Hendra

"Bang Vano mana bun, kok belum turun?" tanya Farell bingung kemana abang nya yang belum turun ke meja makan, biasanya abangnya paling awal menunggu di meja makan daripada dirinya.

"Abang uda pergi dari tadi pagi, katanya sih, ada urusan makanya berangkat duluan"ucap

"Bun, Farell berangkat naik busway aja ya, kan bang Vano udah berangkat duluan" ucap Farell

" Gak ayah ijinin, kamu berangkat bareng ayah aja!" jawab Hendra tegas ayahnya Farell dan Vano

"Tapi kan, arah kantor ayah enggak searah sama sekolah aku" ucapku

"Enggak ada tapi tapiin kamu tetep berangkat bareng ayah aja" potong ayah

Farell hanya menghela nafasnya dan melihat makanannya karna dia sudah tak nafsu makan

"Bun aku uda kenyang" ucapnya kepada Farah

" Farell habiskan dulu sarapannya, ayah gak suka ya." ucap ayah

"Tapi yah, aku udah kenyang" ucap Farel memelas. Sumpah karna perutnya sudah mulai mual kalau terus terusan dipaksa makan lagi.

" Yaudah kalo adek uda kenyang, sekarang minum susunya dulu, terus jangan lupa obatnya diminum juga" ucap bunda Farah

"Berangkat sekarang ayah mau ada metting" ucap ayah

" Bunda, aku berangkat dulu ya" sapanya kemudian menyalami tangan kedua orang tuanya.

Sakitnya itu membuat Farell menjadi anak emas dikeluarganya. Menjadi kaca yang mudah pecah jika tidak di jaga dengan baik
Bahkan sejak dari kecil hingga saat ini dia tidak bisa bebas seperti teman temannya.
Terlalu banyak yang dia lewatkan begitu saja hanya untuk bertahan hingga esok hari.

Tapi Farell bukan orang yang mudah pesimis dan menyerah dengan keadaan. Dia selalu berusaha seperti teman temannya yang lain. Berusaha mandiri dan tidak selalu bergantung dengan orang lain.

🍃🍃🍃

Farell sampai diarea Sekolah yaitu SMA Garuda tepat pukul 06 lebih 15 menit, memang jika memakai mobil jarak dari rumahnya ke sekolahnya hanya memakan waktu 15 menit saja, kemudian Farell bergegas pergi kekelasnya.

Waktu saat sampai di kelas, Farell melihat 3 sahabatnya sedang asik main game online bersama. Farell menghampiri mereka, kemudian duduk dibangkunya, disebelahnya Aldi sahabat Farell, sekaligus temen sebangkunya.

"Weh pagi-pagi uda mabar aja, emang uda pada ngerjaiin pr." tanya Farell

"Hehehe, belum Rell" jawab Nathan dengan cengiran konyolnya

"Nyontek ke elo aja kita mah" ucap Farhan menimpali ucapan Nathan

"Sama gua juga" Aldi cowok yang cuek dan terkesan dingin ikut menyetujui perkataan farhan. Sedangkan Farell menatap datar ke tiga sahabatnya, sudah kebiasaan kalau pr pasti nyontek kedirinya.

"Gue aja belum selesai, lagipula boleh kali ya gua sekali - sekali pelit sama kalian." ucap Farell jahil

Ketiga sahabatnya langsung menghentikan acara mabarnya dan mengalihkan perhatian nya ke arah Farell.

"Eh jangan dong Rell." ucap Nathan dengan raut wajah di sedih-sedih kan

"Iya Rell, jangan pelit bagi bagi ilmu ke kita" ucap Farhan dengan memohon

"Nyontek sama bagi-bagi ilmu itu beda ya! Kalo bagi bagi ilmu itu gue ngajarin ke kalian lah ini mah kaliannya kalau di ajarin malah kabur, Dasar setan." Farel berucap kesel, memang bener adanya.

Apalagi jika pelajaran fisika, kedua sahabatnya malah kabur saat mau diajarin, mereka itu Nathan sama Farhan kalau aldi sih masih pinter seperti dirinya. Jadi mereka ber empat itu masuk jurusan IPA dan menempati kelas 11 IPA 2 berbeda dengan kakaknya yang masuk kelas 12 IPA 3. Vano masuk jurusan IPA karna dia ingin mengambil fakultas kedokteran saat kuliah nanti.

"Bacot anjiirr, uda gc buruan kerjain sebelum upacara, pelajarannya jam ke 2 bego!" ucap aldi menengahi mereka berdua, kemudian mereka pun langsung buru buru melanjutkan tugasnya kembali.

🍃🍃🍃

Upacara berlangsung khidmat, sudah 25 menit sudah berlalu, dan sebentar lagi akan selesai. Farell berbaris di barisan pertama dan di sampingnya ada Aldi yang menjadi yang fokus kedepan, jadi Farhan dan Nathan berbaris dibarisan paling belakang karna biar enggak panas dan sekaligus godai - godaiin adek kelasnya itu

Farell menundukan kepalanya, entah kenapa perutnyaerasa mual padahal jika ia sudah sarapan tidak akan seperti ini. Farell masih bisa tahan nyeri itu, dan tiba tiba kepalanya berdenyut.

Farell memijit pelipisnya, perlahan tapi pasti sakit kepala nya semakin menjadi. Detik kemudian kepalanya terasa berputar. Farell pun mencengkram bahu Aldi sedangkan Aldi disampingnya langsung menengok ke arah Farell. Aldi langsung terlonjak kaget wajah sahabatnya disamping ini sangat pucet dan seperti menahan sakit.

"Rel lo kenapa? Muka lo pucet banget anjirr." ucap Aldi panik bukannya menjawab detik itu juga, Farell langsung ambruk dan beruntungnya ada Aldi menahan tubuh Farell, kalau tidak sudah terjatuh ketanah lapangan yang keras, sontak yang melihat Farell pingsan pun terkejut dan mengalihkan pandangannya ke arah Farell yang penasaran dengan apa yang terjadi disana.

Begitupun dengan Nathan dan Farhan kaget saat tau bahwa yang pingsan itu Farell. Ia tau karna yang tadinya upacara hening menjadi heboh melihat yang pingsan orang terganteng seSMA garuda.

Guru-guru yang ada didepan langsung panik dan kemudian Aldi dan dibantu anak pmr, lalu membawa Farell ke uks.

Guru - guru menyuruh mereka untuk balik ke barisan tetapi Aldi, Nathan, Farhan tidak peduli dengan omongan guru-guru. Yang mereka pedulikan adalah sahabatnya, karena mereka sangat khawatir, tidak mungkin ia harus meninggalkan sahabatnya sendirian di ruang uks. Ia takut terjadi apa apa lagi.

Caca🌷

28 September 2019

FOR YOU Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang