Bel pulang sudah berbunyi tanda waktu belajar sudah berakhir siswa siswi sudah keluar berhamburan dari kelas masing masing untuk cepat cepat pulang ke rumah. Sedangkan Farell masih asik dengan dunia mimpinya mungkin ia sangat ngantuk jadi kebablasan tidur nya. Dan Aldi masih setia di samping Farell sampai ia bangun."Eunghhh." Farell baru bangun tidur bingung kok kelas nya sudah sepi dan ia melihat ke arah aldi masih ada di sampingnya sambil main handphone nya
"Al uda bel pulang." ucap Farell agak bingung
"Udaa" ucap Singkat Aldi
"Kenapa gak bangunin gue tadi" ucap Farell mulai kesel sama Aldi
"lo pules banget tidurnya, gue enggak tega bangunin lo." ucap Aldi
"Yauda yuk balik." ajak Farell
"Lo pulang bareng gue Rell." ucap Aldi mengajak pulang bareng
"Gue pulang bareng Bang vano aja." ucap Farell menolak ajakan Aldi
"Tadi katanya dia ada rapat osis." ucap Aldi
"Yaudah gue naik busway aja, kan arah rumah lo sama rumah gue beda jadi harus muter balik lagi kejauhan lo balik nya Al."
"Bang Vano nyuruh elo balik sama gue Farell, gue gak mau kena semprot bang Vano Rell!" ucap Aldi dengan memelas
"Yaudah gue bareng elo." ucap Farell
"Al mau mampir dulu gak." ucap Farell saat motor Aldi sudah sampai di halaman rumah Farell
"Gausa Rell gue langsung balik aja." ucap Aldi
"Yauda gue balik dulu ya." Ucap Aldi sambil memakai helm nya
"Hati - hati Al." ucap Farell
"iyaa" ucap Aldi
Farell melihat motor Aldi sudah menjauhi halaman rumahnya, Farell langsung masuk kedalam rumah.
"Assalamualaikum Bunda, Farell pulang!" ujar Farell
"Waalaikumsalam, bunda didapur nak" ucap Bunda yang sedang membuat cake di dapur
" Kamu pulang sendiri Rell." ucap bunda Farah
" Enggak kok, aku pulang bareng Aldi bun." ucap Farell
"Bunda aku ke kamar dulu ya." ucap farell
"Yaudah, nanti kalau cake nya sudah mateng nanti bunda panggilin ya." ucap bunda Farah
"Siap, bunda" ucap Farell ia langsung berjalan menaiki tangga, karena kamarnya itu ada dilantai dua sebelah kamar Bang Vano.
"Assalamualaikum Bunda, Vano ganteng pulang." teriak Vano saat membuka pintu utama yang megah itu.
"Waalaikumsalam, kamu ini kebiasaan kalau pulang teriak teriak ini bukan hutan Vano." ucap bunda Sambil bercak pinggang kepada Vano
"Hehehe, Maaf bunda." ucap Vano sambil menyengirkan gigi dengan konyol
"Farell mana bunda." tanya Vano
"Ada kok dikamarnya." ucap Bunda
"Hemm wangi cake, bunda buat cake ya kecium banget wanginya?" tanya Vano karena ia tau betul wangi cake kesukaan nya
" Iya bunda buat cake banyak." ucap Bunda
"Mau dong bun." ucap Vano dengan muka memelas ke bunda
"Nanti kamu mandi dulu sana, bau asem juga abis itu panggil adek juga." ucap Bunda sembari menutup hidungnya
"Siapp bunda." ucap Vano Sembari hormat ke bundanya
"Farell."
"Farell, lo dimana Rell."
"Rell, astaga ini bocah kemana ya." ucap Vano mencari keberadaan adek nya itu ke seluruh ruang penjuru kamar tersebut. dan ia melihat Jendela balkon terbuka mungkin Farell sedang di balkon.
