Sepuluh

29 4 0
                                    


Anggap aja video dimulmed isi hati Viona ya guys..

Maaf.. Typo berserakkan dimana-mana..

Happy reading..

************************************

Semenjak pembicaraanku dengan ibuku tentang berumah tangga, Aku jadi resah. Aku selalu kepikiran perkataan dan pengharapan yang besar dari ibuku, wanita yang telah melahir dan membesarkanku selama ini.
Kegelisahanku tak luput dari pandanga Viona, kekasihku.
Sehingga Dia pun bertanya kepadaku apa yang sedang Aku fikirkan pada saat kami sedang duduk berdua di taman deket kantot kami berada.

Awalnya Aku berat untuk mengatakan semua itu kepada Viona, Aku gak mau ia sedih, kecewa dan terluka setelah mendengar semuanya. Aku memandang dalam mata yang teduh itu, mata yang sering menenangkan hatiku dikala Aku gundah.
Dengan segenap keberanian, Aku pun menceritakan kepada Viona apa kemauan dan harapan ibuku kepadaku.
Aku melihat ada perubahan diwajahnya ketika Aku selasai apa yang mengganjal di hati dan fikiranku saat itu. Viona kaget dan terdiam, Dia memalingkan mukanya ke arah lain tak mau menatap wajahku. Tidak terasa air matakupun jatuh tanpa kusadari.

Dia juga bingung sama sepertiku, Aku sangat dilema.
Kami berdua membisu, terdiam tidak tau apa yang akan katakan lagi.
Selang beberapa lama kemudian Viona merengkuh tubuhku, dibawanya Aku kedalam pelukannya. Aku merasa nyaman, sesaat sesak di dalam dadaku hilang.
Tanpa Aku sangka Viona mengizinkan Aku untuk menuruti keinginan ibuku, wanita yang telah melahirkan dan membesarkan.
Aku kaget dan akan keputusan yang Viona berikan untukku.
Aku memandang lekat matanya mencari kesungguhan disana dan Aku menemukannya, Walau ada kabut menyelimuti disana.
Untuk lebih meyakinkanku Dia menganggukkan kepalanya dan tersenyum dan Aku merasakan senyumannya yang... Ahh.. Sulit untuk dijabarkan dengan kata-kata.

.

.

.

Dengan adanya Viona mengizinkan Aku untuk menuruti keinginan dan harapan ibuku, Aku pun menjadi bingung sendiri karena ibuku tidak memperkenalkan lelaki yang akan menjadi jodohku. Ibu ingin Aku sendiri yang mencari pilihan Aku sendiri, sedangkan Aku sendiri sangat langka mempunyai temen lelaki apa lagi menyukai satu diantara mereka. Aku bertanya sama Viona tapi ia lepas tangan gak mau turut campur masalah ini. Waktu makin berjalan dan ibu terus mendesakku.
Dengan pasrah Aku dikenalin oleh temanku dengan sepupunya, Aldo namanya.

Aldo keliatannya baik tapi gaktau ke napa Aku kurang sreg ama dia, apa lagi pas Aku kenalin Aldo ke Viona. Viona jelas-jelas menunjukkan rasa ketidaksukaanya.

Aldo sangat pintar mengambil hati ibuku sehingga ibuku sangat mengharapkan Aldo yang akan menjadi menantunya. Aku berusaha memberi pengertian kepada ibuku bahwa tidak secepat itu menilai seseorang, lagian Aku kenal Aldo baru sebulan tapi ibu meyakinkanku kalo Aldo lelaki yang baik dan bertanggung jawab.
Aldo sangat gencar mendekatiku sehingga mau tak mau Aku menerma cintanya walau Aku tak mencintainya. Meski Aku pacaran dengan Aldo, Aku juga masih berhubungan dengan Viona tanpa sepengetahuan Aldo. Aldo hanya tau kalo Viona itu sahabatku.
Setelah hubunganku dengan Aldo berjalan lima bulan, Aldo melamarku. Awalnya Aku ragu karena Aku belum tau watak sebenernya Aldo. Kami bertemu paling dua kali dalam sebulan karena Aldo kerja di luar kota. Kami hanya komunikasi via telfon.
Untuk menyatakan kesungguhan niatnya, Aku di kenalin sama keluarga besarnya yang ada diluar kota. Lima jam perjalanan dari kotaku.
Dengan melihat Aldo sungguh-sunggu untuk menjadikanku istrinya, Aku pun menerima lamarannya.

Sebulan dari acara lamaran itu, Aku dan Aldo akhirnya menikah. Walau Aku tidak mencintainya, Aku tetap melaksanakan pernikahan ini demi ibuku.
Viona pun turut menyiapkan pernikahanku. Kami berdua sama-sama sedih, terutama Aku yang tidak semangat menyambut hari pernikahan yang kebanyakan insan hari yang ditunggu-tunggu.
Viona selalu memandangiku, Aku tau ada luka dihatinya yang berusaha ditutupinya dengan senyuman.
Dia berusaha tegar di depanku tapi sayang Aku tidak bisa dibohongi olehnya, Miris memang.

Kami berdua sama-sama bersedih, kami menagisi akan takdir yang kami jalani ini.
Memang bagaimana pun kami berdua gak mungkin bersatu, kami menyadari itu dan kami.. Kami gak rela.

Hiks.. Hiks.. Hiks..



Tbc..

BISTIK  ( BISikan haTI Kecilku )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang