📍O3

4 0 0
                                    

'Krektt'

Blam, nampaknya sesuatu yang menjadi sandaran siswi - yang kini sedang disuguhi dada bidang sang pria itu- mendadak ambruk, untung saja tangan kekar Duden memiliki refleks yang baik.

"Hahaha pucet amat? Komuk lo ngakak deh asli" sahutnya

Ternyata diantara semak itu ada pintu, nyaris tak terlihat sama sekali jika tidak teliti

"Hayoh mikirin apaan?" ejek Duden

Siswi itu hanya terdiam, tak ingin menanggapi lelucon pria didepannya, menurutnya ini sama sekali tidak lucu.

"Thanks" ucap siswi itu diikuti langkahnya yang masuk kedalam yang langsung menuju kantin sekolah.

"Lah marah dia" gumam Duden melihat kepergian siswi itu

--

"DUDEN SIALAN, AWASS AJA LO" teriak teman satu kelas nya yang terlihat sangat kesal, ah rupanya pria itu membuat  masalah, lagi.

Yang diteriaki malah fokus berlari sambil melihat  ke arah belakang, tanpa mengawasi arah depan, dan-

'BRUKGGH'

Duden menabrak seseorang  yang berjalan berlawanan arah dengannya,  membuat yg tertabrak jatuh terhuyung, berbeda dengannya yang hanya oleng sedikit

"Awhh" Rintih siswi itu

"Heh kalo jalan tuh liat liat! " pekik siswi yg satunya, bukan, bukan yg tertabrak tapi temannya

"Gak sengaja elah, sewot amat bu" cibir Duden

"Sakit gak Al?” tanyanya, membantu siswi itu untuk berdiri

“sssh dikit” ujarnya masih dengan salah satu tangan yang mengusapkan lututnya yang terasa perih.

“sorry ya gua gak sengaaa- ja” siswi itu terpaku melihat siswa yang menabraknya, kayak pernah liat

Lho bukannya dia om pedo yg kemarin ya?

“ck, yuk ah rain kekelas, bentar lagi pergantian pelajarankan? ”

Sumpah bahkan buat liat mukanya aja males, ilfeel pada pandangan pertama tau gak? .

“Aelah gitu amat lo sama gua, salah gua apaan si anjay” katanya masih dengan tangan yg menarik seragam belakang si gadis itu, haha kalian tau? Gerakan seakan mengambil kucing

Siswi itu hanya menghembuskan nafasnya kasar.

"Rain, kamu duluan aja. Aku hafal kok jalan kekelas" ucapnya dengan senyum yg dipaksakan, setelah teman barunya pergi barulah ia berbalik, menghadap siswa yg menurutn2ya adalah hama, ck mengganggu sekali.

"Cie udah dapet temen baru aja nih anak baru" candanya yg di hadiahi tatapan tak suka dari siswi itu.

Tatapannya seolah berkata 'apaan si, sksd banget' .

Yang ditatap hanya terkekeh tak jelas.

"Mau lo apaan si? Gue mau kekelas nih." kesal siswi itu

"Gatau gua juga, kira kira gua mau apa ya nona Alana Babeline?"

"Maaf ya tuan Firmansyah Duliano D , jika tidak ada kepentingan yang sangat amat penting sepenting pentingnya, saya.undur.diri. " ujar siswi yg diketahui bernama Alana Babeline—yang duden baca lewat name tag nya— dengan penuh tekanan dibagian bagian terakhir ucapannya

Duden terkekeh, tak berniat menahan kepergian gadis yang berjalan dengan mulut yang tak berhenti mengocehkan sesuatu, sepertinya sumpah serapah untuknya, haha lucu juga dia. Eh?








--

























Haha sampai jumpa di part selanjutnya👋👋






DUDEN Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang