Setelah melihat keadaan Farell, Hendra dan Farah keluar dari ruangan UGD. Hendra masih berusaha menenangkan istrinya kalau Farell itu anak yang kuat pasti bisa melewati masa- masa sulit seperti ini."Kamu yang kuat, Ga boleh lemah kasian Farell kalau liat Bundanya Nangis seperti ini." bisik Hendra
"Tapi mas aku takut Farell nggak mau bangun lagi." ucap pelan Farah
"Farell pasti bangun lagi, kamu jangan takut yang terpenting kita selalu berdoa untuk anak kita." ucap Hendra dan memeluk sang istri agar tidak menangis lagi
Hendra merasakan bajunya mulai basah, ia tahu pasti istrinya masih menangis di dekapannya lantas ia ingat tadi siang kalau Abangnya yaitu Reno itu mengasih kabar kalau ibunya bakal tinggal sementara di jakarta.
"Farah kamu lebih baik pulang, istirahat ya." ujar Hendra
"Enggak mau mas." tolak Farah
"Oh ya, tadi bang Reno kabarin aku kalau ibu sudah sampai di rumah." ucap Hendra
"Ibu mau nginep di rumah kita?" tanya Farah
"Iyaaa, makanya kamu pulang ya kasihan kalau ibu di rumah sendirian Far." ucap Hendra
"Tapi mas Nanti Farell gaada yang jagain, kalau aku pulang." ujar Farah
"Kamu tenang aja, kan ada aku sama Vano yang jagain Farell." ucap Hendra
"Yaudah aku pulang, Tapi nanti kamu kabarin aku kalau Farell uda sadar." ucap Farah
Tak lama Hendra lantas mengantarkan sang istri ke lobby rumah sakit sambil menunggu supir pribadinya untuk menjemput istrinya, karna ia tidak bisa mengantarkan istrinya sampai rumah karna ia masih memantau keadaan anaknya.
"Sayang itu Pak Abdi, kamu gapapa nggak aku anter sampai rumah?" tanya Hendra
"Gapapa, kamu disini aja jagain jagoan kita ya." jawab Farah dengan tersenyum simpul
"Hati- hati ya sayang." ucap Hendra lantas mencium pipi sang istri dan menangkup pipi sang istri dengan kedua tangan nya
"Ish malu mas, diliatin Pak Abdi." ucap Farah dengan pipi merona melihat kelakuan suaminya ke dirinya
"Pak Abdi pastikan istri saya selamat sampai rumah!" tegas Hendra
"Baik tuan." jawab Pak Abdi
Hendra awalnya ingin kembali ke ruangan anaknya tetapi ia ingat pasti Vano yang sedang menemani Farell pasti belum makan jadi ia melangkah berbelok ke arah kantin ia ingin membeli makanan untuk anaknya, karna ia tidak ingin anak sulungnya ikut- ikutan sakit juga.
Setelah sudah membeli makanan dan minum ia baru ke ruangan anaknya saat ia ingin membuka ruangan, dirinya sangat bersyukur melihat Vano sedang duduk di samping ranjang Farell dengan setia mengenggam tangan Farell.
"Vano" panggil Hendra
"Ayah darimana, bunda mana yah?" tanya Vano
"Ayah abis dari kantin, bunda kamu pulang." jawab Hendra
"Kamu makan dulu, tadi ayah udah beliin makanan buat kamu."
"Enggak mau yah."
"Nanti kamu sakit nak, kalau nggak makan."
"Ayok makan, mau ayah suapin."
"Gausah yah aku bisa sendiri." ucap Vano dan menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.
"Ayah nggak makan?" tanya Vano
"Tadi ayah udah makan kok." jawab Hendra
"Sekarang kamu istirahat, biar ayah yang jagain adek kamu."
KAMU SEDANG MEMBACA
FOR YOU
Romansa[masih proses revisi] Tentang Farell yang merupakan sosok menjadi pelengkap keluarga, karna sosok rapuh yang harus dilindungi. Lalu bagaimana kisah percintaannya apa serapuh sama dengan kondisinya. - Alfarell Leonard Alatas