"Pantes daritadi gue panggil - panggil ga nyaut, nih bocah pake earphone." ucap Vano
"Farell." teriak Vano dan melepaskan earphone yang dipakai Farell. Dan itu membuat Farell tersentak Kaget karena teriakan Bang Vano
"Gausa teriak bisa ga sih." ucap Farell dengan mendengus kesal sama kakaknya
"Sorry, pasti lu kaget ya."
"Nanya lagi." ujar Farell sambil mengatur nafasnya
"Yaudah, tunggu sini gue ambilin obat dulu bentar." ucap Vano langsung beranjak dari duduk untuk menggambil obat adek nya di nakas
"Nih minum dulu obat nya." ucap Vano menyodorkan obat ke Farell dan juga air mineral. setalah memastikan Farell sudah minum obat ia mengajak Farell masuk ke dalam Kamarnya karna angin mulai kencang dan enggak baik buat kondisi adeknya itu.
"Rell balik ke kamar aja yuk, anginnya kenceng banget soalnya."
"Gua masih mau disini, lo aja sana."
"Tadi lo dipanggil bunda disuruh kebawah bunda uda selesai buat Cakenya." ucap Vano mencoba membujuk adeknya itu biar enggak berlama- lama di balkon
"Iyaiya." ucap singkat Farell lantas ia bangkit dari duduknya dan ikut turun ke bawah bareng bang Vano
"Bundaaa mana cake nya Vano uda lapar." ucap Vano
"uda bunda taruh di ruang tengah." ucap bunda
••••"Bang bangun uda siang, lo sekolah gak."
"Bang"
"Bang Vano" ucap Faell kesel, lantas ia mengambil air di kamar mandi dan mecipratkan ke muka abang nya
"Kebanjiran"
"kebajiran, tolong." Ucap Vano saat masih memejamkan matanya karana kaget Vano Reflek membuka mata, ia melihat Farell sedang memegang gayung, Vano langsung bangun dan mendengus kesal dengan adeknya
"Ah enggak seru lu Rell, bangunin gue nya segala pake air kan basah jadinya tempat tidur gue."
"Siapa suruh kebo, uda gue bangunin daritadi juga." ucap Farell dengan kesal
"Yaudah lo tunggu bawah aja sana, ntar gue nyusul." ucap Vano lalu bangkit dari tempat tidur terus mengambil handuk untuk mandi.
"Okee."
Farell bergegas menuruni anak tangga dan ia melihat di meja makan sudah ada bunda dan ayahnya. Ia langsung menghampiri kedua orang tuanya
"Pagii semuanya." ucap Farell
"Pagi juga." jawab Farah dan Hendra dengan senyum merekah dan lembut
"Abang kamu mana." tanya ayah
"masih dikamar lagi mandi yah, soalnya tadi bang Vano susah di bangunin." ucap Farell sambil mengunyah makanan.
"Pagii ayah bunda, Farell." sapa Vano dengan semangat
"Pagi juga /Sayang/nak/bang" ucap Farah, Hendra dan juga Farell
"Vano kamu tuh ya kebiasaan banget bangun siang, kalo enggak di bangunin sama adek kamu bisa- bisa telat kamu Van." ucap bunda
"Maaf bun, tadi malem aku begadang ngerjain proposal osis jadi kesiangan bangunnya." ucap Vano
"Yaudah, sekarang sarapan dulu." ucap bunda sambil mengambil roti lalu mengoleskan selai coklat buat Vano.
TBC.
Caca🌷
05 01 2020
Maaf ya kalau cerita ini sedikit ga jelas😖
Semoga suka sama karya aku😊
Thank you buat yang uda mau baca cerita aku, jangan lupa vote and komen.❤❤Jangan lupa Followw ig aku
@sitiannisaa602Nanti aku follback dan spam like
KAMU SEDANG MEMBACA
FOR YOU
Romance[masih proses revisi] Tentang Farell yang merupakan sosok menjadi pelengkap keluarga, karna sosok rapuh yang harus dilindungi. Lalu bagaimana kisah percintaannya apa serapuh sama dengan kondisinya. - Alfarell Leonard Alatas