1.

517 17 1
                                    


Cerita ini cuma pemikiran aku sendiri ya, maaf kalo ada salah atau apapun tolong diingetin dong ㅠㅠ. Oh iya btw, rambutnya si Dika alias Jeno blonde itu dibayangin item aja ya, masa iya SMA bolehin rambutnya di semir😭. Cuman gaya rambutnya aja yang sama kaya di foto.

🐰🐾🐶

Salah satu Sekolah Menengah Atas terbaik di Jakarta yang bernama SMA Neo Manca Raya atau biasa disingkat SMANRA, SMA favorit di Jakarta. Gak perlu ditanyakan lagi, anak - anaknya sudah pasti banyak yang tampan dan cantik. Bisa kalian bayangin sendiri kalo kalian sekolah disana.

Waktu itu, sekolah ini baru saja menerima peserta didik baru. Pastinya sekolah ramai dengan para peserta didik baru maupun para kakak kelas. Ada kakak kelas perempuan yang sedan berkumpul melihat adik kelas yang tampan dari atas, ada juga kakak kelas laki-laki yang sedang menggoda adik kelas perempuan yang cantik. Mungkin hidup mereka terlalu suram maka dari itu gak ada kerjaan selain menggoda adik kelas.

Semua peserta didik baru sedang berkumpul tidak beraturan di tengah lapangan, yang otomatis mereka diliatin sama semua kakak kelas dari atas. Mereka berkumpul bergerombol masing-masing bersama temannya. Tapi ada satu gerombolan yang menarik perhatian, mereka semua tampan. Anggotanya hanya 4 orang, tetapi karena tampan, mereka sudah jadi pusat perhatian. Mereka gak perlu ambil pusing, karena sudah biasa.

Namanya Nata, Hendri, Jaffar dan Candra. Mereka sedang asyik bercand. Gak ada rasa tegang ataupun jaim dari mereka, padahal mereka anak baru. Itu sudah biasa, bagaimana jika kelas 2 dan 3 nanti?

Hendri menepuk pundak Nata dengan kencang karena sedang bercanda walaupun tidak jelas.

"HAHAHA, terus gimana itu ikannya? Lu apain sampe mabok begitu?" Ucap Hendri, memang dia yang paling heboh, padahal hanya cerita hal sepele.

"Ya sepupu gua nangislah! Gua kobokin tuh ikan di gelas es teh." Nata yang notabenenya anak lawak dan badut tidak heran jika dia mempunyai banyak cerita komedi.

"Terus terus? Ikannya mati?" Tanya Chandra penasaran.

"Gak, dia pingsan, gua bawa ke rumah sakit. Tuh sekarang lagi koma." jelas Nata dengan muka datarnya. Teman-temannya memang terlalu kompak.

"Innalillahi wainna ilaihi raji'un..." kata ketiga temennya si Nata, mereka emang kompak, bodoh aja kompak.

"Gua turut berduka cita deh, Nat. Gua doain semoga bisa cepet - cepet mati ya, gua tau lu pasti laper banget mau makan dia, daripada lu yang mati, huhu..." Kata si Jaffar sambil nampangin muka sedihnya dan nepuk - nepuk pundak Nata.

"Iya, doain ya guys, gua mau ikan bakar, hueee!" jawab si Nata sambil pura - pura acting nangis, lanjut temen - temennya juga ikutan acting nangis. Selain bego, mereka juga juara acting orang pinggiran.

Acara tangis - tangisan mereka berhenti diwaktu ada suara toa yang alihin perhatian mereka.

"Adek - adek, sebentar lagi kegiatan MPLS-nya akan dimulai. Mohon tasnya di taruh dulu terus kumpul lagi kesini ya, dek." Kata ketua osis disana, gak keliatan mukanya sih, banyak banget lautan manusia disini.

Akhirnya mereka bergegas buat taruh tas di pinggiran karena kelasnya belum dibagi. Si Nata dan temen - temennya lagi pada taruh tas di pinggir lapangan, dan kebetulan para Osis udah ngitung waktu aja buat mereka kumpul lagi. Si empat kecombrang itu mau gak mau harus lari, si Nata ditarik sama si Candra karena dia lama banget anaknya. Tapi gak sengaja, si Nata nabrak salah satu laki - laki yang gak diketahui namanya. Laki - laki itu tingginya sama sih kaya Nata, cuma badannya lebih bagus aja. Mukanya juga ganteng sih, tapi menurut Nata tetep gantengan dia sendiri.

YOU OR YOU? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang