two: first meeting, apurva kempinski, and night incident

88 7 0
                                    

Aku resmi menandatangani kontrak eksklusif itu. Ya, setelah memantapkan hati–juga berdiskusi panjang-lebar bersama kak Karen dan Bunda— akhirnya aku mengambil tawaran dari sang produser. Tak butuh beberapa jam setelah aku memberikan keputusan, beliau langsung mengabariku kalau jadwal pertemuan pembacaan naskah pertama untuk proyek serial 'The Crystal's Chaser' akan diadakan minggu depannya. Hal yang kukagetkan, mereka ternyata mengadakan acara pembacaan naskah pertama itu di Bali! Aku tak habis pikir, apakah ada esensial khusus pembacaan naskah pertama harus diadakan di luar ibukota? Entahlah.

Selepas mendapat informasi tersebut, tentu aku buru-buru menghubungi sang manajer kesayanganku guna membantu mempersiapkan barang-barang yang mesti dibawa ke tempat acara–juga membantuku memesan tiket penerbangan ke Bali segera. Kak Dara–nama panggilan manajerku itu— dengan sigap membantuku dalam mempersiapkan segala macam kebutuhan yang kuperlukan untuk acara pembacaan naskah pertama. Dia juga langsung menyusun ulang semua jadwal pekerjaanku agar tidak sampai bentrok, tanpa menunggu suruhan dariku dulu. You know what? I really love my manager so much–to the moon and back! Kak Dara memang selalu bisa diandalkan!

🍋🍋🍋

"Hoahmm!.."

Aku meregangkan kedua tanganku kala menunggu kak Dara mengambil bagasi kami berdua–ya, sebagai manajer, tentu saja kak Dara ikut terbang ke Bali bersamaku— di seberang sana. Sekujur tubuhku cukup letih sehabis menempuh perjalanan udara selama satu setengah jam demi mendarat di Bali. Namun, hal itu rupanya tak bertahan lama. Ketika mataku menengok ke atas, aku langsung menjadi antusias. Kuambil smartphone-ku dari saku celana dan segera membidik kamera belakangnya ke arah langit–inisiasi upload instastory terbaru. Langit Bali tidak pernah gagal, birunya cerah sekali sampai membuat rasa penatku hilang. Hampir tidak pernah aku melihat yang seperti ini di Jakarta. Well, sebetulnya bukan kali pertamaku pergi ke pulau 1000 pura ini. Sebelum-sebelumnya Bunda juga pernah mengajakku dan kak Karen liburan sekeluarga kemari. Hanya saja, ini kali pertama aku pergi ke Bali bukan dalam agenda mau liburan, melainkan untuk bekerja.

"Grace, yuk siap-siap!"

Aku dikagetkan oleh kak Dara yang tiba-tiba muncul dari belakang sambil menyerahkan koper bawaanku. Mata perempuan itu tampak sibuk memeriksa Ipad di tangan kanannya. "Mobil sewa kita udah nyampe di depan gate. Kita mesti buru-buru ke lokasi acara soalnya udah mau mulai, nih!" jelas perempuan itu dengan nada sedikit panik.

"Hah!?"

Mulutku seketika menganga begitu mendengarnya. Belum sempat kuajukan protes, kak Dara sudah lebih dulu mengamit tanganku dan menuntunku menuju mobil sewaan–untuk kami berdua— yang dimaksud. Karena ini akan menjadi momen debut pertamaku di dunia akting, tentunya kami tidak mau memberikan kesan buruk di mata orang hanya karena terlambat hadir ke acara perdana–begitu dalih kak Dara.

Selama perjalanan menuju mobil, tanpa sadar kedua netraku memerhatikan ratusan orang yang berlalu-lalang memadati Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai ini. Mereka semua sibuk dengan urusan masing-masing, tidak ada yang berlari mengerubungiku seperti saat keberangkatanku di Bandara Soekarno-Hatta tadi. Apa mungkin, ini adalah salah satu alasan mengapa perusahaan produksi serial 'The Crystal's Chaser' memilih mengadakan pembacaan naskah perdana di pulau dewata? Oleh sebab, penduduk di provinsi ini rata-rata sangat santai jikalau ada artis yang datang kemari? Entah, itu hanya asumsi tak bermutuku saja.

🍋🍋🍋

Selain manajer, kak Dara juga selaku narahubung pribadiku dalam setiap kontrak kerja yang kuterima. Maka dari itu, dialah yang berkomunikasi langsung dengan tim perusahaan produksi yang menaungi proyek serial ini terkait informasi seputar rangkaian proses syuting yang harus kuikuti kelak. Rangkaian prosesnya ternyata dimulai dari pertemuan perdana untuk pembacaan naskah–yaitu hari ini, workshop pendalaman peran, dan terakhir, proses syuting pengambilan gambar dari sequence awal hingga akhir. Terkait akan hal itu, kak Dara sempat membocorkan padaku bahwa tim sponsor dari proyek ini telah menyewa The Apurva Kempinski sebagai tempat diadakannya pembacaan naskah pertama sekaligus menjadi tempat kami menginap selama dua hari satu malam nanti! Aku benar-benar tak habis pikir, berapa banyak sponsor yang berkontribusi dalam proyek ini dan seberapa besar mereka menyuntikkan dana untuk proses pembuatan serialnya? Baru agenda pembacaan naskah pertama saja sudah mengambil tempat yang mewah!

Midas Touch || jun svt ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang