one: new project?

200 10 0
                                    

'Unbothered Queen'

'Jang Wonyoung in Indonesian's version'

'National "It Girl" for Indonesia'

'President of Feminism'

Aku terkekeh geli ketika membaca semua julukan pemberian dari penggemarku–pada kolom komentar postingan terbaru— di akun Instagram-ku tersebut. Tentu saja, aku menyukai semua julukan yang mereka berikan. Kepercayaan diriku semakin meningkat jadinya. Meskipun kenyataan bahwa sebagian besar penggemarku ini berasal dari kaum hawa, tapi aku tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut. Malah, aku sangat menyukainya. Seorang Grace Kusuma Wijaya, salah satu influencer Indonesia–dari platform Instagram, baru-baru ini merambah ke TikTok— yang cukup punya nama setelah dua tahun berkarir ini, bangga atas segala pencapaian dirinya sendiri di umur 22 tahun. Bisa menciptakan personal branding seperti julukan-julukan pemberian penggemarku itu, rutin membuat konten-konten inspiratif untuk para perempuan Indonesia agar lebih mencintai diri sendiri, tak takut mengejar karir, dan tergerak untuk menerapkan pola hidup sehat. Layaknya prinsip Wonyoungism yang sedang trending, be richbe prettybe healthybe happy.

"Senyum-senyum mulu daritadi, napa tuh?"

Aku segera menoleh ke sumber suara barusan, mendapati kak Karen–kakak perempuanku satu-satunya— tengah memasuki ruang keluarga dan ikut bergabung di sofa sebelahku. Eksistensi perempuan berumur 28 tahun ini membuat keningku mengerut. "Loh? Kakak gak ada syuting hari ini?" tanyaku heran.

"Gak ada, lagi libur. Lusa baru ada syuting lagi." jawabnya datar.

Benar, kakakku ini adalah Karen Kusuma Wijaya. Seorang aktris kelas A sekaligus calon penerus perusahaan keluargaku, Wijaya's Travel Agency. Perempuan ini sangat terkenal di dunia perfilman Indonesia, dia sudah berkarir sejak usia 12 tahun. Saking tenarnya, kak Karen sampai-sampai memperoleh banyak sekali tawaran syuting setiap harinya–sehingga wajib diperiksa satu per satu dulu tawarannya demi memilah yang terbaik dan sesuai dengan idealisme kak Karen dalam berakting. Makanya aku heran dia bisa libur hari ini, biasanya perempuan itu hampir tidak pernah ada di rumah! Ah, ada satu lagi fakta menarik tentangnya. Penggemar fanatik kak Karen itu tak bisa dianggap sepele. Mereka ada banyak sekali dan dari berbagai kalangan! Itulah alasan mengapa sampai sekarang kak Karen masih enggan menyiarkan berita soal pertunangannya yang akan diadakan tahun depan pada awak media infotainment. Takut kalau penggemar fanatiknya sampai histeris saat mendengar berita itu dan malah berbalik meneror kami sekeluarga.

"Let me see,"

Kak Karen tiba-tiba merampas Ipad yang sedang kupegang, ikut meneliti postingan terbaru Instagram-ku yang memenuhi layar sejak tadi. Dia tampak terkesan melihatnya. "Wow! 100.000 likes dalem waktu 1 jam? New record, Grace!" seru kak Karen gembira. Dia memang sangat suportif dengan pekerjaanku sebagai influencer ini!

"I know," timpalku bangga. "Amazing, right?"

"Superb!"

Tanpa sadar, kak Karen jadi terlarut melihat-lihat seluruh post pada akun Instagram pribadiku. "Hari ini kamu gak ada kerjaan, Grace? Bikin konten video unboxing PR package dari beauty brand gitu kek atau barang endorsement yang perlu di-review? Aku bisa bantuin, kok!" tanyanya antusias.

"Ada, tapi udah kurampungin take video-nya kemarin malem, Kak. Kontennya lagi diurus editorku," jawabku. "Hari ini aku mau santai-santai aja dulu, capek!"

Begitu aku mengatakan hal itu, raut wajah kak Karen tiba-tiba saja berubah drastis. Dia menatap layar Ipad di tangannya itu dengan sarat tidak suka. Aku pun kebingungan sekaligus dipenuhi rasa penasaran atas apa yang membuat ekspressi perempuan itu berubah sedemikian rupa. "Kenapa, Kak?" tanyaku.

Midas Touch || jun svt ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang