Duabelas

26 5 0
                                    

Diawal-awal tahun pertama pernikahan Aku dengan Aldo, hubunganku sama Viona masih tetap berlangsung seperti biasa. Apabila Aldo kerja diluar kota, Viona sesekali nginap dirumahku dan kami pun melakukan hubungan intim setiap kali Viona nginap, dan ibuku tidak curiga.

Aldo pulang kerumah sebulan sekali. Walaupun Aldo lagi ada di rumah apabila Aku mau pergi dengan Viona ya pergi aja. seandainya Viona mau minta anter Aku untuk berbelanja bulanan, Aku selalu menemaninya. Dan untungnya Aldo tidak pernah melarangku karena setau Aldo, Viona itu adalah sahabatku.

Setelah enam bulan pernikahanku dengan Aldo, Aldo masih bersikap baik denganku serta keluargaku. Dan Akupun mulai berfikir menerima Aldo sebagai suamiku dengan mencoba belajar membuka hatiku untuknya.
Aku pun mulai menjaga jarak dengan Viona, kekasih gelapku yang sejenis.
Untuk menghindar Viona, Aku keluar dari tempat kerjaku dan pindah kerja ketempat lain.
Aku juga selalu menolak kalau Viona minta temanin Aku atau hanya ngajak Aku hangout. Lama-lama Viona bosan karena Aku selalu menolak keinginan Dia.
Lambat laun hubunganku dengan Viona merenggang.

Walau Aku sudah berusaha membuka hatiku untuk Aldo tetapi Aku belum bisa menikmati atau merasa kepuasan apabila kami melakukan hubungan intim.
Aku hanya pura-pura puas ketika Aldo mengatakan kepadaku 'kamu puas??' Aku hanya menganggukan sedikit kepalaku saja.

Memasuki tahun kedua, Aldo menetap dan kerja dikotaku. Dia tidak lagi pergi ke luar kota lagi.
Dan dari situ Aku mulai mengetahui kebiasaan dan sifat asli Aldo yang tidak Aku ketahui selama ini.
Ternyata Aldo selama ini suka minum dan berjudi. Memang Aku tidak pernah melarang Dia untuk  berteman dan bergaul dengan siapa saja. Pulang dari kerja setelah istirahat sejenak Aldo selalu keluar rumah pergi entah kemana dan pulang larut malam.
Kalau Aku tanya Dia selalu jawab "mau ke rumah teman".
Begitulah kelakuannya sehari-hari.
Hingga pada suatu saat, Aldo pernah ditegur oleh ibuku kenapa selalu pulang malem, Dia pun hanya diam. Aldo menuduhku telah mengadu kepada ibuku kalau Dia pulang malem. Dan aku pun menampik tuduhannya itu.

Setelah ditegur oleh ibuku, kelakuan Aldo makin menjadi-jadi. Dia pulang dalam keadaan mabuk dan dalam keadaan mabuk juga Dia melampiaskan nafsunya kepadaku.
Aku hanya bisa pasrah dan menangis, hatiku bertambah sakit.
Disaat Aku mulai belajar untuk mencintainya, Dia memperlakukan Aku semena-mena. Aldo memang tidak pernah berlaku kasar kepadaku tetapi sifat Dia yg egois, suka merajuk dan selalu mencari kesalahanku membuat Aku membenci Dia kembali.

Hingga suatu saat, Aldo mengajak Aku untuk pindah dari rumah ibu dan Aku menolaknya. Dia marah dan bilang kepadaku kalau Dia berhak penuh atas diriku daripada keluargaku sekalipun ibuku.
Aku terhenyak dengan perkataannya itu. Mendengar itu kesabaranku selama ini Aku tahan entah raib kemana dan emosiku tersulut, yang kebetulan hari itu ibuku pergi ketempat tanteku.
Aku bilang sama Aldo, kalau sebelum nikah Aku sudah bilang pahit-pahit tentangku maupun keluargaku. Aku juga bilang kalau Aku tidak bisa meninggalkan ibuku yg sudah tua itu dan juga kak Dara yang mengalami gangguan mental. Dan Aldo menyetujuinya. Tapi apa sekarang??? Aldo menuntutku untuk bersamanya dan mengabaikan ibu serta kak Dara. Jelas Aku marah besar kepadanya.
Dan lebih gila lagi, Aldo menyuruhku memilih antara Dia dan keluargaku.
Awalnya Aku gak mau memilih karena menurutku itu bukan pilihan. Tetapi Aldo mendesakku, sampai tigak kali ia mengatakan itu kepadaku di waktu yang berbeda.
Lama kelamaan Aku jadi kesal dan memilih keluargaku. Aku bilang kepadanya kalau gakda istilah didunia ini mantan ibu, mantan anak, mantan saudara. Tetapi kalau mantan suami atau mantan istri ada.
Aldo sempat tercenung mendengar perkataanku.

Semenjak itu Aldo pergi dari rumahku tanpa pamit kepadaku maupun ibuku.
Dan Akupun tidak perduli. Aku tidak menelfon tau mencari tau keberadaan Dia dimana. Aku cuek saja dan melakukan aktifitas seperti biasa. Aku tidak pernah bercerita kepada siapapun termasuk kepada Viona maupun ibuka masalah Rumah tanggaku.
Pernah Ibuku bertanya kepadaku tentang Aldo yang sudah tiga bulan tidak pulang-pulang. Dan Aku bilang pada ibuku kalo Aldo Dinas diluar kota, padahal Aku tau kalau Aldo masih dikota yang sama denganku karena sesekali Aku kadang berpapasan sama Dia di jalan ketika mau pergi atau pulang dari kerja. Dan dia Aku lihat berboncengan dengan seorang wanita tapi Aku tidak perduli.

Di bulan kelima kepergian Aldo dari rumahku, ibuku meninggal dan Aldo tidak datang walau hanya sekedar ngucapin belasungkawa, tidak!!!
Diacara tahlilan 3, 7 maupun 40 hr meninggalnya ibuku pun Aldo tidak nampak batang hidungnya.

Tekadku bertambah bulat untuk bercarai dari Aldo.












Tbc...

BISTIK  ( BISikan haTI Kecilku )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang