Maaf...
typo bertebaran...
Happy reading...
************************************
Setelah Aku putus dengan Fathan yang hubungan pacaran kami hanya seumur jagung itu, Aku kembali dalam kesendirianku.
Aku melewati hari-hariku Tanpa sahabat maupun pacar.Diakhir tahun ke empat masa kuliahku yang saat itu lagi sibuk-sibuknya Aku fokus menyusun skripsi. musibahpun datang, Ayahku meninggal sebelum sempat menyaksikanku diwisuda.
Fikiranku pun terpecah, Aku makin terpuruk di tinggalkan oleh seseorang yang mencintai dan menyayangiku dengan tulus, yaitu sosok seorang Ayah.
Tetapi Aku tidak mau terpuruk terlalu dalam, Aku segera bangkit. Aku harus mewujudkan keinginan sekaligus cita-citaku sebagai seorang Sarjana.Dengan ketekunanku akhirnya Aku diwisuda, sekarang Aku menyandang gelar Sarjana.
Aku bahagia sudah bisa membuat orang tua bangga. Aku melihat air mata ibuku mengalir di pipinya yang mulai menampakkan usia yang mulai senja. Aku tau.. Kalau itu air mata kebahagiaan.Setelah Aku menyelesaikan kuliahku, Aku mulai sibuk dengan aktivitas baruku yaitu memasuki berkas lamaran di kantor-kantor yang ada di dalam maupun di luar kota.
Alhamdulillah.. Usahaku tidak sia-sia berkat do'a ibuku tentunya. Aku dapat panggilan kerja di dalam maupun di luar kota. Tetapi Aku memilih bekerja di dalam kota tempat tinggalku saja. Padahal pekerjaan yang ditawarkan di luar kota sangat menjanjikan masa depan tapi itu ku lepas.
Aku tidak mau meninggalkan ibu serta kakak perempuanku yang nomer dua. Aku tidak tega meninggalkan mereka semua. Selain ibuku sudah tua, kakakku juga mengalami sakit, sakit yang bukan menyerang raganya tetapi menyerang mentalnya. Ya.. Kakakku, kak Dara mengalami sakit jiwa dari umurnya 13 tahun.
Karena itulah Aku berat meninggalkan mereka, mereka yang selalu Aku jaga. Sedangkan kakakku nomer satu, dia di luar kota ikut suaminya.Singkat cerita, Aku bekerja di Perusahaan yang cukup terkenal dan gaji yang cukup lumayan.
Disana Aku bekerja dengan nyaman, karyawannya menerimaku dengan tangan terbuka walau ada juga sih satu dua orang yang gimana gitu, tapi Aku abaikan. Itu biasa kalau ada yang tidak suka sama kita bekerja dimanapun itu.Setelah beberapa bulan Aku kerja disana dan mempunyai beberapa teman. Akhirnya Aku punya seorang teman cewek yang cukup dekat, lama-lama kami semakin dekat dan menjadi sahabat, karena kita ngobrolnya nyambung dan saling pengertian. Oiya nama temenku itu Viona. Dia selalu ada di saat Aku butuh walau Aku dalam kesulitan dia selalu ada di sisiku. Kalau Aku sakit, dia selalu ada untukku begitu juga sebaliknya. Makin lama Aku makin nyaman bersama dia, begitu juga sebaliknya, dia merasa nyaman berada di dekatku. Kemana-mana kami selalu berdua, Kami semakin dekat saja.
Pada suatu ketika, Aku mengajak dia ke kafe yang biasa kami nongkrong dikala ingin bersantai dan menikmati live musik. Disana Aku memberanikan diri menyatakan perasaanku kepadanya bahwa Aku menyukainya lebih dari hanya sekedar sahabat.
Awalnya dia kaget dan terdiam mencerna perkataanku.
Dengan sabar Aku menunggu jawabannya. Pada waktu itu Aku nekad saja tanpa memikirkan dampaknya selanjutnya dalam persahabatan kami nanti. Yang Aku fikirkan saat itu hanya untuk melegakan hatiku yang berkecamuk di dalam hatiku selama kami bersama. Paling resikonya Aku ditendangnya jauh-jauh dari kehidupannya kalau Aku ditolaknya.
Dengan dada berdebar kencang, Aku memberanikan diri memegang jemarinya dan menatap dalam matanya seolah mencari jawaban pernyataanku disana karena aku fikir mata adalah jendela hati.
Ternyata dia bersedia, dia mau menerimaku, dia menyambut perasaanku walau sedikit ragu.
Aku hampir saja teriak kegirangan saat itu kalau gak inget kami berada dimana saat itu.
Diapun tersenyum melihat tingkahku kala itu.Tbc..
KAMU SEDANG MEMBACA
BISTIK ( BISikan haTI Kecilku )
Contoterimpirasi dari curhatan seseorang selebihnya imajinasi.